401 Rensi: Doa Yang Berkuasa

Shalom Alaichem b'schem Yeshua Ha Masiach, renungan siang ini dengan tema:

*Doa yang berkuasa  (powerfull)*

Dasar firmanNya dari

*Yakobus 5:16 b*

....Doa orang yang benar bila dengan yakin didoakan , sangat besar kuasanya.

Beberapa saat yang lalu saya mendapat *WA* berbunyi:
      _"Estafet DOA, Jangan putuskan DOA ini, hanya *32* kata.........._

_*BAPA  di Surga yg kukenal dlm nama Yesus. , masuklah ke dalam Rumahku, AMBIL LAH semua KEKUATIRANKU, PENYAKITKU dan mohon PULIHKAN KELUARGAKU. Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus, Amin*_

_Doa ini sangat POWERFULL, kirim kpd 12 org yg kamu sayangi, Jesus Love you all._..."

Dalam benak saya, supaya doa kita didengar oleh Allah Bapa , berdasar firman diatas sedikitnya diperlukan 2 syarat, yaitu:

1) *orang yang berdoa itu harus benar di mata Bapa*

2) *doanya pun harus benar*

Yang dimaksud orangnya harus benar, yaitu orang itu hidupnya bersesuaian dengan perintah-perintah Allah, dan doa yang benar adalah strukturnya seperti Doa yang diajarkan Tuhan Yesus, yaitu Doa Bapa kami

*Mat 6: 9-13*
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.

Diawal doa Bapa kami kata yang  kita sebut adalah *"Bapa"* yang berarti kita adalah *anak*, sehingg ada keterikatan yang sangat mendalam seperti halnya hubungan bapa duniawi dengan anak, bagaimana  hubungan kita dengan bapa duniawi saat, kita berkomunikasi dengannya pasti dan harus ada rasa hormat, suasana yang menyenangkan, saling percaya, dan saling memahami, lebih dari sekedar berkomunikasi yang timbul antara kita dengan sesama pasien di ruang tunggu dokter gigi, atau percakapan kita pada saat menanyakan sesuatu pada petugas di _Indomaret_, *hanya sebatas untuk keperluan kita saja*.

*Doa Bapa Kami* adalah doa yang *sempurna* di dalamnya ada unsur *Pemujaan 3 kali* yang dilakukan lebih dulu, kemudian baru *Permohonan juga 3 kali*.

*Pemujaan*:

1) Bapa kami *dikuduskanlah namaMu*

2) *Datanglah Kerajaan MU*

3) *Jadilah kehendakMU*

 Kemudian permohonan: 1) *Berilah kami....*
2) *Ampunilah kami....*
3) *Janganlah bawa kami...*

Bagaimana doa kita bisa BERKUASA _(powerfull)_ kalau doa kita tidak ada rasa hormat dantidak peduli dengan siapa kita berhubungan, terus apa mau kita sendiri yang kita sampaikan dan dengan  memaksakan keinginan kita, sehingga kita tidak memberi kesempatan Bapa Sorgawi yang mempunyai otoritas doa kita ber"suara" untuk menjawab ? Karena begitu selesai doa kita mengucap *Amin* lalu kita bergegas mengakhiri "komunikasi" dengan melompat meneruskan kegiatan duniawi kita yang telah tertunda beberapa menit saja.

Seolah-olah:  "Ayo, dengarkan saja ya Bapa dan turutilah permintaanku, jangan mengatakan apa~apa..." Alih-alih doa kita berkuasa, bukankah dengan bersikap demikian menjadikan doa ini *egois*.

Sekali lagi, doa bukan hanya melulu permintaan apalagi perintah; tetapi  memberikan apa yang selayaknya Bapa terima. Karena siapa kita ini, sadarlah kita hanya lah *tanah liat*, mengapa begitu beraninya kita *menjadikan* Bapa Sang Pencipta seperti tukang periuk yang berhak membentuk kita,sebagai *pesuruhmu*  atau *satpammu..*

Roma 9:20-21 (TB)  *Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah?* *Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"*
Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?


Berdasar firman diatas sadarlah siapa kita dihadapan Bapa sang pencipta dan mulailah doa dengan benar, bukan hanya sekedar meminta agar doa  kita mendapatkan jawaban, tetapi juga bagaimana bisa menyenangkan hati Bapa yang layak kita hormati.

Daripada mengikuti isi doa  (di WA di atas tadi), lebih baik jika mengkaji isi  atau subtansi doa tersebut dan menggantikan dengan struktur doa yang powerfull seturut dengan doa yang sudah Bapa kita ajarkan sendiri.. *Doa Bapa Kami*

Kiranya Roh Kudus membuka dan menerangi hati kita sehingga kita tidak salah dalam berdoa.
Tuhan Yesus memberkati kita,Halleluyah....Amin

*PD Autopia Malang*
13102016
*Anturanggi Tantri*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman