1983 Rema: Kemurnian dan kekudusan

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan malam ini bertema :

 *Kemurnian dan kekudusan*

Dasar firmanNya dari

*Yesaya 4 : 2-3*
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.
Dan orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup,


Tunas adalah tanda permulaan kehidupan baru. Tunas yang ditumbuhkan Tuhan pada ayat ini adalah Tunas Daud yaitu kegenapan dari lahirnya Tuhan Yesus sang  Mesias yang menjadi kepermaian dan kemuliaan. 
Kehadiran Sang Juruselamat yang sudah dinubuatkan ini merupakan peristiwa yang membanggakan dan menjadi kehormatan bagi manusia.
Karena Bapa berkenan mengasihi manusia yang berdosa dan menyelamatkannya.
Kebanggaan dan kehormatan bukan terletak pada “orang- orang Israel” atau kepada kemampuan diri sendiri, kepada dewa - dewa yang diandalkan manusia. Karena semua itu tidak dapat menyelamatkan dan memberikan kemuliaan dihadapan Tuhan Allah. Tetapi hanya pada Tunas Daud saja, *hanya pada Tuhan Yesus saja* terletak kemuliaan, kebanggaan dan kehormatan.

Tetapi untuk menerima itu bangsa Israel mengalami proses pemurnian. Bagi orang orang yang tinggal di Sion dan yang termasuk sisa - sisa Israel. Proses pemurnian ini berlaku sehingga mereka dapat disebut umat yang kudus.

 *1 Petrus 2 : 9*
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:


Jika kita termasuk sisa Israel maka kita adalah umat yang telah ditolong keluar dari kegelapan kepada terang. Karena berada di dalam terang kita mengalami proses kemurnian atau kekudusan yang membawa kita pada kehidupan kekal, sehingga nama kita tercatat untuk memperoleh kehidupan.

Roh Kudus memampukan kita untuk tetap taat dan setia kepada titahNya dalam proses pemurnian baik melalui sakit atau pergumulan lainnya sambil mengingat betapa berat penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib menanggung dosa kita. Dan kita dapat bersyukur karena kasihNya yang begitu besar di tengah tengah proses yang kita alami tersebut. Sehingga kita layak menyandang predikat umat Kudus dan layak berada di ruang KudusNya.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.

*PD Autopia Malang*
Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR