2816 Regi : TINGGAL TENANG DAN PERCAYA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach,
Renungan pagi ini dengan tema:
*TINGGAL TENANG DAN PERCAYA.*
Dasar Firman :
*Yesaya 30:15 (TB)* Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: *"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."* Tetapi kamu enggan
Saudaraku kekasih Kristus, satu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia yang hidup di dunia diperhadapkan dengan berbagai pergumulan, permasalahan. Acap kali dalam menghadapi hal tersebut di atas, manusia menempuh berbagai upaya untuk mendapatkan jalan keluar menurut kemauan dan kemampuannya sendiri.
Umat Israel sebagai umat Allahpun dalam menghadapi kesulitan, permasalahan, mereka lebih memilih , mengandalkan kekuatan manusia lebih memilih lari ke (Firaun raja Mesir) yang secara kasat mata memiliki berbagai keunggulan dengan mengenyampingkan ALLAH.
Hal ini sesuai Firman Allah :
*Yesaya 30:2-3 (TB)* yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
*Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu*, dan perteduhan *di bawah naungan Mesir akan menodai kamu*.
Ternyata apa yang mereka andalkan
membuatnya sebagai noda yang memalukan.
Saudaraku kekasih Tuhan Yesus,
Dengan contoh peristiwa di atas ada pembelajaran yang berarti bagi kita agar setiap keputusan dan langkah hidup ini jangan sekali-kali mengenyampingkan ALLAH kita.
Kekuatan, kemampuan, kepandaian, kekuasaan manusia sangatlah terbatas.
Banyak hal dalam hidup ini yang tak dapat diatasi dengan kemampuan yang dimiliki manusia.
Semakin manusia berharap pada kekuatannya sendiri semakin mereka berada dalam kegagalan dan kekecewaan.
Apakah yang Allah kehendaki dari manusia di tengah pergumulan dan penderitaannya?
~ *Bertobat*
Artinya manusia bersedia berbalik meninggalkan kehidupan dalam dosa menuju hidup baru, hidup dalam ketaatan pada kehendak Allah.
Ingatlah bahwa dosa menghambat berkat Allah.
*Yeremia 5:25 (TB)* Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.
~ *Tinggal diam*.
Artinya manusia mau berserah dan menyerah penuh kepada ALLAH dalam Tuhan Yesus, bukan mengandalkan kemampuan diri.
Biar Tuhan Yesus yang berkarya dalam hidup kita menurut rancanganNya. Karena ulah (polah) manusia itulah yang menghambat karya ALLAH dalam dirinya.
~*Tinggal tenang dan percaya.*
Dalam penyerahan diri kepada Allah tidak ada keraguan, kebimbangan.
Hatinya tenang (marem) bagaikan seorang anak yang percaya penuh dalam asuhan sang ibu.
*Mazmur 73:21-24 (TB)* Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.
Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Jikalau hal itu telah kita lakukan, maka ada keselamatan dan kekuatan Illahi memenuhi hidup kita.
Ingatlah FirmanNya:
*Yesaya 30:15 (TB)* Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: *"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."* Tetapi kamu enggan
Namun jika kita enggan; bersikeras tetap mengandalkan manusia dengan mengenyampingkan Yang Maha kudus, Allah Israel maka keselamatan dan kekuatan akan semakin jauh dari hidup kita.
Hanya ada satu pilihan saja. Mengandalkan kekuatan Allah ataukah berharap kepada manusia ?
Selamat berakhir pekan, terus semangat mohon tuntunan Roh Kudus agar kita diberi hati yang bijak untuk taat setia pada Tuhan Yesus, haleluyah, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG.*
dwicahyono
Renungan pagi ini dengan tema:
*TINGGAL TENANG DAN PERCAYA.*
Dasar Firman :
*Yesaya 30:15 (TB)* Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: *"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."* Tetapi kamu enggan
Saudaraku kekasih Kristus, satu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa setiap manusia yang hidup di dunia diperhadapkan dengan berbagai pergumulan, permasalahan. Acap kali dalam menghadapi hal tersebut di atas, manusia menempuh berbagai upaya untuk mendapatkan jalan keluar menurut kemauan dan kemampuannya sendiri.
Umat Israel sebagai umat Allahpun dalam menghadapi kesulitan, permasalahan, mereka lebih memilih , mengandalkan kekuatan manusia lebih memilih lari ke (Firaun raja Mesir) yang secara kasat mata memiliki berbagai keunggulan dengan mengenyampingkan ALLAH.
Hal ini sesuai Firman Allah :
*Yesaya 30:2-3 (TB)* yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
*Tetapi perlindungan Firaun akan memalukan kamu*, dan perteduhan *di bawah naungan Mesir akan menodai kamu*.
Ternyata apa yang mereka andalkan
membuatnya sebagai noda yang memalukan.
Saudaraku kekasih Tuhan Yesus,
Dengan contoh peristiwa di atas ada pembelajaran yang berarti bagi kita agar setiap keputusan dan langkah hidup ini jangan sekali-kali mengenyampingkan ALLAH kita.
Kekuatan, kemampuan, kepandaian, kekuasaan manusia sangatlah terbatas.
Banyak hal dalam hidup ini yang tak dapat diatasi dengan kemampuan yang dimiliki manusia.
Semakin manusia berharap pada kekuatannya sendiri semakin mereka berada dalam kegagalan dan kekecewaan.
Apakah yang Allah kehendaki dari manusia di tengah pergumulan dan penderitaannya?
~ *Bertobat*
Artinya manusia bersedia berbalik meninggalkan kehidupan dalam dosa menuju hidup baru, hidup dalam ketaatan pada kehendak Allah.
Ingatlah bahwa dosa menghambat berkat Allah.
*Yeremia 5:25 (TB)* Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu.
~ *Tinggal diam*.
Artinya manusia mau berserah dan menyerah penuh kepada ALLAH dalam Tuhan Yesus, bukan mengandalkan kemampuan diri.
Biar Tuhan Yesus yang berkarya dalam hidup kita menurut rancanganNya. Karena ulah (polah) manusia itulah yang menghambat karya ALLAH dalam dirinya.
~*Tinggal tenang dan percaya.*
Dalam penyerahan diri kepada Allah tidak ada keraguan, kebimbangan.
Hatinya tenang (marem) bagaikan seorang anak yang percaya penuh dalam asuhan sang ibu.
*Mazmur 73:21-24 (TB)* Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.
Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Jikalau hal itu telah kita lakukan, maka ada keselamatan dan kekuatan Illahi memenuhi hidup kita.
Ingatlah FirmanNya:
*Yesaya 30:15 (TB)* Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: *"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."* Tetapi kamu enggan
Namun jika kita enggan; bersikeras tetap mengandalkan manusia dengan mengenyampingkan Yang Maha kudus, Allah Israel maka keselamatan dan kekuatan akan semakin jauh dari hidup kita.
Hanya ada satu pilihan saja. Mengandalkan kekuatan Allah ataukah berharap kepada manusia ?
Selamat berakhir pekan, terus semangat mohon tuntunan Roh Kudus agar kita diberi hati yang bijak untuk taat setia pada Tuhan Yesus, haleluyah, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG.*
dwicahyono
Komentar
Posting Komentar