1998 Regi: BELUM SEPERTI AYUB

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach

Renungan pagi kita hari ini dengan tema

*BELUM SEPERTI AYUB*

Dasar firmanNya dari;

*Ayub 1:21* (TB)
*katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"*

*Ayub 2:10* (TB)
*Tetapi jawab Ayub kepadanya: "Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita MAU MENERIMA YANG BAIK dari Allah, tetapi TIDAK MAU MENERIMA YANG BURUK?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.*


Dua ayat di atas adalah perkataan iman seorang Ayub setelah mengalami hal-hal yang buruk,  bahkan sangat buruk..!
Sepertinya sangat jarang Allah memuji seorang manusia seperti yang Allah sabdakan mengenai Ayub.
Dalam kitab Ayub,  sedikitnya dua kali Allah memuji Ayub,  *"Sebab, tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah.."*  *(Ayub 1:8 dan 2:3)*.

Ternyata, di antara manusia yang terdiri dari daging dan darah, ada orang yang sanggup menerima derita luar biasa berat secara lahir maupun batin seperti Ayub.
Mari kita sedikit membayangkan, apa jadinya bila apa yang menimpa Ayub itu dengan sekejap menimpa kita.
Ayub rugi ratusan milyar rupiah ketika semua ternaknya dirampok dan dihabiskan hanya dalam waktu yang singkat.
Anak-anak Ayub, sepuluh orang, tujuh laki-laki, tiga perempuan, tewas secara mengenaskan karena tertimpa tembok rumah yang roboh.
Bayangkan, sepuluh orang anaknya mati dalam waktu bersamaan. Sepuluh..! Sesaudara secara bersamaan tewas mengenaskan.
Belum selesai sampai di situ, Ayub masih harus menerima barah yang busuk dari telapak kakinya sampai batu kepalanya. Secara fisik, Ayub sangat menderita.
Duka atas kematian anak-anaknya belumlah usai, sudah mendapatkan penyakit yang mengerikan.

Lalu, di saat Ayub membutuhkan support secara mental, istrinya malah memaki-makinya dengan kasar seperti perempuan gila..!
Apa lagi yang bisa diharapkan dari situasi seperti itu?
Sahabat-sahabat Ayub juga menghakimi sedemikian rupa,  seolah-olah Ayub begitu berdosa di hadapan Allah sehingga mendapat "tulah" hebat seperti itu.

Namun,  Allah tidak pernah salah..!  Hasutan iblis yang membuat Allah membuka pagar perlindungan terhadap Ayub,  tidaklah membuat Ayub mengutuki Allah. Memang, dalam perjalanan penderitaannya, ada keluhan-keluhan yang diucapkan Ayub terhadap Allah dan menyesali hidupnya. Secara manusia, hal itu wajar sebagai orang yang menderita bukan karena kesalahannya.
Tetapi,  yang harus diingat,  Ayub menyesal karena perkataannya yang tanpa pengertian.
*(Ayub 42:3)*
Ayub mengakui bahwa cara-cara Allah ada di luar jangkauan pemahaman manusia.

*Ayub 42:6* (TB)
*Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."*

Seperti apa yang dikatakan Raja Salomo,

*Pengkhotbah 3:11b* (TB)
*..Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.*

Saudara terkasih,  apapun hal buruk yang sedang kita alami,  masihlah jauh dari apa yang dialami Ayub.
Kalau Ayub dimampukan Allah bisa melalui semuanya itu dengan sukses, maka kitapun,  bila dengan sungguh-sungguh, pastilah akan menerima pemulihan seperti Ayub,  apapun pergumulan dan permasalahan kita.
Sehingga kita akan bisa berkata seperti Ayub.

*Ayub 42:5* (TB)
*Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.*

Selamat pagi,Selamat Hari Minggu dan Selamat Beribadah.
Tetap Bersemangat.!
Tuhan Yesus memberkati. Amin

*PD AUTOPIA Malang*
```hasannysantoso```

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR