2909 Rema : LAKUKANLAH Yang Baik
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini bertema
“ *LAKUKANLAH YANG BAIK* “
Diambil dari:
*Matius 13:47-50* (TB) (47) "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. (48) Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. (49) Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, (50) lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Saudaraku kekasih Kristus,
Pada masa sekarang, dapat dikatakan sebagai masa sulit, seolah-olah bagaikan segantang beras yang sedang diputar di suatu tempat ( bhs Jawa: _tampah, tempeh_ ) agar terpisahkan dari gabah atau padi yang kulitnya belum terkelupas ( bhs Jawa: diinteri ).
Masa pandemik Covid-19 dengan kewajiban jaga jarak fisik ( _physical distance_ ) dan tetap tinggal di rumah ( _stay at home_ ) bukanlah masa yang gampang bagi sebagian besar masyarakat yang kebiasaan seseharinya mengharuskannya berjuang mencari nafkah bersosialisasi dengan banyak orang. Keharusan ini bisa memicu seseorang menjadi _stress_ , khawatir, cemas, tawar hati, dan takut. Tetap tinggal di rumah, tidak ada pemasukan; sementara keluar rumah pun ketakutan. Virus kecil taktampak tersebut sungguh bisa menjadi senjata pembunuh yang luar biasa.
Namun, melalui kedahsyatan virus itulah, Tuhan Yesus seolah memilah dan memilih di antara kita. Kita sedang dipisahkan siapa yang diperkenan dan siapa yang tidak diperkenan oleh-Nya. Malaikat Tuhan Yesus sedang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang didapatinya jahat akan dicampakkan ke dalam dapur api. Tentu saja kita tidak ingin dicampakkan ke dalam dapur api itu. Oleh karenanya, kita harus menjadi orang baik, bukan orang jahat. Sama seperti Sabda-Nya bahwa kita harus menjadi terang di tengah-tengah dunia ini.
*Matius 5:16* (TB) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Seseorang bisa disebut baik jika menerapkan ajaran Tuhan Yesus, yakni menjadi terang yang bercahaya sehingga orang yang melihat perbuatan baik kita akan memuliakan Bapa di surga. Perbuatan baik tersebut harus dibuktikan secara nyata sehingga jika kita dituduh melakukan kejahatan, mereka yang menuduh kita akan malu, bertobat, dan mempermuliakan Bapa juga, Karena itu
“Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka”.
( *1 Petrus 2:12* ).
Satu lagi di antara sekian perbuatan baik adalah dengan menerapkan hukum kasih. Sementara, satu dari sekian ciri perbuatan kasih adalah *sabar menanggung segala sesuatu*
( *1 Korintus 13: 7* ).
Sabar menanggung segala sesuatu saat berada di tengah-tengan masa badai Covid 19 ini. Jika kita sabar menanggungnya akan terbukti dari perasaan kita yang tenang, sukacita, berserah, dan tidak menggerutu ataupun bersungut-sungut dalam menghadapinya: “Janganlah bersungut-sungut seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut”
( *1 Korintus 10:10* ) sebab dengan tidak bersungut sungut itu akan menunjukkan cahaya yang kita pancarkan adalah aura positif terhadap lingkungan dan sesama kita.
“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan”
( *Filipi 2:14-16a* )
Kiranya dengan semakin berpaut kepada Tuhan Yesus di setiap saat, kita dimampukan-Nya melakukan kehendak-Nya untuk melakukan hal yang baik dan positif. Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA Malang*
Ninik SR
Renungan malam ini bertema
“ *LAKUKANLAH YANG BAIK* “
Diambil dari:
*Matius 13:47-50* (TB) (47) "Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. (48) Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. (49) Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, (50) lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Saudaraku kekasih Kristus,
Pada masa sekarang, dapat dikatakan sebagai masa sulit, seolah-olah bagaikan segantang beras yang sedang diputar di suatu tempat ( bhs Jawa: _tampah, tempeh_ ) agar terpisahkan dari gabah atau padi yang kulitnya belum terkelupas ( bhs Jawa: diinteri ).
Masa pandemik Covid-19 dengan kewajiban jaga jarak fisik ( _physical distance_ ) dan tetap tinggal di rumah ( _stay at home_ ) bukanlah masa yang gampang bagi sebagian besar masyarakat yang kebiasaan seseharinya mengharuskannya berjuang mencari nafkah bersosialisasi dengan banyak orang. Keharusan ini bisa memicu seseorang menjadi _stress_ , khawatir, cemas, tawar hati, dan takut. Tetap tinggal di rumah, tidak ada pemasukan; sementara keluar rumah pun ketakutan. Virus kecil taktampak tersebut sungguh bisa menjadi senjata pembunuh yang luar biasa.
Namun, melalui kedahsyatan virus itulah, Tuhan Yesus seolah memilah dan memilih di antara kita. Kita sedang dipisahkan siapa yang diperkenan dan siapa yang tidak diperkenan oleh-Nya. Malaikat Tuhan Yesus sedang memisahkan orang jahat dari orang benar. Yang didapatinya jahat akan dicampakkan ke dalam dapur api. Tentu saja kita tidak ingin dicampakkan ke dalam dapur api itu. Oleh karenanya, kita harus menjadi orang baik, bukan orang jahat. Sama seperti Sabda-Nya bahwa kita harus menjadi terang di tengah-tengah dunia ini.
*Matius 5:16* (TB) Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Seseorang bisa disebut baik jika menerapkan ajaran Tuhan Yesus, yakni menjadi terang yang bercahaya sehingga orang yang melihat perbuatan baik kita akan memuliakan Bapa di surga. Perbuatan baik tersebut harus dibuktikan secara nyata sehingga jika kita dituduh melakukan kejahatan, mereka yang menuduh kita akan malu, bertobat, dan mempermuliakan Bapa juga, Karena itu
“Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka”.
( *1 Petrus 2:12* ).
Satu lagi di antara sekian perbuatan baik adalah dengan menerapkan hukum kasih. Sementara, satu dari sekian ciri perbuatan kasih adalah *sabar menanggung segala sesuatu*
( *1 Korintus 13: 7* ).
Sabar menanggung segala sesuatu saat berada di tengah-tengan masa badai Covid 19 ini. Jika kita sabar menanggungnya akan terbukti dari perasaan kita yang tenang, sukacita, berserah, dan tidak menggerutu ataupun bersungut-sungut dalam menghadapinya: “Janganlah bersungut-sungut seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut”
( *1 Korintus 10:10* ) sebab dengan tidak bersungut sungut itu akan menunjukkan cahaya yang kita pancarkan adalah aura positif terhadap lingkungan dan sesama kita.
“Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia, sambil berpegang pada firman kehidupan”
( *Filipi 2:14-16a* )
Kiranya dengan semakin berpaut kepada Tuhan Yesus di setiap saat, kita dimampukan-Nya melakukan kehendak-Nya untuk melakukan hal yang baik dan positif. Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD AUTOPIA Malang*
Ninik SR
Komentar
Posting Komentar