2658 Regi : Lebih mudah melihat kekurangan orang lain

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Kekasih Kristus, renungan pagi ini didasarkan pada firman Tuhan :

*Injil Matius 7:1-5*

Nats

*Matius 7:3 (TB)* Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

Dengan tema:

*Lebih mudah melihat kekurangan orang lain*


*Tuhan Yesus sang pemilik kehidupan, mohon belas kasih MU, berikanlah sedikit hikmat MU agar aku dapat mengerti, memahami dan melakukan firmanMU, amin*


Sesuai dengan ayat nats di atas, itulah yang sering ada dan menguasai hidup manusia termasuk diri kita sendiri, yaitu kita lebih mudah menilai kekurangan, kesalahan dan menghakimi keadaan orang lain dari pada diri kita sendiri.
Dalam pandangan kita, lebih banyak menilai orang lain yang salah , orang lain yang banyak kekurangan, orang lain yang tidak mengerti dan kita merasa lebih baik , lebih bijak, lebih mengerti dari pada orang lain.
Benarkah demikian?
Ingat firman Tuhan yang mengatakan

*Roma 3:10 (TB)*  seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. 


Artinya keadaan kita ini sebenarnya sama dengan keadaan orang lain yang kita hakimi, karena kitapun banyak memiliki kekurangan yang sama dengan orang lain, karena itu seharusnya lebih baik kita introspeksi diri kita sendiri sebelum kita menghakimi dan menilai kekurangan orang lain.
Dengan demikian kita akan bisa berkata seperti

*Ayub 9:20 (TB)*  Sekalipun aku benar, mulutku sendiri akan menyatakan aku tidak benar; sekalipun aku tidak bersalah, Ia akan menyatakan aku bersalah.


Inilah salah satu tanda dari orang bijak, orang yang rendah hati, lebih baik menyalahkan diri sendiri dari pada menyalahkan orang lain.
Jika hal ini menguasai hidup kita maka akan tumbuh dalam hati untuk menghargai orang lain lebih utama dari dirinya sendiri.

*Filipi 2:3 (TB)*  dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang *menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri*;


Apakah hal ini sudah menjadi bagian hidup kita? Bahwa orang lain lebih utama dari diri kita sendiri atau kita tetap hidup lama dengan lebih menilai kekurangan dan menyalahkan orang lain?
Mari kita tanyakan dalam diri kita masing-masing.
Saudaraku dalam Tuhan Yesus, ingat semua yang kita tabur akan kita tuai dan semua yang kita lakukan akan mendapatkan upah yang sudah Allah sediakan bagi kita.

*Galatia 6:7 (TB)* Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.


Karena itu saudaraku,mari kita belajar untuk menabur yang baik, yang benar,yang mulai,yang Kudus dan yang berkenan kepada Allah dan kita yang sudah ditebus dan diselamatkan karena kasih Kristus, kita buang segala kejahatan, segala yang kotor dan semua yang membuat kita berdosa.

*Efesus 6:8 (TB)*  Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, *kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik*, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.


Inilah yang harus kita tanamkan dalam hati, pikiran dan roh kita dengan merubah pola pikir kita untuk tidak mudah menghakimi dan memberikan penilaian yang salah terhadap sesama kita melainkan terus berupaya melakukan yang baik dan benar supaya Kristus dimuliakan dalam hidup kita.

Selamat pagi, selamat beraktifitas, undang terus Roh Kudus dalam setiap aktivitas mu, agar damai sejahtera Allah Bapa, kasih karunia Tuhan Yesus dan kuat kuasa Roh Kudus menguasai hidup mu, haleluyah ,amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

775 Regi: Kemurahan Allah Lebih Dari Hidup

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR