1989 Rema: Siapakah yang kita cari?

Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Mashiach.

Renungan malam ini berdasar firman:

*Yohanes 1:10-11 (TB)*
Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Dengan tema:

*Siapakah yang kita cari?*

Ketika 3 orang Majus dari Timur berbondong-bondong mencari Sang Juruselamat yang telah lahir ke dunia; Raja di atas segala raja, mungkin di benak mereka adalah raja yang berbalut kain sutra dalam ruangan megah sebuah istana yang amat indah dengan pesta yang gagap gempita dalam suasana hangat dan sukacita besar.
Namun, ternyata apa yang mereka harapkan jauh dari bayangan.
Bayi Yesus dalam kandang domba terbaring di palungan tempat air untuk domba dan lembu minum dan dengan segala keterbatasan lain itulah yang terjadi.
Bahkan dari sejak kelahiran Nya pun, dunia tidak menerima Nya dan hendak membunuh bayi Yesus melalui Herodes yang jahat.

Begitu juga dengan kita, bila kita datang beribadah mengharapkan Roh Kudus sesuai dengan pikiran kita yang muluk-muluk, bukannya kita yang menyesuaikan tunduk pada kehendak Roh Kudus yang sederhana dan mendatangkan damai sejahtera, kita menjadi sama dengan dunia ini yang menilai segala sesuatu agar sesuai dengan harapan pikiran kita yang spektakuler.
Dengan demikian kita menjadikan Roh Kudus sebagai hamba karena kita yang memerintah Roh Kudus. Bahkan tak jarang kita menyangkal ini bukan karya Roh Kudus karena tidak sesuai dengan keinginanku, tidak sesuai dengan apa yang aku cari.

Mengikut TUHAN Yesus sudah disabdakan bahwa kita akan mengalami penderitaan seperti yang dicontohkan kisah Yesus Kristus dari sejak lahir hingga wafat dan kebangkitan Nya. Maka dari itu, bukan tanpa alasan Rasul Paulus menyampaikan:

*2 Korintus 4:17-18 (TB)*
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.


Mari terus mengundang Roh Kudus agar kita dimampukan untuk benar-benar mencari sosok Kristus dalam setiap perjalanan hidup kita dan hendaknya Natal menjadi pengingat kembali: iman apa yang kita miliki, TUHAN seperti apa yang kita cari.

Allah Tritunggal Maha Kudus memberkati kita semua.
Amin.

*PD Autopia Malang*
Andrias

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR