2795 Rema : KESUNGGUHAN BERDOA
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan malam ini diambil dari :
*1 Tesalonika 3 : 10* Siang malam kami berdoa sungguh- sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.
Dengan tema:
*KESUNGGUHAN BERDOA*
Tidak dipungkiri ketika kita mendapat kesempatan untuk berbicara dengan orang yang kita hormati dalam kehidupan kita, pasti dengan antusias kita akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Keinginan yang mengebu-nggebu itulah seperti kita mendapat kesempatan untuk berbicara dengan orang penting di dunia ini, yaitu saat kita sebagai orang Kristen BERDOA.
Karena itulah suatu kesempatan bisa berbicara dengan Allah Penguasa Langit dan Bumi beserta seluruh isinya,
*Mazmur 4:3* “Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang dikasihi-Nya; TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.”
Itulah perasaan dan semangat yang mendasari kita untuk berdoa, bukan suatu rutinitas, tapi benar-benar suatu kebutuhan untuk berbincang-bincang dengan Allah Penguasa kehidupan kita, karena Allah lah yang memiliki hak atas hidup kita,
*Ibrani 4:16* Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Berdoa selain seperti berbincang dengan orang yang kita hormati tapi semangatnya seperti ingin bertemu dengan tambatan hati kita, keinginan untuk berbicara dan mendengar suaranya, sehingga muncul suatu kerinduan yang membuncah sampai tak terkatakan bahkan terkadang tak terasa air mata kebahagiaan menyertainya,
*Mazmur 25:5* Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, *Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari*
Semangat dan kerinduan yang menggebu-nggebu untuk bertemu, berbincang-bincang dan mendengar suara Tuhan Yesus adalah hasil dari hati yang bersih dan sungguh-sungguh,
*Mazmur 66 : 18-19* Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.
Sehingga walaupun kita berdoa Allah tidak akan mendengarkannya
*Yesaya 1 : 15* Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
Ternyata untuk berdoa, kita harus benar-benar memiliki hati yang tulus dan kudus karena kita berhadapan dengan Tuhan Yesus yang mahakudus.
Apalagi bila doa kita ingin dikabulkan maka yang terlebih dahulu harus dibenahi adalah hati kita, apakah telah membuat Roh Kudus berkuasa leluasa? Atau masih ada akal budi yang masuk tercampur kedalamnya?
Padahal doa adalah bagian dari penyataan iman kita,
*Yohanes 14:13-14* dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Pada akhirnya saudaraku, ketika dengan setia dan sungguh-sungguh kita berdoa, Tuhan Yesus ingin memberitahukan hal-hal yang diluar perkiraan kita, karena telah dilihatnyalah kesungguhan hati kita,
*Yeremia 33 : 3 Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui*.
Sungguh indah bukan saudaraku, saat kita diberi kepercayaan oleh Tuhan Yesus untuk mengetahui hal-hal yang besar dan tidak kita ketahui?
Selamat malam.
Selamat berbincang-bincang dengan Tuhan Yesus melalui ibadah kita baik keluarga, persekutuan maupun pribadi setiap hari, agar hidup kita diubahkan seturut dengan kehendak Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus Amin
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
*1 Tesalonika 3 : 10* Siang malam kami berdoa sungguh- sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.
Dengan tema:
*KESUNGGUHAN BERDOA*
Tidak dipungkiri ketika kita mendapat kesempatan untuk berbicara dengan orang yang kita hormati dalam kehidupan kita, pasti dengan antusias kita akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Keinginan yang mengebu-nggebu itulah seperti kita mendapat kesempatan untuk berbicara dengan orang penting di dunia ini, yaitu saat kita sebagai orang Kristen BERDOA.
Karena itulah suatu kesempatan bisa berbicara dengan Allah Penguasa Langit dan Bumi beserta seluruh isinya,
*Mazmur 4:3* “Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang dikasihi-Nya; TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.”
Itulah perasaan dan semangat yang mendasari kita untuk berdoa, bukan suatu rutinitas, tapi benar-benar suatu kebutuhan untuk berbincang-bincang dengan Allah Penguasa kehidupan kita, karena Allah lah yang memiliki hak atas hidup kita,
*Ibrani 4:16* Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Berdoa selain seperti berbincang dengan orang yang kita hormati tapi semangatnya seperti ingin bertemu dengan tambatan hati kita, keinginan untuk berbicara dan mendengar suaranya, sehingga muncul suatu kerinduan yang membuncah sampai tak terkatakan bahkan terkadang tak terasa air mata kebahagiaan menyertainya,
*Mazmur 25:5* Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, *Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari*
Semangat dan kerinduan yang menggebu-nggebu untuk bertemu, berbincang-bincang dan mendengar suara Tuhan Yesus adalah hasil dari hati yang bersih dan sungguh-sungguh,
*Mazmur 66 : 18-19* Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar. Sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan.
Sehingga walaupun kita berdoa Allah tidak akan mendengarkannya
*Yesaya 1 : 15* Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.
Ternyata untuk berdoa, kita harus benar-benar memiliki hati yang tulus dan kudus karena kita berhadapan dengan Tuhan Yesus yang mahakudus.
Apalagi bila doa kita ingin dikabulkan maka yang terlebih dahulu harus dibenahi adalah hati kita, apakah telah membuat Roh Kudus berkuasa leluasa? Atau masih ada akal budi yang masuk tercampur kedalamnya?
Padahal doa adalah bagian dari penyataan iman kita,
*Yohanes 14:13-14* dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya."
Pada akhirnya saudaraku, ketika dengan setia dan sungguh-sungguh kita berdoa, Tuhan Yesus ingin memberitahukan hal-hal yang diluar perkiraan kita, karena telah dilihatnyalah kesungguhan hati kita,
*Yeremia 33 : 3 Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui*.
Sungguh indah bukan saudaraku, saat kita diberi kepercayaan oleh Tuhan Yesus untuk mengetahui hal-hal yang besar dan tidak kita ketahui?
Selamat malam.
Selamat berbincang-bincang dengan Tuhan Yesus melalui ibadah kita baik keluarga, persekutuan maupun pribadi setiap hari, agar hidup kita diubahkan seturut dengan kehendak Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus Amin
Salam kasih
*PD Imanuel Jakarta*
Lilies
Komentar
Posting Komentar