2324 Rema: Hal utama dalam berpuasa

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan malam ini bertema:

 *Hal utama dalam* *berpuasa*

Dasar firmanNya dari:

 *Yesaya 58 : 6*
Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau *membuka belenggu-* *belenggu kelaliman* , dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk,


Seiring dengan berjalannya proyek hidup dalam kekudusan. Maka waktu kita beribadah juga bertambah. Selain itu kita juga diminta untuk berpuasa "rohani". Di dalam ayat nats diatas difirmankan bahwa puasa yang Tuhan kehendaki ialah supaya kita membuka belenggu belenggu kekaliman. Belenggu kekaliman ialah ikatan ikatan kejahatan yang membelenggu kita. Yaitu membuang segala yang jahat di hadapan Tuhan Allah. Supaya kita tidak dibelenggu oleh dosa. Kejahatan manusia cenderung melakukan perbuatan daging.

 *Galatia 5 : 19 - 21*
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Berpuasa yang berkenan membebaskan diri dari perbuatan daging dengan menyangkal diri. Hal ini dapat dicapai dengan berseru memohon pertolongan Roh Kudus. Karena kita sendiri tidak mampu melakukannya. Dan ini menjadi berpuasa seumur hidup. Tidak terbatas waktu. Marilah kita melakukan ibadah dan melakukan apa yang Tuhan Yesus kehendaki supaya apa yang kita lakukan tidak sia sia sehingga berkenan dihadiratNya.

 *Roma 12 : 1*
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.


Saling menguatkan dan mendoakan supaya kita dapat melakukan proyek hidup dalam kekudusan. Terlebih lagi ibadah ibadah dan puasa rohani yang kita lakukan dapat membawa kita pada puncak gunung yang kudus sehingga kita dapat menikmati damai sejahtera, sukacita dan keselamatan juga dapat menolong orang lain, menjadi berkat bagi banyak orang yang membutuhkan. Roh Kudus menolong kita untuk mampu membangun ibadah yang sejati dan berpuasa perbuatan daging. Tuhan Yesus memberkati , amin.

*PD Autopia Malang*
Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman