423 Rensi: Kerinduan Kepada Allah
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua Ha Masciach
Saudara terkasih dalam TuhanYesus Kristus, renungan siang ini bertema:
*KERINDUAN KEPADA ALLAH*
Kita mendasarinya dengan *Maz 63:2*
*Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.*
Raja Daud menulis mazmur ini ketika sedang di dalam pelariannya menghindari Saul yang akan membunuhnya. Dia bersembunyi di tempat-tempat perlindungan dan tinggal di pegunungan, di Padang gurun Zif.
1 Samuel 23:14-15 (TB) Maka *Daud tinggal di padang gurun, di tempat-tempat perlindungan*. Ia tinggal di pegunungan, di padang gurun Zif. Dan selama waktu itu Saul mencari dia, tetapi Allah tidak menyerahkan dia ke dalam tangannya.
*Daud takut, karena Saul telah keluar dengan maksud mencabut nyawanya.* Ketika Daud ada di padang gurun Zif di Koresa,
Karena tinggal di padang gurun, Daud tahu benar bagaimana tanah yang kering dan tandus tak ada air. Ketika musim kemarau panjang, seringkali di televisi diberitakan kekeringan, dan ditunjukkan bagaimana modelnya tanah yang kering tak berair. Tanah itu akan retak-retak dan keras. Binatang pun akan segan tinggal disana, apalagi manusia.
Daud menggambarkan suasana hatinya seperti tanah yang demikian. Jiwa nya haus kepada Allah. Setiap orang percaya *_seharusnya_* berdoa seperti Daud dalam Mazmur ini.
Mazmur 63:2-12 melukiskan kerinduan mendalam hati manusia kepada Allah, suatu kerinduan yang hanya dapat dipuaskan oleh hubungan yang erat dan intim dengan Allah
Mazmur 42:2-3 (TB) *Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.*
Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Sebagaimana air penting sekali untuk kehidupan jasmaniah, demikianlah Allah dan kehadiranNya sangat penting untuk kepuasan dan kepenuhan hidup ini. Orang percaya yang sejati akan *_lapar dan haus akan Allah dan kasih karuniaNya, Firman dan perbuatan ajaibNya di dalam hidup mereka._*
Menghentikan rasa dahaga akan Allah, berarti kita *mati secara rohani*... jadi, kita tidak boleh membiarkan apapun mengurangi kerinduan yang mendalam akan hal-hal yang rohani dari Allah.
Saudara terkasih, waspadalah terhadap segala kekuatiran hidup, berbagai usaha untuk mengejar hal-hal duniawi dan berbagai kesenangan yang akan mencekik dan menghentikan rasa dahaga akan Allah, karena semakin dominan keduniawian, semakin keringlah kerohanian kita
1 Yohanes 2:15-17 (TB) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
*Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.*
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi *orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.*
Mari memohon agar keinginan akan hadirat Allah semakin diperkuat, kerinduan kita akan KaryaNya makin besar, dan hasrat kita untuk melihat kegenapan janjiNya dan kebenaranNya makin diperdalam, sehingga kita berseru kepadaNya dengan sepenuh hati dan dahaga seperti _rusa yang merindukan sungai yang berair,_ juga seperti _tanah kering dan tandus tiada berair_ yang begitu tersiram air langsung dengan cepat meresap dan mendapatkan kesegaran kembali,karena
Matius 5:6 (TB) *Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.*
Ayo, semakin bersemangat, mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, janjiNya pasti digenapi..
Matius 6:33 (TB) Tetapi *carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.*
Selamat siang, tetap semangat, TuhanYesus memberkati. Amin
by PD AUTOPIA Malang
24102016
_hasannysantoso_
Saudara terkasih dalam TuhanYesus Kristus, renungan siang ini bertema:
*KERINDUAN KEPADA ALLAH*
Kita mendasarinya dengan *Maz 63:2*
*Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.*
Raja Daud menulis mazmur ini ketika sedang di dalam pelariannya menghindari Saul yang akan membunuhnya. Dia bersembunyi di tempat-tempat perlindungan dan tinggal di pegunungan, di Padang gurun Zif.
1 Samuel 23:14-15 (TB) Maka *Daud tinggal di padang gurun, di tempat-tempat perlindungan*. Ia tinggal di pegunungan, di padang gurun Zif. Dan selama waktu itu Saul mencari dia, tetapi Allah tidak menyerahkan dia ke dalam tangannya.
*Daud takut, karena Saul telah keluar dengan maksud mencabut nyawanya.* Ketika Daud ada di padang gurun Zif di Koresa,
Karena tinggal di padang gurun, Daud tahu benar bagaimana tanah yang kering dan tandus tak ada air. Ketika musim kemarau panjang, seringkali di televisi diberitakan kekeringan, dan ditunjukkan bagaimana modelnya tanah yang kering tak berair. Tanah itu akan retak-retak dan keras. Binatang pun akan segan tinggal disana, apalagi manusia.
Daud menggambarkan suasana hatinya seperti tanah yang demikian. Jiwa nya haus kepada Allah. Setiap orang percaya *_seharusnya_* berdoa seperti Daud dalam Mazmur ini.
Mazmur 63:2-12 melukiskan kerinduan mendalam hati manusia kepada Allah, suatu kerinduan yang hanya dapat dipuaskan oleh hubungan yang erat dan intim dengan Allah
Mazmur 42:2-3 (TB) *Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.*
Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Sebagaimana air penting sekali untuk kehidupan jasmaniah, demikianlah Allah dan kehadiranNya sangat penting untuk kepuasan dan kepenuhan hidup ini. Orang percaya yang sejati akan *_lapar dan haus akan Allah dan kasih karuniaNya, Firman dan perbuatan ajaibNya di dalam hidup mereka._*
Menghentikan rasa dahaga akan Allah, berarti kita *mati secara rohani*... jadi, kita tidak boleh membiarkan apapun mengurangi kerinduan yang mendalam akan hal-hal yang rohani dari Allah.
Saudara terkasih, waspadalah terhadap segala kekuatiran hidup, berbagai usaha untuk mengejar hal-hal duniawi dan berbagai kesenangan yang akan mencekik dan menghentikan rasa dahaga akan Allah, karena semakin dominan keduniawian, semakin keringlah kerohanian kita
1 Yohanes 2:15-17 (TB) Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
*Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.*
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi *orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.*
Mari memohon agar keinginan akan hadirat Allah semakin diperkuat, kerinduan kita akan KaryaNya makin besar, dan hasrat kita untuk melihat kegenapan janjiNya dan kebenaranNya makin diperdalam, sehingga kita berseru kepadaNya dengan sepenuh hati dan dahaga seperti _rusa yang merindukan sungai yang berair,_ juga seperti _tanah kering dan tandus tiada berair_ yang begitu tersiram air langsung dengan cepat meresap dan mendapatkan kesegaran kembali,karena
Matius 5:6 (TB) *Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.*
Ayo, semakin bersemangat, mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, janjiNya pasti digenapi..
Matius 6:33 (TB) Tetapi *carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.*
Selamat siang, tetap semangat, TuhanYesus memberkati. Amin
by PD AUTOPIA Malang
24102016
_hasannysantoso_
Komentar
Posting Komentar