294 Regi: Hamba Allah atau Hamba Manusia
_Shalom Alaichem b'Shem Jeshua HaMasciach_
Selamat pagi saudara terkasih, pagi ini Firman Nya dengan tema
*HAMBA ALLAH atau HAMBA MANUSIA*
Hamba di dalam alkitab bahasa Ibrani dipakai kata *doulos*, yang mengandung arti "budak", tetapi budak disini adalah budak dalam arti yang sebenarnya.
Dalam tradisi Yahudi, seorang budak tidak mempunyai hak sedikitpun atas pribadi nya sendiri, dia seutuhnya menjadi milik dari tuannya, yang berhak bertindak apa saja yang dikehendakinya, sampai di bunuh sekalipun!
Tidak ada hukum, yang akan menghakimi seorang tuan yang membunuh budaknya.
Kata "budak" (doulos) inilah yang dipakai dalam
Filipi 2:7 (TB) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang *hamba*, dan menjadi sama dengan manusia.
Sedemikian taatnya Kristus menjalankan perintah Bapa, tanpa pamrih, rela menjadi budak, Kristus mau mengambil tempat terendah dalam kasta agama orang Yahudi, kemudian, bila kita diminta untuk _wajib hidup seperti Kristus hidup_ apakah kita bersedia?
Hidup kita yang sudah ditebus lunas olehNya dari perbudakan dosa, lalu kita dituntut untuk menjadi seorang hamba mau kah kita?
Atau menolak, atau mungkin malah acuh tak acuh?
Ingat, Siapa yang meminta kita sebagai hamba, bukan seorang manusia!
Tetapi Allah! , bukan hamba sembarang hamba, tetapi menjadi hamba Allah, kita dipanggil dan dipilih untuk menjadi hamba Allah Yang MahaTinggi.
1 Korintus 7:22-23 (TB) Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya.
Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Dalam alkitab versi KJV kata hamba di ayat di atas dipakai kata "servant" yang menurut kamus artinya _pelayan,_ atau _abdi_, jadi, jangan lah lagi kita menjadi hamba manusia, atau malah lebih celaka lagi, menjadi hamba dosa, tetapi harus mengkondisikan diri sebagai hamba Allah.., hamba Sang Kebenaran.
Seorang hamba *harus* atau *wajib* taat kepada tuannya, apapun yang diperintahkan harus dilakukan.
Roma 6:16 (TB) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang *harus kamu taati*, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
Sungguh, sangat lah beruntung bila kita menjadi pelayan Allah, menjadi hamba Kebenaran, jika mau instropeksi diri siapa kita ini, kok dilayakkan menjadi pelayan Allah yang Maha Tinggi?
Ini kan hal yang _begjo banget..!_
Karena itu saudaraku, mari kita meneladani Kristus, yang adalah Raja diatas segala Raja, merelakan dirinya menjadi pelayan, bahkan mau membasuh kaki murid-murid Nya.
Yohanes 13:13-15 (TB) Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun *wajib* saling membasuh kakimu;
sebab Aku telah *memberikan suatu teladan* kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Mari, bersama kita merenungkan ayat-ayat ini,hingga kita menyadari posisi kita, siapa kita, dari apa kita dibuat, supaya benar-benar kita menyadari betapa beruntungnya kita, betapa mulia dan agung rencana Nya bagi kita, bila kita mau taat dan setia serta melakukan kehendakNya.
Yeremia 15:19 (TB) Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi *pelayan di hadapan-Ku,* dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku.
Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.
Sungguh ajaib Allah kita, Luar biasa KaryaNya, tak terselami rancanganNya.
Terpujilah kekal nama Nya selama-lamanya.. amin.
Selamat beribadah, tetap semangat, Tuhan Yesus membersamai kita semua.
PD AUTOPIA Malang
21082016
HassanSantoso
Selamat pagi saudara terkasih, pagi ini Firman Nya dengan tema
*HAMBA ALLAH atau HAMBA MANUSIA*
Hamba di dalam alkitab bahasa Ibrani dipakai kata *doulos*, yang mengandung arti "budak", tetapi budak disini adalah budak dalam arti yang sebenarnya.
Dalam tradisi Yahudi, seorang budak tidak mempunyai hak sedikitpun atas pribadi nya sendiri, dia seutuhnya menjadi milik dari tuannya, yang berhak bertindak apa saja yang dikehendakinya, sampai di bunuh sekalipun!
Tidak ada hukum, yang akan menghakimi seorang tuan yang membunuh budaknya.
Kata "budak" (doulos) inilah yang dipakai dalam
Filipi 2:7 (TB) melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang *hamba*, dan menjadi sama dengan manusia.
Sedemikian taatnya Kristus menjalankan perintah Bapa, tanpa pamrih, rela menjadi budak, Kristus mau mengambil tempat terendah dalam kasta agama orang Yahudi, kemudian, bila kita diminta untuk _wajib hidup seperti Kristus hidup_ apakah kita bersedia?
Hidup kita yang sudah ditebus lunas olehNya dari perbudakan dosa, lalu kita dituntut untuk menjadi seorang hamba mau kah kita?
Atau menolak, atau mungkin malah acuh tak acuh?
Ingat, Siapa yang meminta kita sebagai hamba, bukan seorang manusia!
Tetapi Allah! , bukan hamba sembarang hamba, tetapi menjadi hamba Allah, kita dipanggil dan dipilih untuk menjadi hamba Allah Yang MahaTinggi.
1 Korintus 7:22-23 (TB) Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya.
Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Dalam alkitab versi KJV kata hamba di ayat di atas dipakai kata "servant" yang menurut kamus artinya _pelayan,_ atau _abdi_, jadi, jangan lah lagi kita menjadi hamba manusia, atau malah lebih celaka lagi, menjadi hamba dosa, tetapi harus mengkondisikan diri sebagai hamba Allah.., hamba Sang Kebenaran.
Seorang hamba *harus* atau *wajib* taat kepada tuannya, apapun yang diperintahkan harus dilakukan.
Roma 6:16 (TB) Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang *harus kamu taati*, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?
Sungguh, sangat lah beruntung bila kita menjadi pelayan Allah, menjadi hamba Kebenaran, jika mau instropeksi diri siapa kita ini, kok dilayakkan menjadi pelayan Allah yang Maha Tinggi?
Ini kan hal yang _begjo banget..!_
Karena itu saudaraku, mari kita meneladani Kristus, yang adalah Raja diatas segala Raja, merelakan dirinya menjadi pelayan, bahkan mau membasuh kaki murid-murid Nya.
Yohanes 13:13-15 (TB) Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun *wajib* saling membasuh kakimu;
sebab Aku telah *memberikan suatu teladan* kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Mari, bersama kita merenungkan ayat-ayat ini,hingga kita menyadari posisi kita, siapa kita, dari apa kita dibuat, supaya benar-benar kita menyadari betapa beruntungnya kita, betapa mulia dan agung rencana Nya bagi kita, bila kita mau taat dan setia serta melakukan kehendakNya.
Yeremia 15:19 (TB) Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi *pelayan di hadapan-Ku,* dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan menjadi penyambung lidah bagi-Ku.
Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.
Sungguh ajaib Allah kita, Luar biasa KaryaNya, tak terselami rancanganNya.
Terpujilah kekal nama Nya selama-lamanya.. amin.
Selamat beribadah, tetap semangat, Tuhan Yesus membersamai kita semua.
PD AUTOPIA Malang
21082016
HassanSantoso
Komentar
Posting Komentar