2660 Regi : Semangat Natal

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, renungan pagi ini dengan tema:

*Semangat Natal*

Dasar firman dari

*Filipi2:1-11*

Nats

*Filipi 2:5 (TB)*  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,


Saudara, hari ini kita telah memasuki bulan Desember Minggu Adven pertama, pastilah banyak orang telah merancang rancang untuk menyambut hari Natal penuh sukacita dan semangat.
*Bagaimana kita mendefinisikan semangat Natal?*
Apakah itu berarti pohon Natal segera dipasang dengan lampu kelap kelipnya, atau lagu-lagu Natal diperdengarkan, hadiah Natal disiapkan, senyum ramah diperlihatkan lebar lebar atau sekedar sukacita karena berkat berkat yang kita terima.

Saudara, tak satupun dari banyak hal diatas yang mampu menggambarkan makna sejati semangat Natal, semuanya hanya menyatakan respon sesaat terhadap agenda rohani setiap akhir tahun, sehingga menggeser makna sejati semangat Natal yang sesungguhnya.

Nats hari ini Paulus mengatakan, *hendaknya kita mempunyai pikiran dan perasaan yang sama terdapat juga dalam Kristus*. 
Artinya setiap orang Kristen harus meneladani Kristus dalam hidupnya dan mengikuti jejakNya hidupnya, sehingga kita menjadi serupa dengan Dia

*1Yohanes 2:6 (TB)*  Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.


Banyak orang Kristen bertanya apa mungkin hidupnya bisa seperti Kristus? memang dalam keillahianNya tentu kita tidak pernah bisa dan tidak mungkin seperti Kristus, tetapi dalam aspek kemanusiaanNya tentu kita bisa dapat sepertiNya, karena dalam diri kita ada Roh Kudus, di dalam  Roh itulah yang mampukan kita untuk hidup seperti Kristus.

Aspek kemanusiaan yang bisa kita teladani dari Kristus melalui bacaan di atas:

*1.* Tidak mencari kepentingan sendiri, mengutamakan kepentingan orang lain dan yang lain lebih utama daripada diri sendiri
*Filipi 2:3*

*2.* Kerendahan hati,  bahkan ia menempatkan diri sebagai hamba sama seperti manusia
*Filipi 2:6,7*

*3.* Ketaatan terhadap kehendak Bapa sampai mati dikayu salib
*Filipi 2: 8*


Saudara, dalam firman di atas, Paulus menggambarkan Allah Sang penguasa Surga dan Bumi mengesampingkan kemuliaan illahi Nya dan berkenan menjadi pelayan bagi kita sampai mati dikayu salib, untuk menebus dosa-dosa kita.

Saat ini Yesus mendorong kita untuk juga melayani orang lain, dengan rendah hati. Namun seringkali kita tidak menyadari akan hal ini, karena jika kita mampu kita menjadi tinggi hati dan menganggap rendah orang lain, pelayanan berhasil sedikit sudah sombong.
*Siapa kita ini?*
Kristus saja rela membasuh kaki para murid, bagaimanakah kita apakah sanggup membasuh kaki sahabat sahabat kita?

*Yohanes 13:14 (TB)*  Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;


Oleh karena itu rendahkanlah dirimu dihadapan Tuhan dan ia akan meninggikan kamu
*Yakobus4:10*

Seperti Yesus yang telah merendahkan diri dan taat sampai mati, maka Allah Bapa meninggikan Dia dan mengaruniakan nama diatas segala nama dan setiap lidah mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan *Filipi2:8-11*

Itulah semangat Natal yang sejati yang diwariskan yang di tauladankan Yesus pada kita sampai saat ini. Mari kita lakukan pelayanan kita untuk menyenangkan hatiNya.
Semangat menyambut Natal dengan terus lahir baru dalam setiap tindakan kasih kita.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.

*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2083 Rema: Hanya Yesus Jawaban Hidupku

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR