Pindahan Dari Jalan Semeru ke Jalan Bukit Barisan

PINDAHNYA PD AUTOPIA DARI  JLN SEMERU 66 KE JLN BUKIT BARISAN 19 DAN PERKEMBANGANNYA.

Pemanggilan demi pemanggilan terus terjadi, ada yang melalui sakit tidak sembuh-sembuh, permasalahan keluarga atau pribadi yang berat, dan sebagainya. Beberapa contoh yang sakit dan sudah divonis dokter atau yang sakitnya sulit disembuhkan, antara lain Ibu Hadi, Bapak Soetoadi, Bapak Suto Handoyo, Bapak Indung, Ibu Ratna, Ibu Unggik, Ibu Soni, Ibu Dwi Cahyono, Bapak Hari.  Sementara yang mengalami pergumulan berat Bapak Mardi (untuk pengusiran roh jahat dan pembuangan jimat-jimat) dan Bapak Wibisono. Saat itu  istri Bapak Wibisono (Ibu Nurul Wibisono) terkena santet karena ibu Nurul akan masuk Kristen sehingga diguna-guna oleh pihak yang tidak senang, di antaranya keluarga Ibu Nurul sendiri .

Pada bulan Mei 1989, Bapak Soesanto yang berdinas diJakarta didawuhi Tuhan Yesus untuk pulang ke rumah Jln. Bukit Barisan no 19Malang. Rumah itu sudah sejak lama disabdakan untuk tidak boleh dijual. Namun, Bapak Soesanto meminta waktunya mundur, dan olehTuhan Yesus diizinkan, tetapi ditekan paling lambat bulan September 1989. Ternyata pada tanggal 10 September 1989 Bapak dr. Atmodjo dipanggil Tuhan Yesus setelah mengalami sakit sejak bulan Juli 1989. Karena itu rumah dinas di Jln. Semeru 66 harus diserahkan ke Yayasan Kesehatan GKJW. Penyerahan tersebut terjadi pada bulan September 1990. Kebaktian terakhir di Jln. Semeru 66 pada tanggal 20 Juli 1993.
 Sejak saat itu PD AUTOPIA pindah ke Jln. Bukit Barisan No 19 Malang, tanggal 24 Juli 1993. Di tempat yang baru tersebut warga yang hadir semakin banyak dan semakin berkembang menjadi sekitar 130 orang.

Yang diagem atau dikaruniai talenta untuk melayani adalah sebagai berikut:
Sebagai talang sabda Roh Kudus yang pertama Bapak Eliyus R, Dalam perjalanannya pada tanggal 8 Pebruari 2009, Bapak Mulyadi ditahbiskan di PD Immanuel, sebagai talang sabda yang kedua. Namun pada tanggal 25 Juli 2011 Bapak Mulyadi dipanggil Tuhan Yesus, setelah satu hari dari pelayanan doa di PD Talitakumi Bondowoso.Selanjutnya, pada tanggal 19 Pebruari 2012, Bapak Eliyus juga dipanggil Tuhan Yesus, setelah melayani di PD Imannuel pada tanggal 3s.d. 5 Februari 2012. Karena Allah itu kasih dan setia, setelah kedua abdi Allah tersebut dipanggil, “Pakaryan”  Tuhan Yesus di PD AUTOPIA dianugerahkan kepada Bapak Wibisono sebagai
“ Talang Sabda Roh Kudus” yang dinyatakan di PD Betlehem pada ibadah agung tanggal 10 Maret 2012. Dalam perjalanannya karya Tuhan Yesus semakin dinyatakan dengan memberi anugerah-Nya kepada Bapak Dwi Cahyono, yang dikaruniai baik “ Talang sabda Roh Kudus, maupunkarya Penglihatan dan Pendengaran”  pada ibadah agung di PD PNIEL Ngantang tanggal 12 Juli 2015.Untuk karunia penglihatan dan pendengaran dianugerahkan juga kepada Bapak Gunawan Wibisono, pada bulan Maret 2013.
Sebagai Imam, di PD Autopia diemban oleh dua pelayan, yaitu Bapak Soesanto dan Bapak Setyo Mahanani. Setelah Bapak Soesanto wafat tahun 2008 dan bapak Setyo Mahanani sakit, tugas keimaman mulai tahun 2009 di emban oleh Bapak Edi Mulyono.
Bapak Indung sebagai kemit, setelah dipanggil Tuhan pada Juli 2006 dilanjutkan oleh Bapak Soemardi  pada Januari 2010 (sampai saat ini dalam keadaan sakit stroke)
Ibu Rahajeng sebagai bendahara, digantikan oleh ibu Soeto Handoyo. Setelah keduanya dipanggil Tuhan, bendahara dilanjutkan Ibu Wibisono dan Ibu Dwi Cahyono.
Anggota sokoguru  yang lainnya di antaranya adalah Bapak Dwi Cahyono, Ibu Erna Eliyus, Bapak Gunawan Wibisono.

Selanjutnya susunan pelayanan saat ini adalah sbb:
Imam Bapak Eddy Mulyono
Talang sabda Bapak Wibisono dan Bapak Dwi Cahyono
Kemit bapak Soemardi
Soko guru, Ibu Erna, Ibu Indung, Bapak Gunawan Wibisono, Bapak Dwi Cahyono
Penglihatan dan pendengaran Bapak Gunawan Wibisono, Bapak Dwi Cahyono
Karunia penyambung lidah Allah Bapak Totok Wibowo

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan:
Kebaktian persekutuan doa setiap hari Selasa dan Sabtu jam 18:30
Mengikuti persekutuan agung sebulan sekali
Mengunjungi persekutuan-persekutuan doa seperti
Gideon Suwaru
Hosana Kotes Blitar
Pniel Ngantang
Talitakumi Bondowoso
Kebaktian sokoguru dan piranti di tempat keluarga Bapak Gunawan Wibisono dan untuk mengunjungi ibu Atmodjo dilaksanakan setiap hari Kamis
Kebaktian khusus yang diadakan bagi warga yang mempunyai pergumulan dan akan menanyakan solusinya kepada Tuhan Yesus secara khusus.
Mengunjungi warga yang sakit, baik warga persekutuan doa maupun dari luar warga persekutuan doa.

Demikian sejarah singkat terbentuknya PD AUTOPIA dan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan. Dengn demikian dapat disimpulkan bahwa:
Persekutuan Doa ini bukan buatan manusia, melainkan karya Allah sendiri yang dinyatakan bagi orang-orang percaya.
Tujuan pemanggilan Allah terhadap para warga di Autopia adalah supaya ingin lebih dekat dengan umat-Nya, melalui berbagi persoalan yang dialami oleh anak-anak-Nya.
Allah ingin menolong, merengkuh, mengasihi, dan memberkati umat pilihan- Nya.
Allah ingin agar umat pilihan-Nya tetap berada di jalan rencana keselamatan- Nya.

Kiranya melalui PD Autopia ini tetap menjadi berkat bagi kita semua dan karya Tuhan Yesus terus berlanjut sampai selamanya. Amin

Perlu diketahui singkatan dari AUTOPIA adalah sebagai berikut:
Aduh bilahi wong kang (Aduh celakanya orang yang)
Urip adoh ing Gusti Yesus ( hidupnya  jauh dari Tuhan Yesus)
Tumedak e ono ing pati ( dekat pada kematian)
Oh iba begjane wong kang ngabekti (Oh betapa bahagianya orang yang berbakti)
Pracoyo marang Gusti Yesus ( percaya kepada Tuhan Yesus)
Iku kang wigati  ( itu yang berarti/penting )
Awit keluaran soko ing pati ( karena terbebas dari kematian kekal)

Diperbaharui,
Malang, 18 Agustus 2016
Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman