2907 Rema : Allahku, Allahku mengapa Engkau Meninggalkan aku

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :

*Mazmur 22:2* "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku." 

*Matius 27:46* Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?


Tema

*Allahku, Allahku mengapa Engkau Meninggalkan aku*


Dua nats diatas, terjadi pada selisih waktu yang sangat lama dan dua-duanya memiliki perasaan yang sama yaitu _*ditinggalkan*_ Allah, namun yang membedakan adalah :

*Daud merasa ditinggalkan sebagai akibat dosa-dosanya yang harus ditanggung sebagai hukuman bagi perbuatan dirinya sendiri*
Seruan Daud adalah seruan manusia seperti kita saat ini yang seringkali jatuh kedalam dosa. Allah menghukum Daud sedemikian rupa karena dosa dan pelanggaran yang dilakukannya dimasa lalu.
Adapun dosa-dosa yang dilakukan oleh Daud antara lain :
- 2 Samuel 11: 1-5 Perselingkuhan Daud Dan Batsyeba
- 2 Samuel 11: 16-27 Daud Merencanakan Kematian Uria
- 1 Tawarikh 21:1 Kesombongan Daud Dengan Menghitung Kekuatannya

Dan Allah menganggap yang dilakukan Daud itu jahat, 
*1 Samuel 11 : 27b* Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN

Dan sebagai manusia, Daud merasakan betapa berat hukuman yang ditimpakan kepadanya, sehingga Daudpun berseru dengan sungguh-sungguh seraya meminta ampun.
Saudaraku, bila kita belajar dari kisah hidup Daud, maka sungguh manusia  tidak bisa menghapus dosanya sendiri karena jarak yang begitu jauh antara kita manusia yang berdosa dengan Allah yang maha Rahim. Karena itu sangat wajar bila Daud demikian berseru kepada Allah dan merasa ditinggalkan.

Dan teriakan yang sama tetapi berbeda makna dan pribadi adalah ketika *Tuhan Yesus berseru-seru karena derita yang harus ditanggung sebagai akibat dosa seluruh umat manusia di bumi*
Saat itu seperti yang akan kita peringati minggu ini, mari kita menghayati penderitaanNYA, DIA dicambuk, didera, dihina.......... saat itu Tuhan Yesus hanya bisa berseru kepada BapaNYA dengan sungguh-sungguh, tempat IA mencurahkan isi hatiNYA karena saat itu Tuhan Yesus akan mengorbankan tubuh manusiaNYA, bagi penebusan dosa umat manusia yang seharusnya menanggung hukuman sehebat ini. Seruan itu sebagai seruan atas penderitaan tubuh jasmaniNYA yang secara manusia harus wafat,
*1 Petrus 3 : 18* Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Ia, yang *telah dibunuh dalam keadaan-Nya sebagai manusia*, tetapi yang telah dibangkitkan menurut Roh


Saudaraku, saat ini mari kita benar-benar menghayati penderitaan Tuhan Yesus di saat-saat terakhirNYA beliau berada di dunia sebagai manusia.
Bila kita mendengar manusia menjerit-jerit dalam sakit atau deritanya, berarti sakitnya sudah tak tertahankan, bahkan seringkali pingsan karena tidak kuasa menahan sakit.
Demikianlah Tuhan Yesus, sebagai manusia DIA sangat amat menderita, dan hanya DIA yang mengalami penderitaan sehebat itu, tidak ada lagi di dunia ini.

Masihkah kita mau menorehkan luka cambukan itu di tubuhNYA karena dosa-dosa yang selalu kita perbuat berulang-ulang kali?
Maukah kita berbalik dari jalan-jalan kita yang salah dengan pertobatan yang sungguh-sungguh?
Maukah kita sungguh-sungguh mengasihi sesama sebagai bukti bahwa kita telah menanggalkan manusia lama kita?

Bila Manasye yang sedemikian hebat dosanya di hadapan Allah dan manusia, dipulihkan oleh Allah.
Bagaimana dengan kita, bersediakah melakukan seperti yang dilakukan oleh Manasye sehingga Tuhan Yesus memulihkan keadaan kita?

*2 Tawarikh 33 : 12 – 13* Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; *ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah* nenek moyangnya, dan *berdoa kepada-Nya*. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah.


Selamat mempersiapkan diri memasuki masa wafatnya Tuhan Yesus dan merayakan kebangkitanNYA dengan sungguh-sungguh. Tuhan Yesus, amin.

Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman