1999 Rema: CERDIK DAN TULUS
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*Matius 10:16*
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."
Tema renungan :
*CERDIK DAN TULUS*
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tulus berarti *sungguh dan bersih hati* (benar-benar keluar dari hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas
Sedangkan kata Cerdik berarti *cepat mengerti* (tentang situasi dan sebagainya) dan pandai mencari pemecahannya dan sebagainya; panjang akal.
Dalam Ibadah Agung di PD Hosana, Kotes, Blitar, ayat ini menjadi bahan renungan dan menjadi suatu pesan penting dari Tuhan Yesus untuk melakukan firman Allah dalam kehidupan kita.
Bila kita sungguh-sungguh dan berbekal hati yang bersih dalam menerima dan memahami firman Allah, maka kita akan menemukan rahasia kehendak Allah.
*Matius 5 : 8* Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena *mereka akan melihat Allah*.
Melihat Allah dalam hal ini, memahami firman Allah karena pada dasarnya firman itu adalah Allah sendiri
*Yohanes 1 : 1* Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan *Firman itu adalah Allah*.
Sungguh kita berbahagia dan bersyukur apabila kita bisa mengetahui rahasia kerajaan Allah,
*Matius 13 : 11* Jawab Yesus: " *Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga*, tetapi kepada mereka tidak
Bila kita diberi kesempatan untuk menerima dan memahami rahasia Kerajaan Sorga, apakah kesempatan ini akan kita sia-siakan?
Akankah kita bersikap antusias menggali firman Tuhan Yesus?
Mengapa kita kalah dengan keinginan kita untuk mengetahui rahasia orang lain ketimbang rahasia Allah?
Padahal ketika firman itu kita terima dan pahami maka kita telah memiliki hati yang suci/tulus untuk melihat Allah. Bukankah hal ini menjadi sesuatu yang sangat berharga buat kita? Marilah saudaraku, kita miliki hati yang selalu rindu untuk bertemu Allah, dengan selalu menjaga hati kita untuk tetap tulus.
Berbekal hati yang tulus untuk menerima dan memahami firman Tuhan Yesus, selanjutnya kita menjalankannya dengan penuh *kecerdikan* yaitu *cepat mengerti* dan segera ditindakkan dalam kehidupan ini.
Karena sia-sialah firman itu hanya diterima dan dipahami tanpa dilakukan,
*Matius 7 : 21* Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang *melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga*.
Melakukan kehendak Bapa harus memusatkan perhatian penuh dalam membaca dan merenungkan firman Tuhan dengan hati yang bersih serta dipenuhi Roh Kudus, sehingga kita tidak hanya menerima dan memahami tetapi juga melaksanakannya.
Karena pada hakekatnya, ketika kita mampu melaksanakan suatu perintah berarti kita memahami isi perintah dan itu dibutuhkan kecerdikan, demikian pula dengan firman Tuhan Yesus.
Sangat mustahil kita dapat melakukannya bila tidak diawali dengan keinginan untuk membaca dan merenungkannya.
Tetapi menjadi hal yang sia-sia bila kita membaca dan merenungkan firman Allah tanpa hati yang tulus dan dikuasai Roh Kudus, kita akan berjalan dengan akal budi sendiri tanpa tuntunan Roh Kudus. Lalu apa yang akan kita dapatkan?
*Yudas 1 : 18-19*
Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil *pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka*."
Mereka adalah *pemecah belah* yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang *hidup tanpa Roh Kudus*.
Kita akan menjadi pemecah belah bila kita merenungkan firman Allah tanpa dikuasai Roh Kudus, karena itu marilah saudaraku kita bertobat dan meninggalkan pendapat kita yang salah serta mau Cerdik seperti Ular dan Tulus seperti Merpati, maka
*Yudas 1 : 20* Akan tetapi kamu, saudara- saudaraku yang kekasih, *bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci* dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Bangunlah diri kita diatas dasar iman kita kepada Tuhan Yesus dengan selalu menjaga kekudusan, maka hidup kita akan selalu dituntun dan ditata oleh Tuhan Yesus Kristus. Selamat berjuang dan bertahan dalam kebenaran ilahi, saudaraku.
Tuhan Yesus memberkati, amin
Salam kasih,
*PD Imanuel, Jakarta*
Lilies
*Matius 10:16*
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati."
Tema renungan :
*CERDIK DAN TULUS*
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tulus berarti *sungguh dan bersih hati* (benar-benar keluar dari hati yang suci); jujur; tidak pura-pura; tidak serong; tulus hati; tulus ikhlas
Sedangkan kata Cerdik berarti *cepat mengerti* (tentang situasi dan sebagainya) dan pandai mencari pemecahannya dan sebagainya; panjang akal.
Dalam Ibadah Agung di PD Hosana, Kotes, Blitar, ayat ini menjadi bahan renungan dan menjadi suatu pesan penting dari Tuhan Yesus untuk melakukan firman Allah dalam kehidupan kita.
Bila kita sungguh-sungguh dan berbekal hati yang bersih dalam menerima dan memahami firman Allah, maka kita akan menemukan rahasia kehendak Allah.
*Matius 5 : 8* Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena *mereka akan melihat Allah*.
Melihat Allah dalam hal ini, memahami firman Allah karena pada dasarnya firman itu adalah Allah sendiri
*Yohanes 1 : 1* Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan *Firman itu adalah Allah*.
Sungguh kita berbahagia dan bersyukur apabila kita bisa mengetahui rahasia kerajaan Allah,
*Matius 13 : 11* Jawab Yesus: " *Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga*, tetapi kepada mereka tidak
Bila kita diberi kesempatan untuk menerima dan memahami rahasia Kerajaan Sorga, apakah kesempatan ini akan kita sia-siakan?
Akankah kita bersikap antusias menggali firman Tuhan Yesus?
Mengapa kita kalah dengan keinginan kita untuk mengetahui rahasia orang lain ketimbang rahasia Allah?
Padahal ketika firman itu kita terima dan pahami maka kita telah memiliki hati yang suci/tulus untuk melihat Allah. Bukankah hal ini menjadi sesuatu yang sangat berharga buat kita? Marilah saudaraku, kita miliki hati yang selalu rindu untuk bertemu Allah, dengan selalu menjaga hati kita untuk tetap tulus.
Berbekal hati yang tulus untuk menerima dan memahami firman Tuhan Yesus, selanjutnya kita menjalankannya dengan penuh *kecerdikan* yaitu *cepat mengerti* dan segera ditindakkan dalam kehidupan ini.
Karena sia-sialah firman itu hanya diterima dan dipahami tanpa dilakukan,
*Matius 7 : 21* Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang *melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga*.
Melakukan kehendak Bapa harus memusatkan perhatian penuh dalam membaca dan merenungkan firman Tuhan dengan hati yang bersih serta dipenuhi Roh Kudus, sehingga kita tidak hanya menerima dan memahami tetapi juga melaksanakannya.
Karena pada hakekatnya, ketika kita mampu melaksanakan suatu perintah berarti kita memahami isi perintah dan itu dibutuhkan kecerdikan, demikian pula dengan firman Tuhan Yesus.
Sangat mustahil kita dapat melakukannya bila tidak diawali dengan keinginan untuk membaca dan merenungkannya.
Tetapi menjadi hal yang sia-sia bila kita membaca dan merenungkan firman Allah tanpa hati yang tulus dan dikuasai Roh Kudus, kita akan berjalan dengan akal budi sendiri tanpa tuntunan Roh Kudus. Lalu apa yang akan kita dapatkan?
*Yudas 1 : 18-19*
Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil *pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka*."
Mereka adalah *pemecah belah* yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang *hidup tanpa Roh Kudus*.
Kita akan menjadi pemecah belah bila kita merenungkan firman Allah tanpa dikuasai Roh Kudus, karena itu marilah saudaraku kita bertobat dan meninggalkan pendapat kita yang salah serta mau Cerdik seperti Ular dan Tulus seperti Merpati, maka
*Yudas 1 : 20* Akan tetapi kamu, saudara- saudaraku yang kekasih, *bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci* dan berdoalah dalam Roh Kudus.
Bangunlah diri kita diatas dasar iman kita kepada Tuhan Yesus dengan selalu menjaga kekudusan, maka hidup kita akan selalu dituntun dan ditata oleh Tuhan Yesus Kristus. Selamat berjuang dan bertahan dalam kebenaran ilahi, saudaraku.
Tuhan Yesus memberkati, amin
Salam kasih,
*PD Imanuel, Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar