Keadaan Awal Persekutuan

KEADAAN AWAL PERSEKUTUAN DOA AUTOPIA

Guna melaksanakan rencana karya-Nya di Malang, Tuhan Yesus telah menunjukkan dan mempersiapkan rekan sekerja dengan wadah PD AUTOPIA. Diawali dengan pemanggilan Bapak Ibu Atmodjo, yang semula memiliki hubungan jauh dari Tuhan Yesus.

Melalui Bapak Mardyo, Bapak Eliyus, dan Bapak Setyo berturut-turut dipanggillah Ibu Rahajeng, Ibu Susana, Bapak Soesanto, Bapak Irsan, Bapak dan Ibu Puji, serta Bapak Kusaeni. Anggota berjumlah dua belas orang.

Mengenai pemanggilan Bapak Soesanto yang berlatar belakang belum mengenal Tuhan Yesus dijelaskan sebagai berikut.Ketika menikah dengan Ibu Kartini, beliau tidak ada rencana untuk berpindah agama dan memeluk agama Kristen meskipun saat pernikahan itu Ibu Kartini sudah beragama Kristen. Namun, ada peristiwa-peristiwa yang jelas menunjukkan pemanggilanTuhan Yesus bagi Bapak Soesanto, yaitu :

Pertama pada tahun 1975, ketika beliau menghadiri undangan pernikahan putra Bapak Sutedjo Asah ( saudara Ibu Soesanto) di Solo, sewaktu berkesempatan menerima berkat makanan, dalam doa makan tersebut Bapak Sutedjo mendapatkan pendengaran bahwa Bapak dr. Atmodjo dan Bapak Soesanto suatu saat akan dipakai Tuhan Yesus. Terasa aneh bagi Bapak Soesanto karena tidak terbesit  sama sekali bagi beliau untuk mengikut Kristus. Namun, Bapak Sutedjo menegaskan bahwa beliau ingin diundang pada waktu pembaptisan Bapak Soesanto.

Kedua, seminggu sebelum sakit Ibu Atmodjo mendatangi Bapak Soesanto memberitahu bahwa ada guru agama yang sesuai bagi Bapak Soesanto, yaitu bapak Maliki Adnan yang juga memiliki latar belakang non-Kristen. Anehnya Bapak Soesanto yang biasa menolak (dengan alasan takut jabatan kemiliterannya hilang), kali ini mau menghubungi Bapak Maliki Adnan untuk katekisasi. Akhirmya Bapak Soesanto dibaptis di GKJW Talun Malang, pada tanggal 8 Agustus 1976. Pada saat itu bapak Sutedjo Asah sekalian hadir menyaksikan peristiwa penting itu. Setelah acara pembaptisan, Bapak Sutedjo mengajak bapak Soesanto ke rumah Bapak Atmodjo untuk bersekutu bersama dan ada pendengaran  “ Sedulor iro iki (Bpk. Soesanto) kudu ndedongo bebarengan ing papan iki (PD AUTOPIA)”.

Demikian kisah pemanggilan bapak Soesanto di PD Autopia.

Selama PD Autopia menempati rumah di Jln. Semeru 66 (tahun 1976 s.d. 1993), yang dipanggil semakin banyak sekitar 70 s.d. 80 orang. Latar belakang pemanggilannya pun berbeda-beda, namun pada dasarnya tujuan pemanggilan Tuhan Yesus ini adalah mengubah dari pribadi yang jauh, dan tidak mengenal Tuhan Yesus dibentuk dan diarahkan menjadi pribadi yang direngkuh, dikasihi, dan diberkati.

Kondisi awal Persekutuan Doa Autopia :

Waktu kebaktian : hari Selasa dan Sabtu
Tempat di rumah Bapak dr. Atmodjo
Imam pertama Bapak Mardyo Sanyoto ( 1976 s.d. 1983)
Imam kedua Bapak dr. Atmodjo (1983 s.d. 1989)
Talang Sabda Bapak Eliyus Rumiso
Pendengaran dan penglihatan Ibu Ninik Kusaeni sejak 1 Desember 1979
Penyembuhan dan pengusiran roh jahat Bapak Setyo Mahanani, Bapak Soesanto,dan Bapak Kusaeni
Bendahara Ibu Rahajeng

Kegiatan-kegiatan pelayanan yang diutus Tuhan Yesus, antara lain :

Mendoakan dan menguatkan orang yang dalam kelemahan iman
Mengunjungi orang yang dalam kesusahan dan sakit
Menyembuhkan yang sakit
Mengusir roh jahat dalam orang yang kerasukan roh jahat.
Satu jam sebelum kebaktian dimulai anak-anak yang hadir saat itu dikumpulkan untuk diberi pelajaran Alkitab yang dipimpin oleh Bapak Mardyo Sanyoto.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman