2656 Regi : JANGAN MEREKAYASA KETETAPAN ALLAH

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.

Renungan pagi  ini berjudul:

*JANGAN MEREKAYASA KETETAPAN ALLAH*

Dasar firmanNya dari:

*Kejadian 25: 23*
Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa  ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.”


Saudaraku kekasih Kristus, Ishak dan Ribka tentunya tahu bahwa dari kedua anak kembar mereka akan terjadi bahwa anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda. Namun Ishak lebih sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, sedangkan kasih Ribka kepada Yakub seorang anak yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Nyatanya, Esau meremehkan hak kesulungannya dan menukar hak itu dengan roti dan masakan kacang merah melalui sumpah kepada adiknya Yakub.

Memang firman TUHAN mulai digenapi dengan adanya peristiwa Esau menjual hak kesulungannya ini; namun sayangnya ketika Ishak sudah tua dan akan memberkati Esau, maka terjadilah persekongkolan antara Ribka dan Yakub sehingga peristiwa penipuan terhadap Ishak terjadi.
Ishak berhasil ditipu keduanya, sehingga dia memberkati Yakub yang berpura-pura menjadi kakaknya.

Hak rohani kesulungan telah diraih oleh Yakub dengan cara duniawi melalui tipu muslihat terhadap bapak dan kakaknya, akibatnya dia harus menanggung penderitaan selama belasan tahun, yaitu ketika lari ketakutan ke Haran dan ikut Laban. Di sana dia ditipu laban terkait harta benda selama 7 tahun dan selama 7 tahun lagi ditipu Laban karena cintanya kepada Rahel.
Perbuatan daging Yakub meskipun diampuni secara roh, namun secara daging harus menderita sekian lama.

Berbeda dengan Yusuf, ketika ia menceritakan akan mimpinya yang aneh bahwa dia disembah menjadi penguasa, dia tidak merekayasa untuk mencapai hal itu. Bahkan setelahnya Yusuf mengalami penderitaan yang panjang.
Dia dibuang, dijual sebagai budak dan dipenjara, namun Allah secara ajaib akhirnya menggenapi mimpinya dan menjadikan Yusuf penguasa yang besar. Sehingga para saudaranya datang menghadap bersujud kepadanya dengan muka sampai ke tanah.

*Kejadian 42: 6*
Sementara itu Yusuf telah menjadi mangkubumi di negeri itu; dialah yang menjual gandum kepada seluruh rakyat negeri itu. Jadi ketika saudara-saudara Yusuf datang, kepadanyalah mereka menghadap dan sujud dengan mukanya sampai ke tanah.


Terdapat dua perbedaan sikap antara Yakub dan Yusuf, meskipun keduanya sudah mengetahui hal yang akan terjadi dalam kehidupan mereka. Yakub merekayasa secara daging akan kegenapan firman TUHAN baginya, sebaliknya Yusuf menjalani apa saja yang harus dia alami meskipun penuh sengsara.


Kekasih Kristus, melalui kedua peristiwa di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa dalam menjalani hidup pemberian TUHAN, *lebih baik menuruti segala hal yang diperkenankan-Nya terjadi dalam diri kita* meskipun kelihatannya tidak menyenangkan, yakinlah bahwa Ia tidak akan pernah meninggalkan kita.

*Mazmur 37: 25*
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;


Bahkan, Daud bersaksi ditengah-tengah kehebatannya sebagai seorang raja tanpa tanding dan berhasil secara luar biasa:

*Mazmur 62: 2*
Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.


Marilah kita memiliki keyakinan meskipun dalam keadaan apapun dan bagaimanapun bahwa sesungguhnya hanya dekat Allah saja kita dimampukan memiliki ketenangan dan keselamatan. Imanuel, Roh Kudus beserta kita sekalian! Amin

*PD Autopia – Malang*
  _gunawanwibisono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku