1987 Rema: Menghormati Allah

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam  ini diambil dari :

*Yosua 7:19*
"Berkatalah Yosua kepada Akhan: "Anakku, *hormatilah TUHAN, Allah Israel*, dan mengakulah di hadapan-Nya; katakanlah kepadaku apa yang kauperbuat, jangan sembunyikan kepadaku."

Tema renungan :

 *Menghormati Allah*


Dalam suatu ibadah minggu di gereja, nampak satu keluarga datang dengan membawa cemilan dan minuman kemasan. Dan ketika kotbah dimulai, mulailah aktivitas makan minum keluarga ini seperti menonton acara televisi atau bioskop, dan hal ini terus terjadi sampai ibadah hampir selesai.
Tidak hanya itu jemaat yang duduk dimuka mereka, mengobrol antara anak dan orangtua dari awal sampai akhir ibadah, seperti tidak ada waktu dan tempat untuk mereka ngobrol.

Terganggu rasanya mata ini dengan kegiatan-kegiatan ini sambil berpikir, bukannya mereka datang ibadah ini untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus yang Maha Kuasa dan Mulia? Begitukah cara mereka bersikap di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa?
Sementara bila kita menghadap kepada pimpinan kita di dunia ini saja kita harus sangat sopan, terpikirkah bila kita menghadap pimpinan kemudian kita makan minum dihadapannya atau tidak menghiraukan pimpinan kita saat berbicara dengan asyik mengobrol sendiri?

Yosua dalam ayat nats diatas mengajari anaknya untuk menghormati Allah, karena Yosua menyadari Allah adalah Allah yang maha tahu dan maha kuasa, hanya DIA lah yang patut disembah

*Lukas 4 : 8*  Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ada tertulis: *Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu*, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!


Bahkan Tuhan Yesus pun meminta kepada iblis ketika DIA dicobai di padang gurun untuk menyembah Allah. Artinya Allah itu sungguh Agung dan Mulia, Allah itu Raja diatas segala Raja, diatas segala penguasa apapun di muka bumi bahkan di surga.
Bila kuasaNYA Tuhan Yesus itu sungguh luar biasa, masihkah kita anggap remeh kehadiranNYA?
Memang Tuhan Yesus itu tidak terlihat, tetapi

Yohanes 4:24 *Allah itu Roh* dan barangsiapa menyembah Dia, *harus menyembah-Nya dalam roh* dan kebenaran.


Ingat saudaraku, dalam rupa Roh, Allah itu hadir. Jadi bila dalam rupa Roh, mestinya dalam segala posisi kita, duduk, berdiri dan berjalanpun Allah itu mengetahui, bahkan ketika kita jatuh didalam dosa kekelaman sekalipun karena Allah mengetahui isi hati kita yang paling dalam,

*Mazmur 23 : 4a* Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku;


Saudaraku, dahsyat sekali kehadiran Tuhan Yesus itu, masihkah kita tidak menghormati kehadiranNYA di tengah-tengah perjumpaan dalam peribadahan kita? Ingatlah kita ini manusia yang sangat berdosa, penuh cacat cela, kita sebenarnya tidak layak berada dihadapanNYA dan tidak mungkin berada di hadapan Allah yang Maha Kudus. Tetapi kita dimungkinkan dengan diangkatnya noda dosa kita dari lembah kekelaman kita, seharusnya kita bersyukur dengan selalu menghargai dan menghormati kehadiranNYA, serta memelihara kekudusan yang memang seharusnya kita lakukan.
Sementara untuk orang-orang yang sudah mengentaskan kita dari keterpurukan hidup saja, kita bisa menghormati sedemikian rupa, apalagi Tuhan Yesus kita yang rela mengorbankan nyawanya untuk menghapus dosa-dosa kita yang sebetulnya tidak dapat diampuni.

Marilah saudaraku, kita hormati Allah dengan memperbaiki sikap diri dan sikap hati ketika kita berjumpa dalam suatu peribadahan dimanapun berada, bahkan terus berjuang memelihara kekudusan dalam kehidupan kita, agar kita tidak hanya bertemu dalam kekudusan Allah tetapi juga berkenan dipakai sebagai alatNYA yang Kudus.

Dalam posisi kita apapun saat ini, baik sebagai orang tua, orang yang lebih tua, anak, saudara atau apapun, ingatlah pesan dari orang-orang yang sebelum kita, seperti ayat nats diatas :

*Anakku, hormatilah TUHAN, Allah Israel*


Tuhan Yesus memberkati,amin

Salam kasih,
*PD Imanuel, Jakarta*
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku