2343 Regi: Kaya dan Miskin

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan pagi ini diambil dari firman Tuhan:

*Lukas 16:22-28*

Nats:

*Lukas 16:26 (TB)*  Selain dari pada itu di antara kami dan engkau *terbentang jurang yang tak terseberangi*, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang.

Dengan tema:

*Kaya dan Miskin*


*Tuhan Yesus buatlah aku mengerti, memahami akan firman MU, supaya oleh kekuatan Roh Kudus aku dimampukan melakukan apa yang menjadi kehendak MU, terimakasih Tuhan Yesus,amin*


Kisah Lasarus dan orang kaya ini, sudah sangat kita pahami dan sudah sering kita dengar, namun bagaimana implementasinya dalam kehidupan kita.
Apakah saat ini kita menjadi orang kaya atau apakah kita menjadi Lazarus.

Jika kita renungkan firman di atas,ketika Lazarus yang disebut sebagai si miskin dan orang kaya itu sama-sama mati, ada dua tempat yang berbeda untuk menempatkan posisi Lazarus dan orang kaya.
Jika kita perhatikan Lazarus yang miskin ketika mati,ia langsung di bawa ke pangkuan Bapa Abraham yaitu pada posisi sorga untuk mendapatkan kenyamanan dan apa yang baik yang sudah disediakan di sana.

Jika demikian apakah setiap orang miskin jika mati langsung masuk sorga?
Jawabnya antata ya dan tidak?
Lho kok gitu tadi Lazarus yang miskin ketika mati langsung masuk sorga ?
Ya memang seperti itu tapi yang di maksud miskin disini adalah miskin dosa artinya hidup Lazarus itu hidup dalam perkenan Allah, ia hidup dalam jalan Allah, dalam jalan kebenaran dan kekudusan, sehingga ini yang akan menjadi upahnya.

Kalau miskin secara duniawi tidak akan menjadi jaminan untuk bisa masuk ke sorga jika ia mati, karena bila dalam kemiskinannya secara duniawi hidupnya tidak taat setia kepada perintah Tuhan Allah maka dipastikan ia tidak akan masuk ke sorga, sebab kita tahu sorga itu tempat orang yang hidupnya Kudus dan yang berkenan pada Allah.

Demikian juga orang kaya tadi,bukan berarti setiap orang yang kaya atau banyak harta benda tidak bisa masuk ke sorga.
Kembali Allah akan melihat bagaimana sikap hati dan kehidupannya dalam kekayaannya, apakah dalam kekayaannya ia mempergunakan harta bendanya untuk kemuliaan Tuhan Yesus dan apakah sikap hidupnya dalam kekayaannya itu terus dalam jalan kebenaran dan kekudusan Allah?
Jika seperti itu pasti Allah akan berkenan mengangkat ia masuk dalam kerajaanNya.

Namun jika yang dimaksud di sini orang kaya adalah orang yang kaya akan dosa maka dipastikan ia tidak akan pernah sampai atau bersama sama dengan Tuhan Allahnya dalam kebahagiaan dan sukacita sorgawi.
Sebab sangat jelas apa yang difirmankan dalam

*Mazmur 24:3-5 (TB)*  "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
*Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu*.
*Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia*.


Jadi sangat jelas untuk masuk ke dalam kerajaan sorga bukan ditentukan dari seberapa kaya atau seberapa miskinnya seorang secara duniawi, secara harta benda yang dimilikinya.
Tapi yang diperkenan bisa naik dan masuk ke gunung Tuhan yaitu sorga yang mulia adalah *orang yang bersih tangannya dan yang murni hatinya*.

Sekarang bagaimana dengan kita?
Apakah kita termasuk orang yang bersih tangannya ,yang murni hatinya dan orang yang tidak bersumpah palsu atau orang yang hidup dalam kebenaran?
Atau justru sebaliknya hidup kita sebagai orang yang kaya akan dosa atau orang yang miskin akan kebenaran dan kekudusan?

Karena itu selagi masih ada waktu dan kesempatan, hendaklah kita berjuang, hidup dalam jalan kebenaran dan kekudusan Allah supaya tidak terjadi penyesalan dan harus kita pahami dari firman di atas, sorga dan neraka bukan fiksi atau hanya untuk sekedar menakut nakuti tapi itu adalah nyata, sebagaimana dijelaskan jarak ke duanya sangat jauh dan tidak bisa di sebrangi.
Maka teruslah berjuang hidup seperti

*Ibrani 12:14 (TB)* Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.

Selamat pagi, teruslah bersemangat dan berjuang untuk hidup dalam kekudusan dan kebenaran Allah.
Tuhan Yesus memberkati, Amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman