1976 Regi: PENDERITAAN DEMI KEMULIAAN
Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Tema renungan pagi hari ini:
*PENDERITAAN DEMI KEMULIAAN*
Nats pokok:
*Kejadian 42:21* Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."
Kalimat di atas dikemukakan oleh salah seorang kakak Yusuf ketika mereka dimintanya untuk membawa adiknya, Benyamin, ke Mesir di tengah masa paceklik panjang yang mereka alami.
Melalui kesaksian di atas, dapat dibayangkan betapa beratnya siksaan yang diterima Yusuf dari kakak-kakaknya, setelah menceritakan makna mimpinya kepada mereka dan orangtuanya (mimpi ditetapkan sebagai raja). Akibat para kakaknya iri hati, Yusuf ditangkap, disiksa, dibuang ke dalam sumur kering dan akhirnya dijual kepada pedagang Midian yang lewat di situ menuju Mesir.
Masih akibat dari perlakuan itu, Yusuf menderita selama belasan tahun sebelum kemudian ditetapkan sebagai raja di Mesir. Dalam penderitaannya Yusuf merasakan betapa pahit hati akibat dia dijahati, difitnah, dihina, dijual *namun hatinya tetap bertaut kepada Allah* yang memiliki rencana yang baik kepadanya. Sehingga pada akhirnya keadaan berbalik kepada Yusuf:
*Kejadian 50:18*
Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: *Kami datang untuk menjadi budakmu*.
Melalui penderitaan, siksaan, hinaan, fitnahan yang berjalan sangat lama, akhirnya Yusuf dimuliakan sebagai raja oleh Allah.
Demikian pula Tuhan Yesus sendiri, Dia sepenuhnya tunduk akan kehendak Bapa-Nya, selama sembilan bulan berada dalam rahim Maria. Lalu masih harus hidup sengsara selama 33 tahun, bahkan mati di kayu salib, namun atas ketaatan-Nya terhadap Bapa, akhirnya ditetapkan menjadi Raja di atas segala raja
*(1 Timotius 6: 15).*
Bercermin pada kedua peristiwa di atas, kita tahu bahwa melalui penderitaan akhirnya Yusuf menjadi raja di dunia ini dan melalui berbagai penderitaan, demikian pula Kristus menjadi Raja kekal di sorga.
Marilah kita bersyukur bisa mengenali proses Allah dalam membentuk pribadi kita masing-masing melalui penderitaan untuk menerima janji-Nya:
*Yesaya 48:18* “ … damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, …”
Dengan cara bertahan dalam pencobaan, menaati perintah- perintah-Nya, dan tahan uji kita akan memperoleh mahkota kehidupan *Yakobus 1: 12*
Selamat menyongsong peringatan kelahiran Bayi Yesus dengan pemahaman akan penderitaan-Nya selama 33 tahun 9 bulan sebelum memperoleh kemuliaan-Nya kembali. Immanuel …Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Tema renungan pagi hari ini:
*PENDERITAAN DEMI KEMULIAAN*
Nats pokok:
*Kejadian 42:21* Mereka berkata seorang kepada yang lain: "Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita."
Kalimat di atas dikemukakan oleh salah seorang kakak Yusuf ketika mereka dimintanya untuk membawa adiknya, Benyamin, ke Mesir di tengah masa paceklik panjang yang mereka alami.
Melalui kesaksian di atas, dapat dibayangkan betapa beratnya siksaan yang diterima Yusuf dari kakak-kakaknya, setelah menceritakan makna mimpinya kepada mereka dan orangtuanya (mimpi ditetapkan sebagai raja). Akibat para kakaknya iri hati, Yusuf ditangkap, disiksa, dibuang ke dalam sumur kering dan akhirnya dijual kepada pedagang Midian yang lewat di situ menuju Mesir.
Masih akibat dari perlakuan itu, Yusuf menderita selama belasan tahun sebelum kemudian ditetapkan sebagai raja di Mesir. Dalam penderitaannya Yusuf merasakan betapa pahit hati akibat dia dijahati, difitnah, dihina, dijual *namun hatinya tetap bertaut kepada Allah* yang memiliki rencana yang baik kepadanya. Sehingga pada akhirnya keadaan berbalik kepada Yusuf:
*Kejadian 50:18*
Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: *Kami datang untuk menjadi budakmu*.
Melalui penderitaan, siksaan, hinaan, fitnahan yang berjalan sangat lama, akhirnya Yusuf dimuliakan sebagai raja oleh Allah.
Demikian pula Tuhan Yesus sendiri, Dia sepenuhnya tunduk akan kehendak Bapa-Nya, selama sembilan bulan berada dalam rahim Maria. Lalu masih harus hidup sengsara selama 33 tahun, bahkan mati di kayu salib, namun atas ketaatan-Nya terhadap Bapa, akhirnya ditetapkan menjadi Raja di atas segala raja
*(1 Timotius 6: 15).*
Bercermin pada kedua peristiwa di atas, kita tahu bahwa melalui penderitaan akhirnya Yusuf menjadi raja di dunia ini dan melalui berbagai penderitaan, demikian pula Kristus menjadi Raja kekal di sorga.
Marilah kita bersyukur bisa mengenali proses Allah dalam membentuk pribadi kita masing-masing melalui penderitaan untuk menerima janji-Nya:
*Yesaya 48:18* “ … damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, …”
Dengan cara bertahan dalam pencobaan, menaati perintah- perintah-Nya, dan tahan uji kita akan memperoleh mahkota kehidupan *Yakobus 1: 12*
Selamat menyongsong peringatan kelahiran Bayi Yesus dengan pemahaman akan penderitaan-Nya selama 33 tahun 9 bulan sebelum memperoleh kemuliaan-Nya kembali. Immanuel …Amin.
*PD Autopia – Malang*
_gunawanwibisono_
Komentar
Posting Komentar