1270 Rensi: SuaraNya ...HikmatNya...

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudara - saudaraku yang terkasih di dalam Tuhan Yesus Kristus,renungan siang hari ini bertemakan:

*SuaraNya.. HikmatNya*

✝ Dasar Firman: 
 *Amsal 1:33  Tetapi siapa mendengarkan aku,ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka.*

Pengalaman masa kecil yang tak terlupakan, awal pertama Bapa menyatakan *SuaraNya.. HikmatNya* kepada saya.
Saat itu kira-kira umur saya 8 tahun (kelas 3 SD), saya sedikit tomboy, senang bermain semacam baksodor ( istilah lain _boi-boi an_) yaitu cepat - cepatan berlari, bersembunyi dari lawan-lawannya dan menyusun batu. Siapa yang tercepat berhasil menyusun batu sampai selesai itulah pemenangnya.
Hampir setiap hari selama beberapa hari saya bersama teman-teman yang kebanyakan laki-laki sebelum masuk sekolah jam 7 pagi menyempatan diri bermain dan saya tidak peduli setiap kali mengawali pelajaran di kelas selalu dengan muka merah dan baju seragam yang basah karena penuh keringat.

Suatu pagi seperti biasanya saya bersiap lebih awal untuk berjalan kaki pergi ke sekolah ( SDK  Merapi dekat dengan rumah jl.Semeru Malang). Sudah terbayang di benak saya senangnya bermain bersama teman-teman dan pastilah saya menjadi pemenangnya. Tetapi tiba-tiba ada _suara di hati ini_ untuk melarang saya pergi lebih awal .. *_Nak,lebih baik jangan berangkat pagi-pagi dan bermain_*
Tetapi saya bersikeras dan mengabaikan _suara itu_  dan akhirnya musibah.. malapetaka itu yang saya terima..pada waktu bermain dan saat saya berlari kencang.. badan saya terpelanting jatuh .. mulut saya terbentur pinggiran lantai keramik ...sehingga berdarah - darah terluka dan beberapa gigi depan patah.

Penyesalan selalu datang terlambat,mengapa saya tidak mendengar dan mengikuti saja _suara itu_. 
Suara hati itu  *SuaraNya..  HikmatNya* yang sayang nya sudah saya abaikan. Semenjak itu saya mulai berhati - hati dan berusaha menyimak.

Seringkali hobby, kegemaran, kebanggaan, aktifitas manusia yang pada awalnya sepertinya  wajar-wajar saja tetapi bisa berubah menjadi _keterikatan dan kecanduan._ Dengan kemajuan teknologi yang makin canggih, manusia bisa kecanduan main games on line, tidak bisa lepas dari berita-berita medsos ,berolah raga mati-matian supaya bentuk tubuh lebih indah,lebih percaya diri,  bangga akan diri sendiri; dan  banyak hal lain yang bisa menyita sebagian besar waktu dan mencuri fokus mata hati kita terhadap Bapa sehingga manusia dengan mudah melewatkan waktu untuk mengundang dan merasakan kehadiran Roh Kudus dalam hatinya.

Oleh karena itu baiklah kita melepas segala ikatan-ikatan dan segala perhambaan seperti di
*1 Korintus 6: 12 Segala sesuatu halal bagiku,tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.*

Dan seperti
*1 Korintus 6 :17* *Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan,menjadi satu roh dengan Dia*

Belajar dan berjuang beri yang terbaik dan prioritas kita untuk Bapa.Sehingga bila *SuaraNya .. HikmatNya*  menyatakan sesuatu.. kita boleh meresponnya dengan baik dan benar. Sehingga terhindar dari dari hal-hal yang merusak hidup kita seperti di

*Pengkotbah 9:18 Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang,tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.*

Mari saudara-saudaraku yang terkasih, bersyukur selalu menjadi orang-orang pilihanNya,  kita boleh merasakan kuasa kasihNya melalui peristiwa kelahiranNya bahkan sampai dengan peristiwa kematianNya di atas kayu salib.. kebangkitanNya.. kenaikanNya ke Surga, dan peristiwa lainNya yang begitu agung.
Di penghujung tahun ini, sudah selayaknya kita harus intropeksi apakah kita sudah benar-benar menghargai dan merespon  kehadiranNya di dunia ini sebagai wujud kasihNya buat kita semua? 
Apakah selama ini kita mengesampingkan suara hati dimana *SuaraNya..HikmatNya* untuk kita dan  lebih mementingkan apa yang kita mau, apa yang menurut kita enak , baik dan nyaman menurut akal budi kita?
Apakah kita setiap saat sudah bersiap siaga akan kedatanganNya ?

Selama masih ada kesempatan, Bapa menanti penyerahan hidup kita,pertobatan atas segala kelalaian ,kesalahan dan dosa kita.
Jangan sampai kita seperti di
*Yesaya 42 :20*
*Engkau melihat banyak,tetapi tidak memperhatikan,engkau memasang telinga,tetapi tidak mau mendengar*

Mari kita indahkan, dengarkan dan lakukan seturut dengan *SuaraNya...HikmatNya* karena Dia adalah Gembala yang baik seperti di

*Mazmur 95: 7-8*
*Sebab Dialah Allah kita,dan kitalah umat gembalaanNya dan kawanan domba tuntunan tanganNya.*
*Pada hari ini,sekiranya kamu mendengar suaraNya!Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti* *pada hari di Masa di padang gurun.*

Sebagai bahan perenungan buat kita semua:
*1 Korintus 6:19 dan Kolose 3:23*

Haleluya! Terpujilah nama Bapa yang kudus!
KiraNya renungan ini boleh menjadi berkat bagi kita semua.

Matur nuwun,Gusti Yesus,amin.

*PD Betlehem Surabaya*
25122017
Ninis Atmodjo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR