1954 Rema: Sungkan

Shalom Aleichem B'shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan malam ini diambil dari:

 *Yehezkiel 3 : 21* ( BMIK )
 *Jika orang yang baik itu kauperingatkan supaya jangan berbuat dosa, dan ia menurut nasihatmu, maka dia tidak akan Kuhukum dan engkau akan selamat.”*

Dengan tema:

*Sungkan*


Di suatu kotbah ada seorang pendeta yang menceritakan betapa sulitnya memberitahukan kesalahan kepada seorang pengurus gereja.  Tidak ada satupun anggota gereja yang berani memberitahukan kesalahan apalagi menegurnya. Mereka selalu mengatakan, “sungkan pak pendeta. Wong kami ini bukan pengurus dan tokoh gereja. Kami hanya anggota biasa saja. Nanti beliau tersinggung. Sudah pak pendeta saja yang berbicara”.
Ketika pak pendeta mencoba untuk berbicara. Ternyata tidak semua kesalahan diberitahukan. Dan ketika ditanya alasannya. Jawabnya sama,  sungkan dan kuatir kalau diberitahu semua, orang ini akan ngambek dan nanti tidak mau ke gereja lagi. 
Padahal Firman Tuhan menyatakan bahwa jika seseorang berbuat salah tidak kita peringatkan maka Tuhan akan menghukum kedua duanya, baik orang yang berbuat salah, dimana kebenaran yang dilakukan sudah tidak diingat Tuhan lagi, dan kita yang membiarkannya, karena sungkan sehingga tidak mengingatkan.
Di sini “sungkan” dapat menjadi jebakan yang membinasakan.

Sekarang pilihan ada pada kita, apakah kita mengingatkan saudara seiman yang melakukan perbuatan yang tidak menyukakan hati Tuhan  atau hanya menonton saja karena sungkan ?
Memang manusia pada dasarnya tidak sempurna karena hanya Tuhan Yesus yang sempurna. Tetapi kita tidak bisa berdiri dibalik ketidaksempurnaan itu dan mengabaikan kesalahan yang kita lihat.
Marilah kita mengingatkan saudara kita dengan kasih sebagai kewajiban kita melakukan Firman Tuhan. Dan supaya kesalahan itu juga tidak dilakukan berulang ulang.

 *Amsal 25 : 11 - 12*
Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.
 *Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.*


Marilah kita belajar dengan kerendahan hati dan kasih menyatakan kesalahan dan menerima teguran. Supaya kita dapat menguasai diri untuk bertumbuh bersama dalam Kristus, *satu hati* , satu pikir dan menganggap yang lain lebih utama dengan mewujudkan karakter Kristus yaitu kasih. 
Mohon pertolongan Roh Kudus untuk tidak sungkan ketika harus mengingatkan kesalahan saudara kita. Supaya baik yang diingatkan dan yang mengingatkan tidak mendapat hukuman tetapi mendapatkan keselamatan.
Haleluya. Amin.

*PD Autopia Malang*
Wita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku