1224 Rensi: Upah Dirasakan Diri Sendiri
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:
Yehezkiel 18:20 (TB) Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
Dengan tema:
*Upah dirasakan diri sendiri*
Sering kita mendengar istilah jawa *Suwargo nunut, neroko katut*, lha kalau seperti ini maka tidak ada upaya untuk jalan kesurga, tapi kita boleh numpang orang lain demikian juga untuk keneraka kita pasti ikut, pasti dibawa serta.
Dari firman diatas jelas bahwa upah dari setiap perbuatan adalah pribadi atau individu sendiri yang akan menanggung dan merasakannya.
Dengan jelas disebutkan anak tidak menanggung kesalahan orang tuanya, demikian juga orang tua tidak ikut menanggung kesalahan anak, dihadapan Allah, sebab semua akibat dari pribadi yang melakukannya, sesuai yang sudah Tuhan Yesus firmankan di
2 Korintus 5:10 (TB) *Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat*.
Jadi bukan orang lain yang akan menerima upah dari setiap perbuatan yang dilakukan tapi semua kembali kepada diri sendiri, entah perbuatan baik atau jahat yang dilakukan upahnya juga Allah berikan sesuai apa yang dilakukan.
Perlu diketahui jika yang kau lakukan jahat dimata Tuhan, bukan Tuhan yang dirugikan atau yang diuntungkan jika engkau berbuat baik atau benar, tapi sekali lagi semua kembali kepada diri masing-masing
Ayub 35:6-7 (TB) *Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia? Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?*
Sebab pada kesudahannya tidak satupun yang akan terluput dari pengadilan Allah dan pedang Allah yang akan memisahkan dan yang menghukum atau yang menyelamatkan mereka dari setiap perbuatannya.
Orang lain, saudara, kerabat, orang tua ,kakek nenek, tidak akan dapat menyelamatkan kita dari penghakiman Kristus, dan hanya satu yang bisa menyelamatkan kita dari penghakiman Kristus adalah kasih karunia dan kemurahan Allah didalam Tuhan Yesus,bukan yang lainnya, bukan banyaknya yang mendoakan kita, bukan banyaknya amal perbuatan kita sebab Allah berfirman tidak ada satupun yang memadai untuk menyelamatkan kita
Mazmur 49:8-9 (TB) *Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya*
Jika demikian teruslah berjuang agar Allah berkenan, berbelas kasih dari setiap perbuatan yang kita lakukan, untuk mendapatkan kemurahanNya bagi kita. Wujudkan perintah Tuhan dalam perilaku nyata dalam kehidupan, sebab Allah setia terhadap orang yang setia melakukan perintahNya.
Ingat setiap *upah dari semua perbuatan adalah diri sendiri yang merasakan*, maka dari itu usahakan terus berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada saudara se iman, sebab kita akan menuainya jika waktunya sudah datang
Galatia 6:9-10 (TB) *Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman*.
Sungguh kesempatan hidup manusia sangat terbatas, karena itu jangan sia-siakan waktu yang ada ini untuk taat setia akan perintah dan kehendak Kristus, supaya *Upah dari setiap perbuatan* bisa dirasakan dengan sukacita, damai sejahtera didalam Tuhan Yesus, karena itu terus undang Roh Kudus untuk hadir dalam setiap perbuatan baik yang berkenan dan untuk kemuliaan Kristus.
Tuhan Yesus memberi semangat dan kekuatan kepada kita yang sungguh -sungguh mengandalkan DIA dalam segala perkara. Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
01122017
Wibisono
Yehezkiel 18:20 (TB) Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
Dengan tema:
*Upah dirasakan diri sendiri*
Sering kita mendengar istilah jawa *Suwargo nunut, neroko katut*, lha kalau seperti ini maka tidak ada upaya untuk jalan kesurga, tapi kita boleh numpang orang lain demikian juga untuk keneraka kita pasti ikut, pasti dibawa serta.
Dari firman diatas jelas bahwa upah dari setiap perbuatan adalah pribadi atau individu sendiri yang akan menanggung dan merasakannya.
Dengan jelas disebutkan anak tidak menanggung kesalahan orang tuanya, demikian juga orang tua tidak ikut menanggung kesalahan anak, dihadapan Allah, sebab semua akibat dari pribadi yang melakukannya, sesuai yang sudah Tuhan Yesus firmankan di
2 Korintus 5:10 (TB) *Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat*.
Jadi bukan orang lain yang akan menerima upah dari setiap perbuatan yang dilakukan tapi semua kembali kepada diri sendiri, entah perbuatan baik atau jahat yang dilakukan upahnya juga Allah berikan sesuai apa yang dilakukan.
Perlu diketahui jika yang kau lakukan jahat dimata Tuhan, bukan Tuhan yang dirugikan atau yang diuntungkan jika engkau berbuat baik atau benar, tapi sekali lagi semua kembali kepada diri masing-masing
Ayub 35:6-7 (TB) *Jikalau engkau berbuat dosa, apa yang akan kaulakukan terhadap Dia? Kalau pelanggaranmu banyak, apa yang kaubuat terhadap Dia? Jikalau engkau benar, apakah yang kauberikan kepada Dia? Atau apakah yang diterima-Nya dari tanganmu?*
Sebab pada kesudahannya tidak satupun yang akan terluput dari pengadilan Allah dan pedang Allah yang akan memisahkan dan yang menghukum atau yang menyelamatkan mereka dari setiap perbuatannya.
Orang lain, saudara, kerabat, orang tua ,kakek nenek, tidak akan dapat menyelamatkan kita dari penghakiman Kristus, dan hanya satu yang bisa menyelamatkan kita dari penghakiman Kristus adalah kasih karunia dan kemurahan Allah didalam Tuhan Yesus,bukan yang lainnya, bukan banyaknya yang mendoakan kita, bukan banyaknya amal perbuatan kita sebab Allah berfirman tidak ada satupun yang memadai untuk menyelamatkan kita
Mazmur 49:8-9 (TB) *Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya,karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai untuk selama-lamanya*
Jika demikian teruslah berjuang agar Allah berkenan, berbelas kasih dari setiap perbuatan yang kita lakukan, untuk mendapatkan kemurahanNya bagi kita. Wujudkan perintah Tuhan dalam perilaku nyata dalam kehidupan, sebab Allah setia terhadap orang yang setia melakukan perintahNya.
Ingat setiap *upah dari semua perbuatan adalah diri sendiri yang merasakan*, maka dari itu usahakan terus berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada saudara se iman, sebab kita akan menuainya jika waktunya sudah datang
Galatia 6:9-10 (TB) *Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman*.
Sungguh kesempatan hidup manusia sangat terbatas, karena itu jangan sia-siakan waktu yang ada ini untuk taat setia akan perintah dan kehendak Kristus, supaya *Upah dari setiap perbuatan* bisa dirasakan dengan sukacita, damai sejahtera didalam Tuhan Yesus, karena itu terus undang Roh Kudus untuk hadir dalam setiap perbuatan baik yang berkenan dan untuk kemuliaan Kristus.
Tuhan Yesus memberi semangat dan kekuatan kepada kita yang sungguh -sungguh mengandalkan DIA dalam segala perkara. Amin
*PD AUTOPIA MALANG*
01122017
Wibisono
Komentar
Posting Komentar