1280 Rensi: Menderita Seketika

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema:

*Menderita Seketika*

Dasar firmannya dari:

*1 Petrus 5:10*
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, *sesudah kamu menderita seketika lamanya.*

Beberapa hari lalu kami berjalan-jalan si salah satu wilayah Jakarta, kemana mata memandang banyak dijumpai kemacetan karena adanya pembangunan jalan, yang di kemudian hari akan menyelesaikan kemacetan jalan di Jakarta. Meski kami tahu ini semua untuk kebaikan kami di kemudian hari tapi sering kami menggerutu bahkan mengumpat karena lelah dengan kondisi lalin ini.

Hal ini juga terjadi dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus tahu yang terbaik buat kita bahkan sudah disampaikan sebelumnya, tapi kita sering ingin mengatur Allah, seolah-olah kitalah yang paling tahu untuk hidup kita, sementara kita lupa bahwa Tuhan Yesuslah yang merancang masa depan kita.

*Yeremia 29:11*
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu *rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.*

Sungguh seharusnya kita mengakui kedigdayaannya karena kita ini hanya debu tanah. Bahkan kita tidak punya kuasa untuk menetapkan jalan-jalan kami

*Yeremia 10:23*
Aku tahu, ya TUHAN, bahwa manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.

Bisa dibayangkan kalau kita yang tidak punya kewenangan apapun hanya pengguna jalan, lalu ikut-ikut mengatur lalin di jalan raya, pasti yang ada hanya kesemrawutan, kesimpangsiuran bahkan kemacetan semakin mengular.

Demikian hidup kita kalau tidak mau diatur maka masa kini maupun masa yang akan datang akan banyak mengalami hal-hal yang semakin menyesakkan. Kalau sudah begini ruwet, siapakah yang akan disalahkan? Pantaskah kita menyalahkan Tuhan Yesus yang begitu mengasihi kita, sehingga IA mau memberi peringatan dini sebelum terjadinya masa-masa kelam hidup kita?.

Lalu bagaimana, bila kita sudah taat kepada Tuhan Yesus tapi masih mengalami pergumulan hidup, seperti contoh sikap kami saat menghadapi kesemrawutan jalan di Jakarta padahal ada janji yang indah di kemudian hari.

*Wahyu 3:10*
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

Hanya menuruti firmanNya dan tekun menantikan Tuhan Yesus maka Tuhan Yesus akan melindungi kita.
Menuruti dan taat, akan membuat kita mampu melalui tiap pencobaan, karena :

*1 Korintus 10:13*
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Luar biasa saudaraku, jangan putus asa ketika kita mengalami penderitaan ini karena Allah tidak pernah membiarkan anak2Nya yang patuh dan setia.
Bahkan Allah akan memberi jalan keluar.

Mari anak-anak Allah, kita kerjakan tugas-tugas kehidupan kita dengan penuh syukur dan pandanglah ke depan karena Allah tak pernah ingkar.

Selamat memasuki tahun yang baru 2018. Jangan gentar, Tuhan Yesus beserta kita. Haleluya..amin


*PD Imanuel Jakarta*
30122017
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR