143 Rensi: Teguran Allah

Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Masiach saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus firman hari ini dengan tema:
*TEGURAN ALLAH*

*_Ayub 5:17 (TB)  Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa._*

Firman diatas mengingatkan kepada kita, untuk bahagia bila mendapat teguran Allah, mengapa demikian karena itu wujud Allah memperhatikan, mengasihi dan menyanyangi kita sebagai orang pilihanNya.

Namun tidak jarang, kita salah mengartikan maksud didikan Tuhan itu, bila hal itu menimpa kita, bahkan tidak jarang kita malah menyalahkan Tuhan atas apa yang kita alami, sehingga rasa kecewa, rasa sedih, rasa marah, rasa gelisah dan sebagainya yang timbul dalam hati kita dan terucaplah seperti

*_Mazmur 31:23 a.  Aku menyangka dalam kebingunganku: "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu."_*

Mari kita renungkan dengan hati yang paling dalam, benarkah ketika kita ditegur Tuhan baik lewat sakit, pergumulan atau permasalahan yang menyesakan itu Allah, benar-benar meninggalkan kita?

Dan mengapa Tuhan harus menegur kita,lewat sakit dan permasalahan itu?

Mengapa kalau Tuhan itu kasih kepada kita menegurnya lewat hal-hal semacam itu, atau tidak adakah cara yang lebih baik bagi Tuhan untuk menegur kita?

Tentunya pertanyaan-pertanyaan ini akan cepat timbul dalam hati kita, ketika apa yang kita hadapi tidak sesuai dengan isi hati atau yang menjadi harapan kita, maka dari itu sudah seharusnya kita mengkoreksi diri kita bukan mengkoreksi mengapa Tuhan Yesus melakukan ini kepadaku?

Coba perhatikan dan pahami firman ini, mengapa kita tidak mendapatkan apa yang baik atau apa yang sesuai dengan harapan hati kita, sehingga timbul kesesakan dalam hidup ini

*_Yeremia 5:25 (TB)  Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu._*

Jika demikian pantaskah kita menyalahkan atau protes terhadap Allah? Atau pantaskah bila kita mendurhaka kepadaNya? Atau layakah kita marah dan menghujatNya?

Jadi perlu dipahami dan dimengerti keadaan yang tidak baik dan menyesakan itu akan menimpa kita , bila hidup kita , tidak berkenan kepada Allah karena kesalahan dan dosa kita, hal inilah yang menjadi penyebab utama Allah mau menegur kita lewat caraNya sendiri. Dan yang harus kita sadari bagaimanapun juga sifat Allah tidak berubah kepada orang yang dipilihNya

*_Ayub 5:18 (TB)  Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula._*

Jadi jelas teguran Allah yang diberikan kepada kita ini,tidak sepenuhnya dibebankan kepada kita, terbukti DIA tidak menegakan atau membiarkan kita dikala mengalami kesesakan, DIA walau sudah melukai namun DIA pula yang akan mengobati, DIA pula yang akan membalut luka kita, yang artinya Allah tetap bertanggung jawab atas apa yang menjadi permasalahan kita.

Masalahnya sekarang pada saat Allah mengobati, pada saat Allah membalut luka kita, bagaimanakah sikap kita untuk menerima pertolonganNya itu, masihkan kita terus berontak atau kita harus lari menghindar atau kita berserah dan percaya penuh sebab DIA adalah tabib yang sejati.

Jika pilihan yang terakhir itu yang kita pilih , berarti kita mau menyediakan hati untuk Allah bertindak,sehingga Allah akan membentengi kita untuk diluputkan dari perkara-perkara yang akan terjadi

*_Ayub 5:19-20 (TB)  Dari enam macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena malapetaka._*
*_Pada masa kelaparan engkau dibebaskan-Nya dari maut, dan pada masa perang dari kuasa pedang._*

Sungguh luar biasa karya dan rencana Allah terhadap orang-orang pilihanNya, karena mereka akan diepaskan dari 7 macam malapetaka yang artinya setiap hari, setiap saat Tuhan Yesus akan menyertai dan melindungimu.

Karena itu jangan engkau memberontak atau mendurhaka kepada Tuhan jika tiba dalam masaa kesesakan, sebab DIA menegur kita seperti seorang bapa yang mengasihi anak-anaknya

*_Ibrani 12:6 (TB)  karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak._*

Karena itu marilah kita rubah cara berpikir dan cara menilai Allah kita , supaya kita bisa memahami dengan benar siapa Allah kita, bila Dia berkenan menegur kita supaya kita ingat dan sadar, semua itu akibat dari perbuatan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, dan dengan demikian kita segera berbalik bertobat, untuk hidup mengikuti rencana dan perintah Allah supaya malapetaka tidak ditimpakan kepadamu

*_Yeremia 26:13 (TB)  Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu._*

Ternyata sungguh Allah itu tidak pendendam, Allah itu tidak kejam dan Allah itu tidak selamanya murka, bila kita mau merespon teguranNya, dengan berbalik menyadari kesalahan kita dengan hidup dalam pertobatan dengan memperbaiki tingkah langkah kita, tapi kalau kita tetap berkeras hati atas teguran Allah maka yang jelas malapetaka dan kebinasaan akan menjadi upahnya.

*_Ayub 21:17,19 (TB)  Betapa sering pelita orang fasik dipadamkan, kebinasaan menimpa mereka, dan kesakitan dibagikan Allah kepada mereka dalam murka-Nya!_*
*_Bencana untuk dia disimpan Allah bagi anak-anaknya. Sebaiknya, orang itu sendiri diganjar Allah, supaya sadar;_*

Saudaraku kiranya firman ini menjadi perenungan kita bersama, supaya kita dapat memahami maksud didikan dan teguran Allah dalam hidup kita, terus bangun persekutuan dengan Tuhan Yesus dalam per ibadahan, doa, pujian dan ucapan syukur , maka Allah Bapa sang khalik yang menguasai seluruh alam semesta, Tuhan Yesus Kristus sang Firman hidup dan Roh Kudus sang sumber hikmat dan pengetahuan, memberi pengertian dan pemahaman dalam hidup kita, supaya dapat mengenal, mengerti dan memahami siapa Allah kita yang sesunguhnya.
Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Amin

*_PD AUTOPIA Malang_*

07062016
Sam w1315

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman