1963 Rema: MEMBANGUN RELASI DENGAN BAPA
Shalom Aleichem b'shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema renungan malam ini:
*MEMBANGUN RELASI DENGAN BAPA*
Firman Tuhan diambil dari:
*Markus 1:35-39*
Nats:
*Markus 1:35* (TB) "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana."
Para tokoh iman dan orang pilihan yang dipakai Bapa secara luar biasa baik yang tercatat di dalam Alkitab, juga para hamba Tuhan yang hidup di zaman sekarang ini adalah orang-orang yang mau membayar harga dalam hidupnya sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang istimewa di mata Bapa.
Daniel diselamatkan-Nya dari kebuasan singa karena memiliki relasi yang begitu intim dan akrab dengan Bapa seperti yang biasa dilakukannya:
*Daniel 6:11b* (TB) Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem, tiga kali sehari ia berlutut, berdoa, serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Sementara Raja Daud dalam kesibukannya masih sempat melakukan puji-pujian penyembahan tujuh kali dalam sehari:
*Mazmur 119:164* (TB) Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Kita pun perlu berusaha meneladani dan mengikuti jejak hidup mereka seperti yang disampaikan Rasul Paulus,
*1 Korintus 11:1* (TB) "Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus."
Tak bermaksud menyombongkan diri dan menganggap diri sempurna sehingga ia memerintahkan orang lain untuk mencontoh dan mengikutinya. Dalam hal ini Paulus ingin menekankan bahwa pribadi yang harus menjadi teladan utama dalam hidup ini adalah Kristus, sebagaimana ia juga menjadikan Kristus sebagai teladan dalam hidupnya.
Mengikuti, menaati, dan meneladani Tuhan Yesus adalah langkah awal untuk menjadi orang Kristen yang berdampak bagi orang lain. Mengapa kita harus meneladani Tuhan Yesus? Karena hal yang paling utama dalam hidup Yesus adalah melakukan kehendak Bapa di sorga, apa pun, dan berapa pun harga yang harus dibayar, bahkan sampai mati di kayu salib pun.
*Yohanes 4:34* (TB) Kata Yesus kepada mereka, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."
Tiada hari terlewatkan begitu saja bagi Yesus tanpa membangun relasi dengan Bapa. Bagi Yesus berdoa adalah langkah awal persiapan-Nya untuk melakukan kehendak Bapa. Pagi-pagi benar waktu hari masih gelap, ketika sebagian besar orang memilih untuk bersembunyi di balik selimut tebalnya, Yesus sudah pergi ke luar untuk berdoa.
Banyak di antara kita, kalaupun bangun pagi-pagi benar, sesegera mungkin melakukan aktivitas harian seperti mengambil koran, minum kopi, menonton berita terhangat di televisi, atau melakukan aktivitas lain yang jauh dari doa. Namun bagi Yesus, hal pertama yang Ia lakukan untuk memulai hari-Nya adalah berdoa dan membangun keintiman dengan Bapa. Inilah kunci keberhasilan pelayanan Yesus. Dengan berdoa Yesus beroleh kekuatan dan kesanggupan untuk melakukan semua kehendak Bapa.
Mari meneladani sikap positif ini. Mengawali dan mengisi hari dengan berdoa, sebagai realisasi membangun relasi dengan Bapa. Jika Daniel tiga kali sehari, Daud tujuh kali sehari hadir menghadap Bapa melalui doa, puji-pujian, penyembahan, silakan pilih sendiri berapa kali Anda dan saya meluangkan waktu untuk bertemu dan membangun relasi bersama Bapa.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Tema renungan malam ini:
*MEMBANGUN RELASI DENGAN BAPA*
Firman Tuhan diambil dari:
*Markus 1:35-39*
Nats:
*Markus 1:35* (TB) "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana."
Para tokoh iman dan orang pilihan yang dipakai Bapa secara luar biasa baik yang tercatat di dalam Alkitab, juga para hamba Tuhan yang hidup di zaman sekarang ini adalah orang-orang yang mau membayar harga dalam hidupnya sehingga mereka menjadi pribadi-pribadi yang istimewa di mata Bapa.
Daniel diselamatkan-Nya dari kebuasan singa karena memiliki relasi yang begitu intim dan akrab dengan Bapa seperti yang biasa dilakukannya:
*Daniel 6:11b* (TB) Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem, tiga kali sehari ia berlutut, berdoa, serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Sementara Raja Daud dalam kesibukannya masih sempat melakukan puji-pujian penyembahan tujuh kali dalam sehari:
*Mazmur 119:164* (TB) Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau karena hukum-hukum-Mu yang adil.
Kita pun perlu berusaha meneladani dan mengikuti jejak hidup mereka seperti yang disampaikan Rasul Paulus,
*1 Korintus 11:1* (TB) "Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus."
Tak bermaksud menyombongkan diri dan menganggap diri sempurna sehingga ia memerintahkan orang lain untuk mencontoh dan mengikutinya. Dalam hal ini Paulus ingin menekankan bahwa pribadi yang harus menjadi teladan utama dalam hidup ini adalah Kristus, sebagaimana ia juga menjadikan Kristus sebagai teladan dalam hidupnya.
Mengikuti, menaati, dan meneladani Tuhan Yesus adalah langkah awal untuk menjadi orang Kristen yang berdampak bagi orang lain. Mengapa kita harus meneladani Tuhan Yesus? Karena hal yang paling utama dalam hidup Yesus adalah melakukan kehendak Bapa di sorga, apa pun, dan berapa pun harga yang harus dibayar, bahkan sampai mati di kayu salib pun.
*Yohanes 4:34* (TB) Kata Yesus kepada mereka, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya."
Tiada hari terlewatkan begitu saja bagi Yesus tanpa membangun relasi dengan Bapa. Bagi Yesus berdoa adalah langkah awal persiapan-Nya untuk melakukan kehendak Bapa. Pagi-pagi benar waktu hari masih gelap, ketika sebagian besar orang memilih untuk bersembunyi di balik selimut tebalnya, Yesus sudah pergi ke luar untuk berdoa.
Banyak di antara kita, kalaupun bangun pagi-pagi benar, sesegera mungkin melakukan aktivitas harian seperti mengambil koran, minum kopi, menonton berita terhangat di televisi, atau melakukan aktivitas lain yang jauh dari doa. Namun bagi Yesus, hal pertama yang Ia lakukan untuk memulai hari-Nya adalah berdoa dan membangun keintiman dengan Bapa. Inilah kunci keberhasilan pelayanan Yesus. Dengan berdoa Yesus beroleh kekuatan dan kesanggupan untuk melakukan semua kehendak Bapa.
Mari meneladani sikap positif ini. Mengawali dan mengisi hari dengan berdoa, sebagai realisasi membangun relasi dengan Bapa. Jika Daniel tiga kali sehari, Daud tujuh kali sehari hadir menghadap Bapa melalui doa, puji-pujian, penyembahan, silakan pilih sendiri berapa kali Anda dan saya meluangkan waktu untuk bertemu dan membangun relasi bersama Bapa.
Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar