1268 Rensi: Tomat (Tobat atau Kumat)

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan siang ini diambil dari:

Yoel 2:12-13 (TB)  "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya.

Dengan tema:

*TOMAT (Tobat atau Kumat*

Pertobatan membutuhkan kesungguhan hati dan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan atau dosa lagi.
Tanpa komitmen itu hakulyakin pertobatan itu akan sia-sia, malah cenderung mempermainkan pertobatan bahkan ujungnya mempermainkan kehadiran Allah.

Pertobatan juga jangan dipandang sebelah mata seperti tidak ada kuasanya, sehingga cenderung mengganggap tidak penting. Padahal didalam pertobatan ada pengakuan dan kerendahan hati, dan Tuhan Yesus hadir seperti:

*Ayub 22:23*
Apabila engkau bertobat kepada Yang Mahakuasa, dan merendahkan diri; apabila engkau menjauhkan kecurangan dari dalam kemahmu,

Namun seringkali kita lupa bertobat karena nikmat dunia ini.
Ketika Tuhan Yesus memberi kita kekayaan dengan maksud untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain, tapi kita malahan sibuk menimbunnya untuk diri sendiri, alih-alih untuk kesejahteraan  keluarga, sehingga misi Allah diabaikan bahkan meninggalkan perjumpaan dengan Allah.
Atau ketika Tuhan Yesus menganugerahkan kepandaian sering diklaim sebagai hasil usaha sendiri, padahal Allah ingin melalui kepandaian itu dipakai untuk menyatakan kemuliaan Allah.
Seringkali kita tersadarkan ketika semua itu diambil kembali oleh Tuhan Yesus yang memiliki semua itu, disaat itu kita bertobat tapi kembali lagi kumat karena kita tidak menjaga diri dan iman kita.

Apakah seperti itu, hidup yang dikenan Allah? Bukankah dengan demikian justru mempermainkan pertobatan yang telah dilakukan?
Padahal Tuhan Yesus sudah memberi cara dan sarana bagaimana menjaga diri dan iman kita, yaitu harus mendengar firman Allah dan merenungkannya karena dari sanalah iman kita menjadi teguh :

*Roma 10:17*
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Ingatlah dengan bertobat boleh dikatakan, kita siap manakala sangkakala berbunyi dan nama kita dipanggil, karena kita kedapatan berkenan di hadapan Tuhan

*Yehezkiel 33:11*
Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel?

Mari saudaraku.... menjelang peringatan Natal kali ini mari kita bersih-bersih diri agar hadiah yang kita persembahkan ke hadiratNya tidak bercacat dan Tuhan Yesus berkenan menerimanya.

Selamat menyongsong Natal.
Tuhan Yesus memberkati, amin.

*PD Imanuel Jakarta*
24122017
Lilies Simatupang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR