303 Rensi: Masih Mengejar yang Fana
Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach
Selamat siang saudara terkasih dalam Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema
*Masihkah kita mengejar yang fana?*
Jika kita memperhatikan sekeliling kita, bagaimana saat ini manusia hidup sungguh mengerikan, karena begitu banyak manusia yang tidak mempedulikan kehidupan yang akan datang, yang mereka perhatikan adalah kehidupan sekarang, yaitu manusia sibuk mencari uang, bagaimana bisa mempunyai ini dan itu dan bagaimana bisa sukses dan menjadi kaya, hanya sedikit manusia yang memperhatikan kehidupan yang kekal, padahal semua kehidupan duniawi itu adalah sia-sia, ,tidak akan dibawa mati dan tidak bisa menjamin keselamatan jiwa.
1 Timotius 6:7 (TSI) Memang kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini ketika kita lahir. Dan harta apa pun tidak kita bawa ketika kita meninggal dunia.
Bila kita bisa memahami denga benar ayat diatas kita , maka tidak akan *ngoyo* dalam mencari harta di dunia ini, karena semuanya itu nanti tidak akan kita bawa mati.
Pengkhotbah 2:18 (VMD) Aku mulai membenci semua kerja keras yang telah kulakukan. Aku telah bekerja keras, tetapi aku melihat orang yang hidup setelah aku akan mendapat hasil dari pekerjaanku. Aku tidak dapat membawanya bersamaku.
Lalu mengapa, manusia lebih memilih bekerja keras untuk hal-hal duniawi yg nantinya tidak akan dibawa mati?
Karena manusia hanya memikirkan hal-hak yang dapat dilihatnya saja.
Dan itu merupakan suatu kebanggaan kalau bisa sukses di dunia ini karena segala sesuatunya diukur dari yang tampak dan dari apa yang dimiliki.
Ada sebuah tulisan dari Mother Theresa *"saya dipanggil Tuhan bukan untuk hidup sukses tetapi saya dipanggil Tuhan untuk hidup setia kepadaNya"*
Seringkali manusia menganggap tujuan hidupnya adalah untuk meraih sukses secara duniawi, karena dengan kesuksesannya itu, manusia menganggap semuanya nanti akan menjadi *mudah*, tapi manusia lupa bahwa sesungguhnya,
Yehezkiel 7:19 (VMD) Mereka melemparkan berhala peraknya ke jalan-jalan. Mereka memperlakukan patung emasnya seperti kain kotor karena barang-barang itu tidak akan dapat menyelamatkannya, bila TUHAN menunjukkan amarah-Nya. Hal itu tidak berarti, hanya jerat yang membuat orang jatuh. Mereka tidak memberikan makanan kepada orang dan tidak memasukkan makanan ke dalam perutnya.
Yehezkiel 7:19 (TB) Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
Saudaraku ingat apa yang kita cari, yang kita usahakan siang dan malam semua itu ,pada hari kemurkaan Tuhan tidak akan menyelamatkan kita, dan sungguh semuanya akan menjadi sia-sia, terlebih jika yang kita dapat hanya untuk memuaskan hawa nafsu kedagingan kita.
Lalu sekarang mengapakah kita masih senang mengejar harta duniawi dari pada mengejar harta surgawi?
Mari kita renungkan sejenak dan mengkoreksi diri bagaimana hidup kita sekarang ini, sudahkah kita mengejar harta sorgawi dengan upah hidup kekal ataukah kita masih mengejar harta duniawi yang fana, yg kelak akan hilang dan lenyap dan tidak dapat menjamin keselamatan hidup kita?
Kiranya Roh Kudus menjadikan kita bijak untuk memilih dan mengerti kehendak Tuhan Yesus dalam hidup kita, percayalah karena kasihNya, Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin
PD. Autopia Malang
25082016
lilychristanti
Selamat siang saudara terkasih dalam Tuhan Yesus, renungan siang ini dengan tema
*Masihkah kita mengejar yang fana?*
Jika kita memperhatikan sekeliling kita, bagaimana saat ini manusia hidup sungguh mengerikan, karena begitu banyak manusia yang tidak mempedulikan kehidupan yang akan datang, yang mereka perhatikan adalah kehidupan sekarang, yaitu manusia sibuk mencari uang, bagaimana bisa mempunyai ini dan itu dan bagaimana bisa sukses dan menjadi kaya, hanya sedikit manusia yang memperhatikan kehidupan yang kekal, padahal semua kehidupan duniawi itu adalah sia-sia, ,tidak akan dibawa mati dan tidak bisa menjamin keselamatan jiwa.
1 Timotius 6:7 (TSI) Memang kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini ketika kita lahir. Dan harta apa pun tidak kita bawa ketika kita meninggal dunia.
Bila kita bisa memahami denga benar ayat diatas kita , maka tidak akan *ngoyo* dalam mencari harta di dunia ini, karena semuanya itu nanti tidak akan kita bawa mati.
Pengkhotbah 2:18 (VMD) Aku mulai membenci semua kerja keras yang telah kulakukan. Aku telah bekerja keras, tetapi aku melihat orang yang hidup setelah aku akan mendapat hasil dari pekerjaanku. Aku tidak dapat membawanya bersamaku.
Lalu mengapa, manusia lebih memilih bekerja keras untuk hal-hal duniawi yg nantinya tidak akan dibawa mati?
Karena manusia hanya memikirkan hal-hak yang dapat dilihatnya saja.
Dan itu merupakan suatu kebanggaan kalau bisa sukses di dunia ini karena segala sesuatunya diukur dari yang tampak dan dari apa yang dimiliki.
Ada sebuah tulisan dari Mother Theresa *"saya dipanggil Tuhan bukan untuk hidup sukses tetapi saya dipanggil Tuhan untuk hidup setia kepadaNya"*
Seringkali manusia menganggap tujuan hidupnya adalah untuk meraih sukses secara duniawi, karena dengan kesuksesannya itu, manusia menganggap semuanya nanti akan menjadi *mudah*, tapi manusia lupa bahwa sesungguhnya,
Yehezkiel 7:19 (VMD) Mereka melemparkan berhala peraknya ke jalan-jalan. Mereka memperlakukan patung emasnya seperti kain kotor karena barang-barang itu tidak akan dapat menyelamatkannya, bila TUHAN menunjukkan amarah-Nya. Hal itu tidak berarti, hanya jerat yang membuat orang jatuh. Mereka tidak memberikan makanan kepada orang dan tidak memasukkan makanan ke dalam perutnya.
Yehezkiel 7:19 (TB) Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
Saudaraku ingat apa yang kita cari, yang kita usahakan siang dan malam semua itu ,pada hari kemurkaan Tuhan tidak akan menyelamatkan kita, dan sungguh semuanya akan menjadi sia-sia, terlebih jika yang kita dapat hanya untuk memuaskan hawa nafsu kedagingan kita.
Lalu sekarang mengapakah kita masih senang mengejar harta duniawi dari pada mengejar harta surgawi?
Mari kita renungkan sejenak dan mengkoreksi diri bagaimana hidup kita sekarang ini, sudahkah kita mengejar harta sorgawi dengan upah hidup kekal ataukah kita masih mengejar harta duniawi yang fana, yg kelak akan hilang dan lenyap dan tidak dapat menjamin keselamatan hidup kita?
Kiranya Roh Kudus menjadikan kita bijak untuk memilih dan mengerti kehendak Tuhan Yesus dalam hidup kita, percayalah karena kasihNya, Tuhan Yesus memberkati kita semua, amin
PD. Autopia Malang
25082016
lilychristanti
Komentar
Posting Komentar