2712 Regi : Gandum atau debu jerami
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus, renungan pagi ini didasarkan pada firman Tuhan :
*Matius 3:7-12*
Nats
*Matius 3:12 (TB)* Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.
Tema renungan:
*Gandum atau debu jerami*
*Ya Allahku yang maha kasih dalam Kristus Yesus Tuhanku, ku mohon belas kasih MU agar aku KAU mengertikan tentang firman dan kehendakMU, juga mampukan ku untuk melakukan perintah MU, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, kedatangan Tuhan Yesus tidak ada seorangpun yang tahu waktunya, oleh karena itu renungan pagi ini, mengingatkan kita agar kita kembali bertobat dan terus bertobat karena hasil pertobatan itulah yang nantinya akan dipakai ukuran Kristus , apakah kita sebagai *gandum atau debu jerami*.
Jika kita masih menjadi *debu jerami* pasti kita akan dibuang dan dibakar karena tidak ada gunanya, namun kalau kita menjadi *gandum* pasti akan dipakai karena ada manfaatnya .
Ingat sabda Tuhan Yesus yang mengatakan
Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, *dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi*. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
*Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?*
*1 Petrus 4:17-18*
Jadi orang-orang yang percaya pada Tuhan Yesuslah, yang pertama-tama akan dihakimi, karena itu jika hidup keagamaan kita tidak lebih baik dari kehidupan ahli taurat dan orang-orang farisi, maka kita akan sama dengan *debu dan jerami* yang pada akhirnya dibuang dan dibakar.
Karena itu kekudusan dan kebenaran hidup ini harus terus dibangun, ditingkatkan sehingga hubungan kita dengan Kristus semakin dekat.
Penghakiman Allah berlaku bagi setiap orang dan Allah tidak membedakan satu dengan lainnya, pangkat, jabatan, harta, tahta dan segala sesuatu yang duniawi tidak akan mempengaruhi keputusan hukuman Tuhan.
Tuhan Yesus menghendaki kekudusan hidup setiap orang dan Tuhan Yesus juga tidak menghendaki kematian atau kebinasaannya melainkan pertobatannya agar mereka tetap hidup
*Yehezkiel 18:21-23 (TB)* Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, *ia pasti hidup, ia tidak akan mati*.
Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. *Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?*
Inilah kasih Tuhan Allah kepada setiap manusia, tinggal apakah mereka mau memanfaatkan waktu dan kasihNya apa tidak.
Jelas syarat utama agar kita bisa menjadi gandum adalah hidup dalam pertobatan, karena dengan kita bertobat berarti kita terus berjuang untuk membangun hidup dalam kebenaran dan kekudusan.
Firman Tuhan Yesus mengatakan
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
*Ibrani 12:14*
Saudaraku jangan buang kesempatan yang ada ini, marilah kita hidup bijaksana memanfaatkannya, sebab hari- hari ini jahat dan kuasa si jahat terus mengintai dan siap menerkam setiap orang yang tidak siap yaitu orang yang jauh dari persekutuan dengan Kristus, yang hidupnya dikuasai hawa nafsu dan kepentingan kepentingan duniawi.
Karena itu mari kita belajar menguasai diri agar kita dapat hidup seperti
*1 Petrus 4:7-8 (TB)* Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu *kuasailah dirimu dan jadilah tenang*, supaya kamu dapat berdoa.
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, *sebab kasih menutupi banyak sekali dosa*.
Selamat berjuang mempergunakan kesempatan yang ada pilihan untuk menjadi *Gandum atau debu jerami* ada pada diri kita masing-masing, karena itu terus mohon tuntutan Roh Kudus agar kita dijadikan orang bijak pandai dan mengerti kehendak Allah.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Kekasih Kristus, renungan pagi ini didasarkan pada firman Tuhan :
*Matius 3:7-12*
Nats
*Matius 3:12 (TB)* Alat penampi sudah di tangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.
Tema renungan:
*Gandum atau debu jerami*
*Ya Allahku yang maha kasih dalam Kristus Yesus Tuhanku, ku mohon belas kasih MU agar aku KAU mengertikan tentang firman dan kehendakMU, juga mampukan ku untuk melakukan perintah MU, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, kedatangan Tuhan Yesus tidak ada seorangpun yang tahu waktunya, oleh karena itu renungan pagi ini, mengingatkan kita agar kita kembali bertobat dan terus bertobat karena hasil pertobatan itulah yang nantinya akan dipakai ukuran Kristus , apakah kita sebagai *gandum atau debu jerami*.
Jika kita masih menjadi *debu jerami* pasti kita akan dibuang dan dibakar karena tidak ada gunanya, namun kalau kita menjadi *gandum* pasti akan dipakai karena ada manfaatnya .
Ingat sabda Tuhan Yesus yang mengatakan
Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, *dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi*. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
*Dan jika orang benar hampir-hampir tidak diselamatkan, apakah yang akan terjadi dengan orang fasik dan orang berdosa?*
*1 Petrus 4:17-18*
Jadi orang-orang yang percaya pada Tuhan Yesuslah, yang pertama-tama akan dihakimi, karena itu jika hidup keagamaan kita tidak lebih baik dari kehidupan ahli taurat dan orang-orang farisi, maka kita akan sama dengan *debu dan jerami* yang pada akhirnya dibuang dan dibakar.
Karena itu kekudusan dan kebenaran hidup ini harus terus dibangun, ditingkatkan sehingga hubungan kita dengan Kristus semakin dekat.
Penghakiman Allah berlaku bagi setiap orang dan Allah tidak membedakan satu dengan lainnya, pangkat, jabatan, harta, tahta dan segala sesuatu yang duniawi tidak akan mempengaruhi keputusan hukuman Tuhan.
Tuhan Yesus menghendaki kekudusan hidup setiap orang dan Tuhan Yesus juga tidak menghendaki kematian atau kebinasaannya melainkan pertobatannya agar mereka tetap hidup
*Yehezkiel 18:21-23 (TB)* Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, *ia pasti hidup, ia tidak akan mati*.
Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya.
Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. *Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup?*
Inilah kasih Tuhan Allah kepada setiap manusia, tinggal apakah mereka mau memanfaatkan waktu dan kasihNya apa tidak.
Jelas syarat utama agar kita bisa menjadi gandum adalah hidup dalam pertobatan, karena dengan kita bertobat berarti kita terus berjuang untuk membangun hidup dalam kebenaran dan kekudusan.
Firman Tuhan Yesus mengatakan
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
*Ibrani 12:14*
Saudaraku jangan buang kesempatan yang ada ini, marilah kita hidup bijaksana memanfaatkannya, sebab hari- hari ini jahat dan kuasa si jahat terus mengintai dan siap menerkam setiap orang yang tidak siap yaitu orang yang jauh dari persekutuan dengan Kristus, yang hidupnya dikuasai hawa nafsu dan kepentingan kepentingan duniawi.
Karena itu mari kita belajar menguasai diri agar kita dapat hidup seperti
*1 Petrus 4:7-8 (TB)* Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu *kuasailah dirimu dan jadilah tenang*, supaya kamu dapat berdoa.
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, *sebab kasih menutupi banyak sekali dosa*.
Selamat berjuang mempergunakan kesempatan yang ada pilihan untuk menjadi *Gandum atau debu jerami* ada pada diri kita masing-masing, karena itu terus mohon tuntutan Roh Kudus agar kita dijadikan orang bijak pandai dan mengerti kehendak Allah.
Selamat beraktifitas, Tuhan Yesus memberkati kita, amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar