151Rensi: Teguran dan Jajaran Allah

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:

*TEGURAN DAN HAJARAN ALLAH*

Wahyu 3:19 (TB)  Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Saudaraku bagaimana kita menyikapi atau mengartikan firman ini, pemikiran apa yang ada dalam diri kita, yang jelas teguran dan hajaran Allah ini pasti terasa sangat tidak enak, sangat bertentangan dengan akal budi manusia, karena akan mengusik zona nyaman manusia, sesuatu hal yang tidak diharapkan dan diinginkan manusia, sebab yang pasti rasa tidak tenang, galau, gundah gulana pasti yang akan dirasakan, benarkah demikian? Mari kita lihat dan kita renungkan kembali apa maksud dari teguran dan hajaran Allah itu pada kita, dari firman diatas kata pertama yang disebutkan

*1.Barang siapa Kukasihi*

He...he...he...ternyata adalah orang yang dikasihi, yaitu orang yang mendapatkan perhatian khusus dalam pandangan Allah, orang yang menjadi pilihan Allah sendiri, dan perlu diketahui orang yang dikasihi tentunya tidak semua orang tapi hanya orang tertentu dan orang yang khusus saja. Jika demikian mari kita tanyakan dalam diri kita sendiri *-SIAPAKAH DIRI KITA INI*_ kok sampai Allah mau mengasihi dan memilih kita?

 Kalau sudah tahu kita menjadi orang yang dikasihi Allah apa yang harus kita lakukan, untuk membalas kemurahan dan kasih Allah itu, haruskah kita masih tegar tengkuk, mengeraskan hati, menuruti kemauan kita sendiri atau kita sambut kasihNya dengan bersyukur, hidup menyukakan hati Allah dengan menurut firman dan perintahNya.

*2.Ku Tegur*

Bagaimana kita menyikapi teguran Allah ini, misal kalau kita menegur orang lain ,itu pasti ada sesuatu yang  tidak sesuai atau yang salah dari yang dia lakukan, dan teguran kita pasti bertujuan agar dia menjadi baik atau tidak mengalami celaka atau sesuatu yang membahayakan dia.

Demikan juga jika Tuhan menegur kita, pasti ada sesuatu yang salah dari diri kita, supaya kita tidak kembali mengulangi kesalahan itu atau supaya kita menjadi lebih baik dan juga supaya kita selamat. Yang jelas teguran Allah itu tentunya akan membuat kita tidak nyaman, akan mengusik ketenangan kita , yang kita anggap sudah benar, karena kita merasa apa yang kita lakukan itu sudah seturut kehendak Tuhan, tapi pertanyaannya benarkah atau sudahkah seturut  kehendak Tuhan?

Ingat ya Amsal16:2, karena itu benar- benar dibutuhkan pemikiran yang luas, untuk dapat mengerti maksud teguran Allah itu.

*3. Kuhajar*

Tentunya yang namanya mendapat hajaran itu pasti sakit, pasti tidak enak, pasti akan merasakan kepedihan, pasti akan merasakan ketidak nyamanan. Jika demikian dengan hajaran Tuhan, apakah berarti Allah sudah tidak kasih lagi, atau Allah sudah tidak peduli lagi, ataukah Allah sudah melupakan kita, atau Allah .... dengan pikiran yang negatif terhadap Allah. Ingat ya diatas kita adalah anak pilihan dan orang yang dikasihi Allah, ingat Amsal 3:12, hajaran Tuhan itu adalah sebagaimana orang tua mengasihi dan mendidik anaknya supaya anak itu menjadi orang yang baik, orang yang berguna untuk masa depan anak itu sendiri, demikian juga Allah menghajar orang yang dikasihiNya , supaya mereka mendapatka  mahkota yang Tuhan janjikan, oleh karena itu ingatlah Ayub 5:17-18 , jadi jika mengalami hajaran Tuhan *tidak usah gelisah ataupun kuatir dan kecewa* sebab Tuhan pasti bertanggung jawab, maka diperlukan sikap

*4.Kerelaan Hati*

Artinya kita dapat menerima, menyikapi teguran dan hajaran Tuhan itu, jika semuanya itu kita terima dengan sadar dan dengan rela hati,tidak ada rasa ber sungut-sungut, rasa kecewa, lalu menghujat Allah, mendurhaka, dan berpikiran negatif terhadap Allah, justru dengan sadar bahwa maksud teguran dan hajaran Allah ini, karena ada sesuatu yang salah pada diri ini,atau dengan mengerti teguran dan hajaran Allah ini karena wujud cinta kasihNya kepada kita, dan pasti Allah mempunyai rancangan yang terbaik bagi kita, hal inilah yang harus kita tanamkan dalam hati dan pikiran kita, sehingga kita tidak salah untuk mengerti dan memahami siapa Allah kita ini.

*5.Bertobatlah*

Setelah kita bisa menerima dengan rela hati akan maksud teguran dan hajaran Tuhan itu, maka kita dapat mengerti apa yang sudah kita perbuat, kesalahan yang kita lakukan, dengan demikian kita menjadi sadar dan mau melakukan pertobatan, mengakui segala pelanggaran dan dosa kita kepada Allah, sikap hati yang demikian itulah yang dikehendaki Allah. Jika hal ini dengan sungguh-sungguh kita lakukan maka Allah berkenan kepada kita, ingat firmanNya di Yeh18:23 dan Yeh33:11.

Mari belajar memahami maksud teguran dan hajaran Tuhan daalam hidup kita, mohon hikmat dan terang  Roh Kudus untuk bisa memahami, mengerti dan melakukan kehendak Allah, supaya kita mendapat yang terbaik dari Allah, sekali lagi ingat *SIAPAKAH DIRI KITA* sehingga Allah berkenan *MENGASIHI* kita.

Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan berdoalah dengan roh dan dengan iman, maka Allah Bapa sang khalik penguasa alam semesta dan Yesus Kristus sang Mesias dengan Roh Kudus sang sumber hikmat dan pengetahuan ,aka membuka hati dan pikiran mu untuk dapat mengerti dan memahami maksud teguran dan hajaran Allah dalam hidupmu.Amin

*PD AUTOPIA Malang*

11062016
Sam w

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman