390 Regi: Allah Sebagai Pribadi Yang Keras

Shalom Aleichem B'chem Yeshua Ha Maschiach, renungan pagi ini dengan tema:

*Allah sebagai pribadi yang keras*

Ulangan 4:24 (TB)  *Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu.*  

Ada dua ekstrim kehidupan beriman. Pertama, yang menganggap Allah seperti palang kereta api. Siapa yang lewat menerobos palang kereta api ,tanggung sendiri akibatnya tertabrak kereta.

Kedua, yang menganggap Allah seperti kran air yang kalau dibuka, berkat Allah akan keluar. Keduanya tidak salah. Allah adalah hakim yang adil dan gembala yang baik.

Tapi pemahaman akan Allah seharusnya tidak berhenti di situ, pemahaman setingkat ini hanya akan membuat kita menjadi memusatkan hidup pada diri sendiri. "Aku mau ikut Tuhan supaya tidak dihukum." "Aku mau ikut Tuhan supaya diberkati."

Yang manusia sering lupa adalah bahwa Allah adalah pribadi yang utuh dan bukan sekedar sistem. Allah adalah pribadi yang senantiasa ingin lekat dengan jemaat-Nya.

Mazmur 145:18 (TB)  *TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya*, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. 

Hal ini bisa digambarkan seperti hubungan intim antara suami istri terhadap Kristus

Efesus 5:22-23 (TB)  Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

Dasarnya bukan sekedar takut atau ingin berkat namun lebih dari itu: *kasih.* Allah ingin kita mencintai-Nya, mulai dari hal kecil.

Ketika kita mau berbuat dosa, jangan hitung apa akibatnya untuk kita, tapi ingatlah kalau itu akan membuat Allah, Sang Kekasih kita berduka dan cemburu.

Lihatlah betapa seringnya Allah menegur dan mengingatkan kita dalam cemburunya. Namun sering manusia tetap bebal,maka Allah memberi manusia peringatan keras seperti

Imamat 26:21 (TB)  Jikalau hidupmu tetap bertentangan dengan Daku dan kamu tidak mau mendengarkan Daku, maka *Aku akan makin menambah hukuman atasmu sampai tujuh kali lipat setimpal dengan dosamu.*

Untuk mewujudkan cinta itu, manusia harus taat,  ketaatan adalah apa yang Allah harapkan dari manusia.

Untuk itu, kita tidak boleh hidup seenaknya sendiri,mari kita menyenangkan hati Allah dengan hidup mendekat dalam kekudusan.
Tuhan Yesus memberkati, amin

PD Autopia Malang
08102016
Susie Indung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman