2837 Rema : Keakuan dan Keangkuhan

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :

*Ayub 22 : 29* Karena Allah merendahkan orang yang angkuh tetapi menyelamatkan orang yang menundukkan kepala!

Tema:

*Keakuan dan Keangkuhan*


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keakuan diberikan arti sifat mementingkan diri sendiri ,sementara keangkuhan adalah sifat suka memandang rendah kepada orang lain; tinggi hati; sombong; congkak

Dua kata diatas memang sulit dipisahkan karena ketika angkuh ,maka keakuanlah yang menonjol, ketika AKU nya yang menonjol sudah hampir pasti akan memandang rendah orang lain, alias congkak/tinggi hati/sombong.
Sementara kita hidup di dunia ini, segala hal yang bersifat *aku* seringkali mendominasi, karena itu Tuhan Yesus selalu mengingatkan dalam :

*Matius 22 : 39* Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.


Tuhan Yesus sangat mengerti bahwa, manusia sulit untuk menghilangkan ke *aku* annya, karena itu Tuhan Yesus meminta agar ketika kita mengasihi sesama kita, dengan standard kasih pada diri sendiri.
Bukankah bila kita dihina, maka hati kita akan merasa sangat sedih?
Bukankah demikian perasaan saudara kita yang kita hina?
Lalu Tuhan Yesus juga telah mendorong kita untuk menghormati saudara kita yang dianggap paling hina,

*Matius 25 : 40* Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku


Berbagai cara Tuhan Yesus pakai ,agar  manusia mau menurunkan bahkan menghilangkan kadar keakuan dan keangkuhannya,

a. Yang pertama memang kita harus mengejar *kekudusan*, karena melalui upaya menjaga kekudusanlah, kita berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini sebagai bagian dari berjaga-jaga, ketika suatu saat kita dipanggil kembali kepada Bapa.

b. Lalu, kita harus berusaha untuk mempraktekkan *buah roh* ,yang mengarahkan kita untuk menghargai orang lain dengan tidak membalas yang jahat dengan yang jahat ,atau mengkonfirmasi kejahatan orang lain (penyebaran berita hoax, gosip dll).

c. Dan yang terakhir, tidak mengejar kepentingan diri sendiri, bahkan tidak memaksa orang lain atau keadaan agar sesuai keinginan kita, dengan demikian kita akan lebih mengutamakan kehendak Tuhan Yesus dalam hidup kita.
Dan kita bisa mengetahui kehendak Tuhan Yesus ,bila kita sering beribadah (berdoa, bermazmur dan membaca firmanNYA).

*1 Petrus 3: 15-16* Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggung jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggung jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.


Seperti ayat nats di atas, bahwa Tuhan Yesus akan menyelamatkan orang-orang yang menundukkan kepala, yaitu orang-orang yang rendah hati dan patuh pada kehendak Pemilik Kehidupan ini, maka tidak ada gunanya kita mempertahankan keakuan dan keangkuhan kita, karena saat kita merasa lebih baik dari yang lain, maka kita akan berjuang dengan keras untuk mempertahankannya.
Sementara sekuat usaha kita , untuk tetap pada ukuran diri yang dipenuhi keakuan dan keangkuhan, semuanya akan sia-sia, karena pada akhirnya kita tidak akan diselamatkan.

Mari saudaraku kita berjuang untuk mengikuti teladan kerendahan hati Tuhan Yesus Kristus, karena kerajaan surga akan menjadi bagian kita.

Selamat malam, selamat berjuang untuk merendahkan diri, agar kita beroleh keselamatan dari Tuhan Yesus, amin

Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman