2637 Rema : Badai Kehidupan

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :

*Kisah Rasul 27 : 14-44*

Nats:

*Kisah Rasul 27 : 22* Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.

Dengan tema:

*Badai Kehidupan*


Saudaraku kekasih Kristus, badai kehidupan selalu disamakan dengan pergumulan hidup baik itu kesukaran yang harus kita hadapi, sakit penyakit, ataupun keputusasaan dan kebingungan yang ujungnya membuat hidup ini seperti diombang ambingkan oleh ombak lautan yang tak tentu arah.

Dalam Kisah Rasul 27 : 14-38 dikisahkan perjalanan Rasul Paulus bersama dua ratus tujuh puluh enam jiwa seharusnya tidak berlayar dari Kreta, karena itu mereka mengalami angin badai Timur Laut selama kurang lebih 14 hari. Dalam mengalami badai banyak yang harus dilakukan agar jiwa mereka selamat antara lain :

- Membiarkan kapal terombang ambing oleh gelombang lautan Adria, bahkan sampai terdampar di pulau kecil, bernama Kauda

- Membuang semua muatan bahkan sampai alat-alat kapal yang seharusnya penting untuk perjalanan mereka

- Memupuskan harapan untuk mencoba menyelamatkan diri

- Membiarkan anak-anak kapal menyelamatkan diri dengan sekoci-sekoci mereka


Inilah juga yang sering terjadi dalam hidup kita. Tuhan Yesus sudah memberikan petunjuk yang paling baik bagi kehidupan kita, tapi dipertimbangkan lagi dengan akal budi kita, alhasil turunlah angin badai kehidupan dari tempat yang tidak kita sangka.
Namun Tuhan Yesus penuh dengan belas kasihan, kasihNYA sungguh luar biasa bagi kita orang-orang yang tegar tengkuk, merasa benar sendiri, serta sering menyangka bahwa jalan yang akan kita tempuh itulah yang paling baik, padahal :

*Yeremia 29:11* “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”


Agar kita tetap kokoh saat badai menerpa, maka tidak ada lain kita harus bersandar kepada Pencipta langit dan bumi, seperti kata Daud

“Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi” *Mazmur. 121:2*


Tidak ada kekuatan yang lebih besar daripada Allah yang telah menciptakan atau membuat, masihkah kita menimbang untuk bersandar pada kekuatan lain?

Tidak hanya bersandar tetapi juga menjadi satu, seperti pokok dengan rantingnya yang selalu menerima asupan atau nutrisi firman Allah untuk mampu melakukan sesuatu dalam menghadapi badai :

*Yohanes 15 : 5* Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, *sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa*.


Karena dengan menyatu pada Sang Pencipta, maka saat badai datang menerpa, kita dapat menanggung segala perkara karena Tuhan Yesus memberi kekuatan :

*Filipi 4 : 13* Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.


Saudaraku, saat kita bisa melampaui badai kehidupan ini, maka bila kita telah menjadi satu dengan Tuhan Yesus, kita harus menanggalkan kehidupan lama dan mempertaruhkan pada kehidupan baru didalam roh. Dan tanda-tanda kehidupan baru dalam roh adalah kemampuan untuk melakukan/menerapkan buah roh :

*Galatia 5 : 22-23* Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.


Bila kita enggan melakukan buah roh ini, sanggupkah kita teguh berjalan di dalam badai kehidupan kita?
Ketangguhan berjalan didalam badai tetap membutuhkan latihan menghadapi masalah bukan berusaha meninggalkannya atau membiarkan tenggelam, karena dua-duanya membuat kita binasa dan batal menjadi warga kerajaan Allah.
Rahasia Allah sudah diberikan kepada kita saat menghadapi badai kehidupan yaitu :

Mendekat kepada Allah pencipta langit dan bumi, melekat kepada Tuhan Yesus sebagai pokok anggur, dan

Menerapkan buah roh dalam menghadapi masalah agar kita makin kokoh kuat dan tidak binasa

*1 Timotius 4 : 8* Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.

Selamat berjuang saudaraku. Selamat memilih dan menentukan.
Tuhan Yesus memberkati. Amin


Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku