2670 Regi : BERUBAH 180

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.

Renungan pagi ini bertema

*BERUBAH 180°*


Raja Azarya,  dalam kitab 2Raja-raja 15 dicatat hanya singkat saja.
Tidak begitu jelas.  Namun dalam kitab 2Tawarikh 26,  kehidupan raja ini dicatat lengkap.  Kitab 2Tawarikh 26 mengenalnya sebagai raja Uzia.  Ada 2 ayat yang menarik,  yang menggambarkan betapa sifat manusia itu begitu cepatnya berbalik ketika dia berada dalam zona nyaman.

*2 Tawarikh 26:4-5* (TB) 
Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.
Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah.
Dan *selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil*.

*2 Tawarikh 26:16* (TB) 
*Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN*, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.

*"Selama ia mencari TUHAN,  Allah membuat segala usahanya berhasil. "*
Sebenarnya,  inilah kalimat kunci dari sepanjang kitab Raja².  Karena dari sekian puluh raja, baik raja kerajaan Israel Utara maupun Israel Selatan,  hanya beberapa saja yang benar-benar mencari Tuhan. 

Raja Uzia/Azarya melakukan kesalahan fatal dalam hal menyerobot hak para Imam.  Tugas membakar ukupan yang harus dilakukan para Imam yang harus keturunan Harun,  dilanggarnya.  Sudah bersalah tapi malah marah.
Uzia tidak hanya merendahkan Imam,  terlebih dari itu,  dia merendahkan dan meremehkan Allah,  yang telah membuat  segala usahanya berhasil.
Dan.. Allah menulahinya dengan penyakit kusta,  seumur hidupnya.  Diasingkan dan dikucilkan hingga hari matinya. Padahal,  periode memerintah raja Uzia termasuk kedua terpanjang setelah raja Manasye.  Raja Manasye memerintah 55 tahun,  raja Uzia memerintah selama 52 tahun. 
*Dari seorang yang diberkati menjadi seorang yang dikutuk*.

Banyaknya keberhasilan dan kesuksesan yang didapatkan membuat manusia sering lupa pada "kekuatan lain" yang menjadi penyebab kesuksesan itu terjadi. 
*Zona nyaman benar-benar membuat manusia terlena*.
Padahal,  tanpa kekuatan dari Allah,  manusia tak dapat berbuat apa-apa..

*Ulangan 8:17-18* (TB) 
*Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini.*
*Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan*, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.


Tanpa Dia,  apalah kita.. 
*"Haruslah engkau ingat"* inilah yang sulit dilakukan ketika kenyamanan sudah membuai manusia. 
Belajar dari para raja yang gagal ini harus membuat kita semakin waspada dan hati-hati dalam bersikap hidup mengiringNya.
Jangan sampai, kenyamanan karena Allah membuat kita berhasil dalam banyak hal, membuat kita tinggi hati dan berubah setia..  Karena Allah itu tepat dan pasti dalam memberi upah.  Bisa sekejap mata,  bisa nanti,  bisa pula menunggu saat-Nya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.

*1 Korintus 10:12* (TB) 
*Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!*

Selamat pagi.  Selamat beribadah, tetap bersemangat,  Tuhan Yesus memberkati. Amin.

*PD AUTOPIA Malang*
```hasannysantoso```

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR