2896 Regi : BELAJAR TAAT
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Renungan pagi ini dengan tema
*BELAJAR TAAT*
Dasar firmanNya dari
*Bilangan 21:4-9* *(TB)* Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Saudaraku dalam Kristus, Pemerintah Republik Indonesia dan Para Pemangku Jabatan di Negeri kita ini, dengan berbagai macam cara berjuang secara sinergis untuk mengatasi pandemi Covid 19, tetapi mengapa masih saja jatuh korban cukup banyak?
Mungkin masih banyak orang yang mengabaikan arahan resmi dari Pemerintah itu.
Cukup banyak orang masih 'bandel','ngeyel' dan 'berkepala batu' mengikuti kehendaknya sendiri tanpa peduli akan kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan orang-orang lain,yang tanpa sadar juga akan mencelakakan, baik diri sendiri maupun orang lain.
Firman Tuhan di atas menunjukkan hal yang sama yang dilakukan oleh *umat Israel*.
Ketika situasi dan kondisi tidak nyaman, mereka mengeluh,
menggerutu dan marah. Mereka hanya memikirkan kebutuhan perut, bukan keselamatan!. Mereka tidak paham bahkan tidak pedulikan rencana baik Tuhan bagi mereka.
Ketidakpahaman itu terjadi juga pada zaman Yesus, sebagaimana tertulis dalam
*Injil Yohanes 8:21-30*(silahkan baca&renungkan).
Kepedulian Yesus akan kebutuhan manusia, tidak membuat mata dan hati manusia terbuka bahkan menjadikan orang-orang Israel makin dungu, sehingga Yesus menjadi perbantahan seperti ramalan Simeon, dalam:
*Lukas 2:34 (TB)* Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
Kelak mereka akan tahu siapa jati diri Yesus ketika Dia ditinggikan di atas kayu salib bahwa *Dialah Putra Allah* yang mengemban perutusan Bapa.
*Lukas 2:28-32* (TB) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Perutusan itu sungguh bahaya, namun sekaligus Membahagiakan yaitu *MATI DI KAYU SALIB demi KESELAMATAN MANUSIA*
Itulah ketaatan, pengorbanan total dan tuntas Yesus demi keselamatan kita semua.
Mari dalam pergulatan dalam kehidupan keseharian kita masing-masing,
terlebih saat ini menghadapi pandemi virus Corona, dengan penuh iman kita menengadah kepada Yesus dan terus memandang salibNya, mohon keselamatan jasmani dan rohani, juga terbebasnya kita semua dari virus Corona itu.
Tetap tersenyum dan semangat dengan tidak lupa mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat juga bergizi tinggi, menjaga hati dan jiwa untuk tidak terus dihantui ketakutan dan semakin tekun beribadah kepada Tuhan.
Semoga permohonan kita didengar dan dijawab olehNya pada waktu yang ditentukanNya sendiri.
Waktu Tuhan pasti yang terbaik (silahkan dinyanyikan).
Tuhan Yesus memberkati kita semua.Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Renungan pagi ini dengan tema
*BELAJAR TAAT*
Dasar firmanNya dari
*Bilangan 21:4-9* *(TB)* Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.
Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak."
Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.
Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: "Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami." Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.
Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."
Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.
Saudaraku dalam Kristus, Pemerintah Republik Indonesia dan Para Pemangku Jabatan di Negeri kita ini, dengan berbagai macam cara berjuang secara sinergis untuk mengatasi pandemi Covid 19, tetapi mengapa masih saja jatuh korban cukup banyak?
Mungkin masih banyak orang yang mengabaikan arahan resmi dari Pemerintah itu.
Cukup banyak orang masih 'bandel','ngeyel' dan 'berkepala batu' mengikuti kehendaknya sendiri tanpa peduli akan kesehatan dan keselamatan diri sendiri dan orang-orang lain,yang tanpa sadar juga akan mencelakakan, baik diri sendiri maupun orang lain.
Firman Tuhan di atas menunjukkan hal yang sama yang dilakukan oleh *umat Israel*.
Ketika situasi dan kondisi tidak nyaman, mereka mengeluh,
menggerutu dan marah. Mereka hanya memikirkan kebutuhan perut, bukan keselamatan!. Mereka tidak paham bahkan tidak pedulikan rencana baik Tuhan bagi mereka.
Ketidakpahaman itu terjadi juga pada zaman Yesus, sebagaimana tertulis dalam
*Injil Yohanes 8:21-30*(silahkan baca&renungkan).
Kepedulian Yesus akan kebutuhan manusia, tidak membuat mata dan hati manusia terbuka bahkan menjadikan orang-orang Israel makin dungu, sehingga Yesus menjadi perbantahan seperti ramalan Simeon, dalam:
*Lukas 2:34 (TB)* Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
Kelak mereka akan tahu siapa jati diri Yesus ketika Dia ditinggikan di atas kayu salib bahwa *Dialah Putra Allah* yang mengemban perutusan Bapa.
*Lukas 2:28-32* (TB) ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Perutusan itu sungguh bahaya, namun sekaligus Membahagiakan yaitu *MATI DI KAYU SALIB demi KESELAMATAN MANUSIA*
Itulah ketaatan, pengorbanan total dan tuntas Yesus demi keselamatan kita semua.
Mari dalam pergulatan dalam kehidupan keseharian kita masing-masing,
terlebih saat ini menghadapi pandemi virus Corona, dengan penuh iman kita menengadah kepada Yesus dan terus memandang salibNya, mohon keselamatan jasmani dan rohani, juga terbebasnya kita semua dari virus Corona itu.
Tetap tersenyum dan semangat dengan tidak lupa mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat juga bergizi tinggi, menjaga hati dan jiwa untuk tidak terus dihantui ketakutan dan semakin tekun beribadah kepada Tuhan.
Semoga permohonan kita didengar dan dijawab olehNya pada waktu yang ditentukanNya sendiri.
Waktu Tuhan pasti yang terbaik (silahkan dinyanyikan).
Tuhan Yesus memberkati kita semua.Amin.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar