376 Regi: Rendah Hati Di Hadapan Tuhan

Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan hari ini:

*Rendah hati di hadapan Tuhan.*

Firman Tuhan:

Mazmur 18:1-4
Untuk pemimpin biduan. Dari hamba TUHAN, yakni Daud yang menyampaikan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN, pada waktu TUHAN telah melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari tangan Saul. Ia berkata: *"Aku mengasihi Engkau, ya TUHAN, kekuatanku! Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!* Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku.

Daud adalah pribadi yang luar biasa, yang patut untuk kita teladani. Ia sangat hormat, sangat mengasihi serta sangat rendah hati di hadapan Tuhan.

Ia sama dengan kita, manusia biasa, bukan manusia sempurna, ia juga tidak luput dari kesalahan dan dosa.

Tetapi ia adalah orang yang berkenan di hati Tuhan, bukan karena keperkasaannya tetapi karena kerendahan hatinya, bahkan Tuhan mengutus Samuel mengurapi Daud sebagai raja atas Israel

1 Samuel 16:11-12 (TB)  Lalu Samuel berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan kambing domba." Kata Samuel kepada Isai: "Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang ke mari." 
Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: *"Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia."*

Sebagai raja, Daud menyadari bahwa segala kekuasaan yang ada pada dirinya adalah anugerah Tuhan, bukan upaya dari dirinya sendiri.

Walaupun dia raja tetapi dihadapan Allah dia menyebut dirinya hamba

Mazmur 109:28 (TB)  Biar mereka mengutuk, Engkau akan memberkati; biarlah lawan-lawanku mendapat malu, *tetapi hamba-Mu ini kiranya bersukacita.*

,yang artinya bahwa sebagai seorang hamba ia harus mempertanggung jawabkan kepada Tuhan semua tugas yang diembannya dari-Nya.

Saudara-saudara, mari kita renungkan sejenak keadaan dunia sekarang ini.

 Banyak orang congkak dan tinggi hati bahkan tidak jarang mereka melupakan Tuhan karena keberhasilannya, banyak juga keberhasilan atau kekayaan yang dengan susah payah mereka kumpulkan,tapi justru kemudian berbalik menjadi sumber malapetaka dalam kehidupan mereka, dan semuanya tak dapat mereka nikmati, akhirnya habis, dan menjadikan mereka hidup penuh kesengsaraan, bisa karena sakit, keruwetan keuangan keluarga, masalah-masalah dalam keluarga dan lain-lain, yang akhirnya semua itu sia-sia saja.

Pengkhotbah 6:2 (TB) 
orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, *tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya!* Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit. 

Kesia-siaan itu terjadi karena mereka melupakan Tuhan dengan mengandalkan akal budinya sendiri, mereka congkak. Nah, bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita sudah bisa seperti Daud yang sangat menghormati kemahamuliaan Tuhan dalam seluruh hidupnya? Jangan sia-siakan hidup kita yang adalah kasih karunia Tuhan. Kerendahan hati seperti Daud harus kita miliki, upahnya sungguh luar biasa!

Amsal 22:4 (TB)  *Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan*. 

Mari berjuang keras mengalahkan akal budi dan kecongkakan kita yang sering tidak kita sadari bahwa kita sering melakukannya.
Immanuel!


PD Autopia Malang
01202016
Susi Indung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman