2013 Rema : Menjadi "Barabas" yang bertobat
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan Firman malam ini diambil dari :
*Yesaya 53 : 5*
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Tema :
*Menjadi "Barabas" yang bertobat*
Barabas menurut Alkitab adalah seorang penjahat bahkan juga pembunuh.
*Markus 15 : 7*
Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan.
Mungkin kerap kita merasa lebih benar dengan menujuk atau berkata dalam hati bahwa Barabas itu jauh lebih jahat dibanding kita. Mungkin karena kita bukan seorang yang berstatus napi, pembunuh atau pemberontak seperti Barabas tetapi sesungguhnya kita adalah pemberontak di mata Allah.
Karena kita sering berbuat jahat dengan pancaindera yang merupakan ciptaan Tuhan, yang diciptakan untuk tujuan yang baik. Kita sering memberontak jika kehendak dan keinginan Tuhan bertentangan dengan hati kita. Kita adalah pembunuh karakter dengan kebencian kepada orang lain, senang menghakimi sesama atau menyebarkan gosip. Maka sesungguhnya, kitalah Barabas itu dan kita tidak layak menerima pembebasan itu. Kita justru patut dihukum mati. Karena dosa kita itu adalah kekejian bagi Allah.
*Amsal 6 : 16*
Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,
seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.
Jika mau mengoreksi diri dari ayat tersebut maka sebenarnya kita juga melakukan kejahatan, pemberontakan dan pembunuhan terutama dihadapan Tuhan.
Tetapi Tuhan Yesus masih mengasihi kita. Karena itu kedudukan kita diambil alih olehNya. Tuhan Yesus rela mati menggantikan kita di kayu salib. Untuk menebus semua dosa, kejahatan, pemberontakan dan "pembunuhan" yang kita lakukan. Kemurahan dan KasihNya yang luar biasa ini dilakukan dengan tulus, dengan tujuan mulia yaitu:
*2 Korintus 5 : 21*
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Supaya kita, manusia ciptaanNya, diangkat dan dibersihkan dari dosa. Sampai Tuhan Yesus rela dicambuk, dihina, dipaku untuk menanggung dosa kita. Dan kita dipulihkan dengan keselamatan setelah kemenanganNya.
Karena itu marilah kita merespon dengan kesungguhan hati karya keselamatan Tuhan Yesus. Dengan bertobat kita dapat merawat dan mempertahankan tiket keselamatan yang diberikanNya kepada kita. Ingatlah FirmanNya di dalam:
*Kisah Para Rasul 3:19-20 (TB)* Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
Tuhan Yesus mempunyai otoritas dalam memberikan keselamatan dan mengambil kembali tiket keselamatan itu. Dan ini tugas yang diberikan Bapa kepadaNya. Karena itu saudara saudara saat saat seperti sekarang ini adalah waktu terbaik untuk kita melakukan pertobatan dengan segenap hati. Waktu ini adalah waktu perkenanNya atau kemurahanNya yang menolong kita untuk berubah. Jika pertobatan itu dilakukan dengan setengah hati atau suam suam kuku maka hukuman kengerian sudah menanti, seperti Barabas yang menanti hukuman di kayu salib atas dosanya.
Marilah kita memohon untuk dapat bertobat dengan tulus dan diberikan kemampuan tidak mengulang kesalahan yang sama seperti Barabas dengan terus mendekat dan melekat kepadaNya. Melakukan hal yang baik yaitu buah buah Roh, taat, manut, dan rendah hati supaya bisa mengasihi sesama dengan tulus. Hidup berbalik dari manusia lama menjadi manusia baru yang berbuah untuk mampu mempertahankan tiket keselamatan sampai pada waktunya kelak. Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD Autopia Malang*
Wita
Renungan Firman malam ini diambil dari :
*Yesaya 53 : 5*
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Tema :
*Menjadi "Barabas" yang bertobat*
Barabas menurut Alkitab adalah seorang penjahat bahkan juga pembunuh.
*Markus 15 : 7*
Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan.
Mungkin kerap kita merasa lebih benar dengan menujuk atau berkata dalam hati bahwa Barabas itu jauh lebih jahat dibanding kita. Mungkin karena kita bukan seorang yang berstatus napi, pembunuh atau pemberontak seperti Barabas tetapi sesungguhnya kita adalah pemberontak di mata Allah.
Karena kita sering berbuat jahat dengan pancaindera yang merupakan ciptaan Tuhan, yang diciptakan untuk tujuan yang baik. Kita sering memberontak jika kehendak dan keinginan Tuhan bertentangan dengan hati kita. Kita adalah pembunuh karakter dengan kebencian kepada orang lain, senang menghakimi sesama atau menyebarkan gosip. Maka sesungguhnya, kitalah Barabas itu dan kita tidak layak menerima pembebasan itu. Kita justru patut dihukum mati. Karena dosa kita itu adalah kekejian bagi Allah.
*Amsal 6 : 16*
Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,
seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.
Jika mau mengoreksi diri dari ayat tersebut maka sebenarnya kita juga melakukan kejahatan, pemberontakan dan pembunuhan terutama dihadapan Tuhan.
Tetapi Tuhan Yesus masih mengasihi kita. Karena itu kedudukan kita diambil alih olehNya. Tuhan Yesus rela mati menggantikan kita di kayu salib. Untuk menebus semua dosa, kejahatan, pemberontakan dan "pembunuhan" yang kita lakukan. Kemurahan dan KasihNya yang luar biasa ini dilakukan dengan tulus, dengan tujuan mulia yaitu:
*2 Korintus 5 : 21*
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Supaya kita, manusia ciptaanNya, diangkat dan dibersihkan dari dosa. Sampai Tuhan Yesus rela dicambuk, dihina, dipaku untuk menanggung dosa kita. Dan kita dipulihkan dengan keselamatan setelah kemenanganNya.
Karena itu marilah kita merespon dengan kesungguhan hati karya keselamatan Tuhan Yesus. Dengan bertobat kita dapat merawat dan mempertahankan tiket keselamatan yang diberikanNya kepada kita. Ingatlah FirmanNya di dalam:
*Kisah Para Rasul 3:19-20 (TB)* Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
Tuhan Yesus mempunyai otoritas dalam memberikan keselamatan dan mengambil kembali tiket keselamatan itu. Dan ini tugas yang diberikan Bapa kepadaNya. Karena itu saudara saudara saat saat seperti sekarang ini adalah waktu terbaik untuk kita melakukan pertobatan dengan segenap hati. Waktu ini adalah waktu perkenanNya atau kemurahanNya yang menolong kita untuk berubah. Jika pertobatan itu dilakukan dengan setengah hati atau suam suam kuku maka hukuman kengerian sudah menanti, seperti Barabas yang menanti hukuman di kayu salib atas dosanya.
Marilah kita memohon untuk dapat bertobat dengan tulus dan diberikan kemampuan tidak mengulang kesalahan yang sama seperti Barabas dengan terus mendekat dan melekat kepadaNya. Melakukan hal yang baik yaitu buah buah Roh, taat, manut, dan rendah hati supaya bisa mengasihi sesama dengan tulus. Hidup berbalik dari manusia lama menjadi manusia baru yang berbuah untuk mampu mempertahankan tiket keselamatan sampai pada waktunya kelak. Tuhan Yesus memberkati. Amin
*PD Autopia Malang*
Wita
Komentar
Posting Komentar