2815 Rema : LARUT DAN TERSEMBUNYI

Shalom Aleichem b’Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam  ini bertema:

*LARUT DAN TERSEMBUNYI*

Diambil dari 

*Matius 5:13* (TB ) Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.


Saudaraku kekasih Kristus, pernah saya uraikan bahwa garam memiliki banyak sekali manfaat, di antaranya adalah sebagai (1) penyedap rasa, (2) pengawet, (3) pengusir ular, (4) pencegah infeksi, (5) tanda persahabatan, (6) pembersih noda, (7)  sesuatu yang memiliki kekuatan ekstra.

Garam adalah alternatif terbaik untuk menghalau kuman dan mencegah infeksi karena gigitan serangga. Garam bisa digunakan untuk memadamkan api, juga mencairkan salju yang membeku. Melalui  _Google_ , kita masih bisa menemukan 14.000 lebih manfaat garam bagi kehidupan manusia.

Tuhan Yesus menyamakan kita dengan garam, "Kamu adalah garam dunia." Seperti garam yang memberi banyak manfaat, Tuhan ingin kita memberkati kehidupan banyak orang.
Namun, hakikat garam itu bersifat laten atau tersembunyi.
Karena itu, kali ini saya akan menyoroti satu lagi.

Garam itu saat dimanfaatkan akan larut dan tersembunyi.
Ketika dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, ternyata garam tersebut tidak tampak lagi.
Tidak tampak secara lahiriah, tetapi melebur menjadi satu dengan sesuatu yang digarami. Ini artinya garam itu tidak menonjolkan diri, bukan?
Berarti jika kita ini sebagai garam dunia, tentu kita pun tidak layak menonjolkan diri. Biarlah semuanya tersembunyi. Misalnya kita telah menjadi motivator atau membantu sesama kita dalam hal apa pun, tidak perlulah kita mengatakannya kepada siapa pun. Biarlah Tuhan Yesus saja yang mengetahui dan menilai hasil pekerjaan kita.

Garam itu dimanfaatkan secukupnya saja, kemudian secara alami akan melebur ke dalam benda lain, tersamar, dan tak kentara lagi. Tidakkah garam itu melezatkan makanan tanpa pernah menjadi makanan itu sendiri? Itu artinya, menjadi garam dunia menuntut kita tidak menonjolkan diri, memberi manfaat tanpa pamer diri. Tidak tampak superior, tidak populer, bahkan tanpa pamrih.

Seharusnya kita camkan ini:
Kita bukan superstar, tetapi dipilih Tuhan Yesus untuk membuka jalan bagi seorang bintang. Kita harus tetap tersembunyi meskipun sumbangsih kita menyemarakkan dunia. Kita mewarnai keberhasilan orang lain tanpa menerima piala atau medali. Kita adalah pahlawan tak dikenal yang memerdekakan kehidupan orang lain.

Di balik sebutir garam itu tersembunyi kerendahan hati. Menjadi garam dunia itu bekerja dengan baik dan benar, tetap tulus dan jujur meski kelicikan dan kepicikan meruyak di negeri ini.
Mari kita besiap diri  menjadi garam dan menggarami orang-orang di sekitar kita, termasuk mereka yang menolak kita.

Kita ingat satu lagi Sabda-Nya sehubungan dengan hal yang harus tersembunyi ini :

*Matius 6: 3-4* (TB) Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya.

Kita tidak akan mampu melakukan tugas tersebut jika Tuhan Yesus tidak menolong kita. Karena itu, mari kita selalu mengundang Tuhan Yesus untuk memampukan kita menjadi garam dunia agar kita tidak dibuang dan diinjak orang. Amin.

*PD AUTOPIA MALANG*
Ninik SR

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman