2910 Regi : MERENDAHKAN DIRI UNTUK MENERIMA KEMULIAAN
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Selamat pagi kekasih Kristus.
Renungan pagi ini bertema:
*MERENDAHKAN DIRI UNTUK MENERIMA KEMULIAAN*
Dasar firmanNya dari
*Yohanes 18:9-11 (TB)* Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa."
Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"
Firman Tuhan di atas menyatakan kepada kita betapa rendah hati dan betapa taatnya Yesus kepada kehendak Allah BapaNya.
Walaupun harus menderita yang sangat luar biasa beratnya,Yesus tidak pernah menolak kehendak Allah Bapa bahkan *tidak menghendaki manusia jatuh ke dalam kejahatan.*
*Yohanes 17:15 (TB)* Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Kerendahan hati Yesus juga dinyatakan dalam tindakanNya membasuh kaki para muridNya
*Yohanes 13:5.*
kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi,dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Begitu banyak perbuatan mulia Yesus. Keberadaan-Nya sebagai Putera Allah, tidak dipertahankanNya tetapi Dia justru merendahkan diriNya.
*Filipi 2:6,7*
6)yang walaupun dalam rupa Allah,tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7)melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,dan mengambil rupa seorang hamba,dan menjadi sama dengan manusia.
Saudara terkasih, Yesus sama sekali tidak pernah mengeluh walaupun pernah sedih hati-Nya, tetapi pada saat demikian Yesus berdoa kepada Allah, Bapa-Nya.
*Matius 26:38,39*
38 lalu kata-Nya kepada mereka:
"Hati-Ku sangat sedih,seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku".
39 Maka Ia maju sedikit,lalu sujud dan berdoa,kata-Nya:
"Ya Bapa-Ku,jikalau sekiranya mungkin,biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku,tetapi janganlah seperti yang Ku-kehendaki,me lainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Saudaraku terkasih, Yesus telah memberikan teladan dengan perbuatan-perbuatan-Nya yang mulia. Kita harus meneladan pada-Nya dalam segala hal, dalam pikiran, terlebih lagi dalam segala tingkah laku kita.
*Amsal 3:6.*
Akuilah Dia dalam segala lakumu,maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Berarti hidup kita harus seperti Yesus telah hidup.
*1 Yohanes 2:6.*
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia,ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Saudara kekasih Kristus, hari ini kita memperingati dan mengenang *Sengsara Yesus* dalam ibadah *Jumat Agung*
Mari hidup ini kita gunakan untuk memuliakan Tuhan, seperti yang ditulis dalam:
*1 Petrus 4:11*.
Jika ada orang yang berbicara,baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah;jika ada orang yang melayani,baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah,supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Amin.
Tuhan Yesus kiranya berkenan memberkati kita semua.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Selamat pagi kekasih Kristus.
Renungan pagi ini bertema:
*MERENDAHKAN DIRI UNTUK MENERIMA KEMULIAAN*
Dasar firmanNya dari
*Yohanes 18:9-11 (TB)* Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya: "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorang pun yang Kubiarkan binasa."
Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Kata Yesus kepada Petrus: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"
Firman Tuhan di atas menyatakan kepada kita betapa rendah hati dan betapa taatnya Yesus kepada kehendak Allah BapaNya.
Walaupun harus menderita yang sangat luar biasa beratnya,Yesus tidak pernah menolak kehendak Allah Bapa bahkan *tidak menghendaki manusia jatuh ke dalam kejahatan.*
*Yohanes 17:15 (TB)* Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
Kerendahan hati Yesus juga dinyatakan dalam tindakanNya membasuh kaki para muridNya
*Yohanes 13:5.*
kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi,dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Begitu banyak perbuatan mulia Yesus. Keberadaan-Nya sebagai Putera Allah, tidak dipertahankanNya tetapi Dia justru merendahkan diriNya.
*Filipi 2:6,7*
6)yang walaupun dalam rupa Allah,tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7)melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri,dan mengambil rupa seorang hamba,dan menjadi sama dengan manusia.
Saudara terkasih, Yesus sama sekali tidak pernah mengeluh walaupun pernah sedih hati-Nya, tetapi pada saat demikian Yesus berdoa kepada Allah, Bapa-Nya.
*Matius 26:38,39*
38 lalu kata-Nya kepada mereka:
"Hati-Ku sangat sedih,seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku".
39 Maka Ia maju sedikit,lalu sujud dan berdoa,kata-Nya:
"Ya Bapa-Ku,jikalau sekiranya mungkin,biarlah cawan ini berlalu dari pada-Ku,tetapi janganlah seperti yang Ku-kehendaki,me lainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Saudaraku terkasih, Yesus telah memberikan teladan dengan perbuatan-perbuatan-Nya yang mulia. Kita harus meneladan pada-Nya dalam segala hal, dalam pikiran, terlebih lagi dalam segala tingkah laku kita.
*Amsal 3:6.*
Akuilah Dia dalam segala lakumu,maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Berarti hidup kita harus seperti Yesus telah hidup.
*1 Yohanes 2:6.*
Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia,ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.
Saudara kekasih Kristus, hari ini kita memperingati dan mengenang *Sengsara Yesus* dalam ibadah *Jumat Agung*
Mari hidup ini kita gunakan untuk memuliakan Tuhan, seperti yang ditulis dalam:
*1 Petrus 4:11*.
Jika ada orang yang berbicara,baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah;jika ada orang yang melayani,baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah,supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Amin.
Tuhan Yesus kiranya berkenan memberkati kita semua.
*PD Autopia Malang*
*Susi Indung*
Komentar
Posting Komentar