314 Regi: Habis Gelap Terbitlah Terang
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan pagi hari ini bertemakan:
*HABIS GELAP TERBITLAH TERANG*
Pada waktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar, saya mengira bahwa tema di atas murni dari pemikiran R.A. Kartini, meskipun dia banyak memiliki teman berbangsa Belanda (Kristiani).
Bahkan judul aslinya juga berbahasa Belanda: *"DOOR DUISTERNIS TOT LICHT"* tetapi setelah saya telusuri, banyak hal yang kabur akan asal usul judul tulisan R.A. Kartini ini.
Namun yang jelas, lebih dari 2.000 tahun sebelum R.A. Kartini hadir di dunia ini, Raja Daud telah menuliskan:
*Mazmur 112:4 (TB) Di dalam gelap terbit terang* bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.
atau versi terjemahan lama(TL) dari firman itu adalah:
"Bagi orang *saleh* itu terbitlah terang dalam gelap; maka Tuhanpun rahmani dan rahimi dan adil."
Pemahaman kata: *saleh*, pada Alkitab menunjukkan bahwa seseorang sudah berada pada tahap imannya yang telah ditambahkan:
1) kebajikan; 2)pengetahuan; 3)penguasaan diri; dan 4)ketekunan. Barulah seseorang mendapatkan kesalehannya.
Selanjutnya orang yang saleh itu akan menerapkan dalam kehidupannya, kelakuan yang penuh kasih, baik bagi saudara-saudaranya maupun bagi semua orang, karena terang itu telah terbit menguasainya. *2 Pet.1: 5-7*.
Sesungguhnya, berasal dari manakah terang itu?
"Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, *Ia* juga yang membuat *terang-Nya* bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus." *2Korintus4: 6*
Secara lebih jelas, Tuhan Yesus berfirman:
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” *Yohanes 8: 12*.
Biarlah pagi hari ini *terang itu terbit dalam kita* dan *kita hidup* di dalam terang itu, dan *Kristus-pun hidup di dalam kita*, sehingga kita dimampukan untuk *berbuat kasih* .
Marilah kita terus berupaya *hidup di dalam terang* sehingga semakin hari semakin *_bisa menjalankan kasih_ dan _Tuhan Yesus semakin berkenan kepada kita_* serta *terang-Nya bercahaya* melalui kehidupan kita *_bagi kebaikan banyak orang_*.
PD Autopia
31082016
Gunawan Wibisono
*HABIS GELAP TERBITLAH TERANG*
Pada waktu saya masih duduk di bangku sekolah dasar, saya mengira bahwa tema di atas murni dari pemikiran R.A. Kartini, meskipun dia banyak memiliki teman berbangsa Belanda (Kristiani).
Bahkan judul aslinya juga berbahasa Belanda: *"DOOR DUISTERNIS TOT LICHT"* tetapi setelah saya telusuri, banyak hal yang kabur akan asal usul judul tulisan R.A. Kartini ini.
Namun yang jelas, lebih dari 2.000 tahun sebelum R.A. Kartini hadir di dunia ini, Raja Daud telah menuliskan:
*Mazmur 112:4 (TB) Di dalam gelap terbit terang* bagi orang benar; pengasih dan penyayang orang yang adil.
atau versi terjemahan lama(TL) dari firman itu adalah:
"Bagi orang *saleh* itu terbitlah terang dalam gelap; maka Tuhanpun rahmani dan rahimi dan adil."
Pemahaman kata: *saleh*, pada Alkitab menunjukkan bahwa seseorang sudah berada pada tahap imannya yang telah ditambahkan:
1) kebajikan; 2)pengetahuan; 3)penguasaan diri; dan 4)ketekunan. Barulah seseorang mendapatkan kesalehannya.
Selanjutnya orang yang saleh itu akan menerapkan dalam kehidupannya, kelakuan yang penuh kasih, baik bagi saudara-saudaranya maupun bagi semua orang, karena terang itu telah terbit menguasainya. *2 Pet.1: 5-7*.
Sesungguhnya, berasal dari manakah terang itu?
"Sebab Allah yang telah berfirman: “Dari dalam gelap akan terbit terang!”, *Ia* juga yang membuat *terang-Nya* bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus." *2Korintus4: 6*
Secara lebih jelas, Tuhan Yesus berfirman:
“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” *Yohanes 8: 12*.
Biarlah pagi hari ini *terang itu terbit dalam kita* dan *kita hidup* di dalam terang itu, dan *Kristus-pun hidup di dalam kita*, sehingga kita dimampukan untuk *berbuat kasih* .
Marilah kita terus berupaya *hidup di dalam terang* sehingga semakin hari semakin *_bisa menjalankan kasih_ dan _Tuhan Yesus semakin berkenan kepada kita_* serta *terang-Nya bercahaya* melalui kehidupan kita *_bagi kebaikan banyak orang_*.
PD Autopia
31082016
Gunawan Wibisono
Komentar
Posting Komentar