2809 Rema : Dipilih untuk diselamatkan
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Renungan malam ini bertema :
*Dipilih untuk diselamatkan* : siap dibentuk dalam kekudusan dan kebenaran
Dasar firmanNya dari:
*2 Tesalonika 2 : 13*
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
Kalau ada anak yang bangga kepada orang tua yang penuh perhatian, kasih dan selalu menolong. Apakah kemudian orangtua juga bangga kepada anaknya ?
Ini juga terjadi pada hubungan kita dengan Allah.
Jika kita dipilih Allah dari banyak orang di dunia ini untuk diselamatkan, apakah kita mau manut untuk dibentuk seturut kehendakNya ? Apakah kita sudah membuat Allah bangga dengan kehidupan kita ?
Bayangkan ketika kita berjuang keras untuk hidup di dunia ini tetapi ketika waktu kematian tiba, kita berada masuk ke dalam kebinasaan yang mengerikan dan yang ada hanya ratapan tangis. Maka sia sialah tiket keselamatan yang telah diberikan.
Karena itu wajiblah kita bersyukur dan merespon kemurahanNya dengan mau dibentuk dalam kekudusan dan kebenaran sesuai Firman Allah. Salah satu caranya adalah *mengoreksi diri.* Karena belum tentu kehidupan mengikut Tuhan Yesus selama ini dilakukan dengan benar walaupun kita merasa sudah benar. Dasarnya adalah kembali ke Firman Allah.
*2 Timotius 3 : 16*
*Segala tulisan yang diilhamkan Allah* memang *bermanfaat* untuk *mengajar,* untuk *menyatakan* *kesalahan* , untuk *memperbaiki kelakuan* dan untuk *mendidik orang dalam kebenaran.*
Tulisan yang diilhamkan Allah yaitu Firman Allah, mengajar kita, memperbaiki diri kita dari kesalahan yang dilakukan dan dididik sesuai FirmanNya. Pertanyaannya maukah hati kita terbuka dan dengan kerendahan hati mengakui kesalahan lalu memohon pengampunan di hadapan Tuhan juga manusia ?
Atau masihkah kita merasa benar dan menutup rapat hati ini pada kesalahan yang kita buat ? Berharap tak seorangpun tahu.
*Ibrani 4 : 13*
Dan *tidak ada suatu* *makhlukpun yang* *tersembunyi di* *hadapan-Nya* , sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita *harus memberikan pertanggungan jawab.*
*Roma 3 : 9 - 10*
Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa.
seperti ada tertulis: " *Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.*
Tidak seorangpun yang benar semua berdosa dan melakukan kesalahan dihadapanNya. Pengampunan diberikan karena kasih kemurahanNya. Sekarang Tuhan berharap hati kita terbuka supaya mudah dibentuk dan rela diperbaiki untuk mempunyai hati yang murni. Agar tiket keselamatan tetap berada di tangan kita sampai waktunya kelak.
Marilah kita manut untuk dibentuk dengan hati terbuka dan kerendahan hati di hadapanNya. Karena setiap orang pada akhirnya akan memberikan pertanggungan jawab pada setiap perbuatannya.
Tetap terus memohon pengampunan atas segala dosa, mau mengakui kesalahan dan hidup dalam kekudusan. Roh Kudus kiranya menolong. Tetap semangat. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
Renungan malam ini bertema :
*Dipilih untuk diselamatkan* : siap dibentuk dalam kekudusan dan kebenaran
Dasar firmanNya dari:
*2 Tesalonika 2 : 13*
Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
Kalau ada anak yang bangga kepada orang tua yang penuh perhatian, kasih dan selalu menolong. Apakah kemudian orangtua juga bangga kepada anaknya ?
Ini juga terjadi pada hubungan kita dengan Allah.
Jika kita dipilih Allah dari banyak orang di dunia ini untuk diselamatkan, apakah kita mau manut untuk dibentuk seturut kehendakNya ? Apakah kita sudah membuat Allah bangga dengan kehidupan kita ?
Bayangkan ketika kita berjuang keras untuk hidup di dunia ini tetapi ketika waktu kematian tiba, kita berada masuk ke dalam kebinasaan yang mengerikan dan yang ada hanya ratapan tangis. Maka sia sialah tiket keselamatan yang telah diberikan.
Karena itu wajiblah kita bersyukur dan merespon kemurahanNya dengan mau dibentuk dalam kekudusan dan kebenaran sesuai Firman Allah. Salah satu caranya adalah *mengoreksi diri.* Karena belum tentu kehidupan mengikut Tuhan Yesus selama ini dilakukan dengan benar walaupun kita merasa sudah benar. Dasarnya adalah kembali ke Firman Allah.
*2 Timotius 3 : 16*
*Segala tulisan yang diilhamkan Allah* memang *bermanfaat* untuk *mengajar,* untuk *menyatakan* *kesalahan* , untuk *memperbaiki kelakuan* dan untuk *mendidik orang dalam kebenaran.*
Tulisan yang diilhamkan Allah yaitu Firman Allah, mengajar kita, memperbaiki diri kita dari kesalahan yang dilakukan dan dididik sesuai FirmanNya. Pertanyaannya maukah hati kita terbuka dan dengan kerendahan hati mengakui kesalahan lalu memohon pengampunan di hadapan Tuhan juga manusia ?
Atau masihkah kita merasa benar dan menutup rapat hati ini pada kesalahan yang kita buat ? Berharap tak seorangpun tahu.
*Ibrani 4 : 13*
Dan *tidak ada suatu* *makhlukpun yang* *tersembunyi di* *hadapan-Nya* , sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita *harus memberikan pertanggungan jawab.*
*Roma 3 : 9 - 10*
Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa.
seperti ada tertulis: " *Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.*
Tidak seorangpun yang benar semua berdosa dan melakukan kesalahan dihadapanNya. Pengampunan diberikan karena kasih kemurahanNya. Sekarang Tuhan berharap hati kita terbuka supaya mudah dibentuk dan rela diperbaiki untuk mempunyai hati yang murni. Agar tiket keselamatan tetap berada di tangan kita sampai waktunya kelak.
Marilah kita manut untuk dibentuk dengan hati terbuka dan kerendahan hati di hadapanNya. Karena setiap orang pada akhirnya akan memberikan pertanggungan jawab pada setiap perbuatannya.
Tetap terus memohon pengampunan atas segala dosa, mau mengakui kesalahan dan hidup dalam kekudusan. Roh Kudus kiranya menolong. Tetap semangat. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
*PD Autopia Malang*
Wita
Komentar
Posting Komentar