1962 Regi: MEMULIAKAN TUHAN DAN BERGEMBIRA
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashicah.
Tema regi hari ini adalah:
*MEMULIAKAN TUHAN DAN BERGEMBIRA*
Dasar firmanNya
*Lukas 1: 46- 47* Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku"
Para kekasih Kristus, siapakah yang dapat bergembira terlebih, memuliakan TUHAN pada saat mengalami kondisi aib di mata manusia?
Seseorang yang mengandung sebelum bersuami merupakan peristiwa yang memalukan baik pada jaman dahulu maupun sekarang dan hal itulah yang dialami Maria pada saat dia mengucapkan kalimat syukur dengan suasana hati gembira secara tulus!
Mengikut Kristus memang tidak senantiasa mengalami sukacita duniawi, bahkan diperbolehkan mengalami aib seperti halnya Maria pada saat itu, namun anehnya, apabila semuanya diterima dengan syukur, maka damai sejahtera Kristus mengalir dalam diri kita.
Rasul Paulus telah mempraktekkan apa artinya ucapan syukur sejati di tengah-tengah kesulitan besar. Sebelumnya, ketika dia dipenjarakan di Roma, Paulus menulis, “Berbicaralah satu sama lain dalam mazmur, kidung pujian, dan nyanyian rohani, menyanyilah dan buatlah lagu pujian kepada Tuhan dengan segenap hatimu. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu kepada Allah Bapa dalam nama Tuhan kita, Kristus Yesus”
*Efesus 5: 19 & 20 (AYT)*
Banyak orang bersaksi diawali kata syukur ketika TUHAN telah menyelesaikan beban permasalahan dalam hidupnya: sembuh dari sakit, mendapatkan pekerjaan, mendapatkan pasangan hidup, bebas dari segala pinjaman.
Namun hampir tidak pernah ada yang bersaksi dengan diawali ucapan syukur ketika tengah berada dalam beban kehidupan yang berat.
Ingatlah:
*Yohanes 14: 27* Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Maka serahkanlah gelisah dan gentar mu kepada Tuhan Yesus dan IA akan menggantikan dengan damai sejahtera Nya. Dengan syarat kita memperhatikan titah-titah Kristus, serta mengutamakan untuk melakukannya.
Karenanya, marilah kita bertobat atas kekhawatiran, kegelisahan, kegentaran, ketakutan, kekecewaan, kesedihan, kekesalan dan hal-hal negatif dalam diri kita yang masih kita rasakan dalam kehidupan kita untuk kita serahkan kepada Tuhan Yesus ganti sukacita dalam keadaan apapun, karena damai sejahtera Nya telah ditinggalkan kepada kita sekalian. Haleluya!
Tuhan Yesus memberkati kita semua amin.
*PD Autopia - Malang*
gunawanwibisono
Tema regi hari ini adalah:
*MEMULIAKAN TUHAN DAN BERGEMBIRA*
Dasar firmanNya
*Lukas 1: 46- 47* Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku"
Para kekasih Kristus, siapakah yang dapat bergembira terlebih, memuliakan TUHAN pada saat mengalami kondisi aib di mata manusia?
Seseorang yang mengandung sebelum bersuami merupakan peristiwa yang memalukan baik pada jaman dahulu maupun sekarang dan hal itulah yang dialami Maria pada saat dia mengucapkan kalimat syukur dengan suasana hati gembira secara tulus!
Mengikut Kristus memang tidak senantiasa mengalami sukacita duniawi, bahkan diperbolehkan mengalami aib seperti halnya Maria pada saat itu, namun anehnya, apabila semuanya diterima dengan syukur, maka damai sejahtera Kristus mengalir dalam diri kita.
Rasul Paulus telah mempraktekkan apa artinya ucapan syukur sejati di tengah-tengah kesulitan besar. Sebelumnya, ketika dia dipenjarakan di Roma, Paulus menulis, “Berbicaralah satu sama lain dalam mazmur, kidung pujian, dan nyanyian rohani, menyanyilah dan buatlah lagu pujian kepada Tuhan dengan segenap hatimu. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu kepada Allah Bapa dalam nama Tuhan kita, Kristus Yesus”
*Efesus 5: 19 & 20 (AYT)*
Banyak orang bersaksi diawali kata syukur ketika TUHAN telah menyelesaikan beban permasalahan dalam hidupnya: sembuh dari sakit, mendapatkan pekerjaan, mendapatkan pasangan hidup, bebas dari segala pinjaman.
Namun hampir tidak pernah ada yang bersaksi dengan diawali ucapan syukur ketika tengah berada dalam beban kehidupan yang berat.
Ingatlah:
*Yohanes 14: 27* Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Maka serahkanlah gelisah dan gentar mu kepada Tuhan Yesus dan IA akan menggantikan dengan damai sejahtera Nya. Dengan syarat kita memperhatikan titah-titah Kristus, serta mengutamakan untuk melakukannya.
Karenanya, marilah kita bertobat atas kekhawatiran, kegelisahan, kegentaran, ketakutan, kekecewaan, kesedihan, kekesalan dan hal-hal negatif dalam diri kita yang masih kita rasakan dalam kehidupan kita untuk kita serahkan kepada Tuhan Yesus ganti sukacita dalam keadaan apapun, karena damai sejahtera Nya telah ditinggalkan kepada kita sekalian. Haleluya!
Tuhan Yesus memberkati kita semua amin.
*PD Autopia - Malang*
gunawanwibisono
Komentar
Posting Komentar