2308 Rema: Manusia Baru, memiliki Perkataan Baru
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan malam hari ini diambil dari
*Amsal 8 : 7-8*
Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku.
Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong.
Tema:
*Manusia Baru, memiliki Perkataan Baru*
Dalam beberapa waktu lalu, Tuhan telah mencanangkan suatu proyek baru yaitu proyek Hidup dalam Kekudusan. Meliputi 3 hal Kudus dalam perkataan, hati, pikiran dan perbuatan.
Dan yang pertama dan penting untuk dilakukan adalah kekudusan dalam perkataan. Dengan proyek ini Tuhan menginginkan kita menjadi manusia baru yang sejati membuang segala hal yang berhubungan dengan manusia lama yang merupakan kejahatan bagi Tuhan.
Jika proyek itu menghasilkan *manusia baru* maka ada perubahan perkataan yaitu *perkataan yang baru yang membawa berkat sukacita*
Apa itu perkataan baru?
Yaitu perkataan yang menyatakan gambar Allah untuk menyatakan kebenaran bukan kefasikan,
*Amsal 8:6-7 (TB)* Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.
Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku.
Perkataan yang menyatakan kefasikan adalah perkataan yang tidak menghormati Allah dan perkataan yang jahat bagi Tuhan. Sedangkan perkataan kebenaran berisi perkataan yang menyatakan buah buah Roh.
*Galatia 5 : 22 - 23*
Tetapi buah Roh ialah: *kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.* Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Ditambah dengan perkataan yang jujur bukan dusta sehingga bukan berbelat belit.
Semuanya ini akan membawa dampak tidak hanya tidak menyakiti sesama tetapi juga menjadi berkat bagi siapapun yang mendengarnya.
Mari saudara saudara bersama kita saling menguatkan untuk menjadi *manusia baru yang memiliki mulut untuk mengatakan perkataan baru.* Sehingga hidup kita berkenan dihadiratNya.
Selamat berjuang hidup baru dengan mengendalikan ucapan bibir kita untuk kemuliaan Tuhan Yesus, Haleluya. Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
*Amsal 8 : 7-8*
Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku.
Segala perkataan mulutku adalah adil, tidak ada yang belat-belit atau serong.
Tema:
*Manusia Baru, memiliki Perkataan Baru*
Dalam beberapa waktu lalu, Tuhan telah mencanangkan suatu proyek baru yaitu proyek Hidup dalam Kekudusan. Meliputi 3 hal Kudus dalam perkataan, hati, pikiran dan perbuatan.
Dan yang pertama dan penting untuk dilakukan adalah kekudusan dalam perkataan. Dengan proyek ini Tuhan menginginkan kita menjadi manusia baru yang sejati membuang segala hal yang berhubungan dengan manusia lama yang merupakan kejahatan bagi Tuhan.
Jika proyek itu menghasilkan *manusia baru* maka ada perubahan perkataan yaitu *perkataan yang baru yang membawa berkat sukacita*
Apa itu perkataan baru?
Yaitu perkataan yang menyatakan gambar Allah untuk menyatakan kebenaran bukan kefasikan,
*Amsal 8:6-7 (TB)* Dengarlah, karena aku akan mengatakan perkara-perkara yang dalam dan akan membuka bibirku tentang perkara-perkara yang tepat.
Karena lidahku mengatakan kebenaran, dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku.
Perkataan yang menyatakan kefasikan adalah perkataan yang tidak menghormati Allah dan perkataan yang jahat bagi Tuhan. Sedangkan perkataan kebenaran berisi perkataan yang menyatakan buah buah Roh.
*Galatia 5 : 22 - 23*
Tetapi buah Roh ialah: *kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.* Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Ditambah dengan perkataan yang jujur bukan dusta sehingga bukan berbelat belit.
Semuanya ini akan membawa dampak tidak hanya tidak menyakiti sesama tetapi juga menjadi berkat bagi siapapun yang mendengarnya.
Mari saudara saudara bersama kita saling menguatkan untuk menjadi *manusia baru yang memiliki mulut untuk mengatakan perkataan baru.* Sehingga hidup kita berkenan dihadiratNya.
Selamat berjuang hidup baru dengan mengendalikan ucapan bibir kita untuk kemuliaan Tuhan Yesus, Haleluya. Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
Komentar
Posting Komentar