1965 Rema: Jadikan hatiku seperti hatiHu, Bapa
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan malam ini bertema:
*Jadikan hatiku seperti hatiHu, Bapa*
Dengan dasar firman diambil dari:
*Yesaya 29 : 13*
Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
Firman ini pernah diberikan Tuhan Yesus dalam salah satu ibadah dan renungan.
Tuhan tidak jemu jemu mengingatkan kita tentang menjaga hati. Karena dari hati bersumber segala sesuatu yang baik dan yang jahat. Menjelang Natal tentunya kita lebih mempersiapkan hati untuk mengenang kelahiran Kristus. Tidak hanya menghabiskan waktu dan sibuk dengan kegiatan natal, perayaan, persiapan makanan, menghias rumah, baju, acara keluarga, bahkan acara reuni, dll sebagainya.
Saudara saudara kehidupan yang akan datang bukan menjadi ringan tetapi semakin berat. Siapa yang memelihara hatinya selalu siap dalam Kristus akan teguh dan kuat menghadapi tantangan dan godaan dari raja kuasa jahat. Sehingga tidak ikut jatuh dan binasa.
Untuk itu ibadah adalah cara kita memelihara hati.
Datang Ibadah dengan motivasi yang benar yaitu menyenangkan hati Tuhan Yesus maka hati kita akan penuh sukacita dan damai sejahtera. Tetapi bila beribadah dengan tujuan supaya doa doa kita terkabul atau karena faktor manusia maka hati kita akan mudah galau atau stress dan kecewa.
*Yohanes 14 : 27*
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Hati Bapa adalah hati damai sejahtera, Hati yang membawa pada keselamatan, Hati Bapa penuh kasih yang membawa pada kehidupan.
Bukan hati yang gelisah dan hati yang penuh ambisi duniawi yang pongah yang berujung pada kehancuran. Hati ini mudah diterkam iblis dan hati ini banyak dimiliki manusia baik sadar maupun tidak.
Oleh sebab itu, Firman Tuhan mengatakan:
*Yakobus 4 : 7 - 8*
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Mari saudara saudara datang beribadah dengan motivasi yang benar supaya dapat mempersembahkan kado natal yaitu kado hati yang bersih, hati penuh damai sejahtera seperti hati Bapa. Roh Kudus menolong untuk memampukan kami memiliki hati Bapa.
*Lagu pujian:*
Berikan ku hati sperti hatiHu, hati yang mengasihi jiwa yang terhilang.
Berikan ku mata sperti mataHu, memandang jiwa yang dalam gelap.
Ku mau berada dalam rencananya dan melakukan perbuatanNya yang besar.
Reff:
memulihkan hati yang terluka
Menjadi rumah bagi yang mereka yang lelah. Berbagi hidup dan milik kita bersama. Jadikan hatiku seperti hatiHu Bapa.
Tuhan Yesus memberkati kita Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
*Jadikan hatiku seperti hatiHu, Bapa*
Dengan dasar firman diambil dari:
*Yesaya 29 : 13*
Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan,
Firman ini pernah diberikan Tuhan Yesus dalam salah satu ibadah dan renungan.
Tuhan tidak jemu jemu mengingatkan kita tentang menjaga hati. Karena dari hati bersumber segala sesuatu yang baik dan yang jahat. Menjelang Natal tentunya kita lebih mempersiapkan hati untuk mengenang kelahiran Kristus. Tidak hanya menghabiskan waktu dan sibuk dengan kegiatan natal, perayaan, persiapan makanan, menghias rumah, baju, acara keluarga, bahkan acara reuni, dll sebagainya.
Saudara saudara kehidupan yang akan datang bukan menjadi ringan tetapi semakin berat. Siapa yang memelihara hatinya selalu siap dalam Kristus akan teguh dan kuat menghadapi tantangan dan godaan dari raja kuasa jahat. Sehingga tidak ikut jatuh dan binasa.
Untuk itu ibadah adalah cara kita memelihara hati.
Datang Ibadah dengan motivasi yang benar yaitu menyenangkan hati Tuhan Yesus maka hati kita akan penuh sukacita dan damai sejahtera. Tetapi bila beribadah dengan tujuan supaya doa doa kita terkabul atau karena faktor manusia maka hati kita akan mudah galau atau stress dan kecewa.
*Yohanes 14 : 27*
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Hati Bapa adalah hati damai sejahtera, Hati yang membawa pada keselamatan, Hati Bapa penuh kasih yang membawa pada kehidupan.
Bukan hati yang gelisah dan hati yang penuh ambisi duniawi yang pongah yang berujung pada kehancuran. Hati ini mudah diterkam iblis dan hati ini banyak dimiliki manusia baik sadar maupun tidak.
Oleh sebab itu, Firman Tuhan mengatakan:
*Yakobus 4 : 7 - 8*
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Mari saudara saudara datang beribadah dengan motivasi yang benar supaya dapat mempersembahkan kado natal yaitu kado hati yang bersih, hati penuh damai sejahtera seperti hati Bapa. Roh Kudus menolong untuk memampukan kami memiliki hati Bapa.
*Lagu pujian:*
Berikan ku hati sperti hatiHu, hati yang mengasihi jiwa yang terhilang.
Berikan ku mata sperti mataHu, memandang jiwa yang dalam gelap.
Ku mau berada dalam rencananya dan melakukan perbuatanNya yang besar.
Reff:
memulihkan hati yang terluka
Menjadi rumah bagi yang mereka yang lelah. Berbagi hidup dan milik kita bersama. Jadikan hatiku seperti hatiHu Bapa.
Tuhan Yesus memberkati kita Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
Komentar
Posting Komentar