2492 Rema : Perjalanan akhir kehidupan di dunia

Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach. Renungan malam ini diambil dari

 *Yesaya 51 : 11*
Maka orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan sorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, duka dan keluh akan menjauh.

Tema :

*Perjalanan akhir kehidupan di dunia*


Sebagian besar kita pernah mempunyai kesempatan mendampingi seseorang sebelum meninggal. Bahkan akhir akhir ini beberapa pelayanan PK juga untuk mendampingi orang orang yang akan dipanggil Tuhan. 
Setiap pendampingan mempunyai cerita sendiri yang tidak sama satu dengan lainnya. Ada yang sedang sakit, sedang bergumul, ada yang belum siap untuk dipanggil Tuhan tetapi ada pula yang menanti dengan kesiapan penuh untuk dipanggil Tuhan. Tetapi semua mempunyai kesamaan atau ada benang merahnya, yaitu semua mengalami proses kekudusan. Karena ketika dipanggil Tuhan akan melihat Tuhan itu kudus. Seperti FirmanNya :

 *Ibrani 12 : 14*
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab *tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.*


Oleh karena itu Tuhan menghendaki proses kekudusan terjadi. Bersyukur kita mulai saat ini diminta untuk melakukan proyek hidup dalam kekudusan dan kasih. Karena jika mulai dari sekarang kita berjuang hidup kudus. Menanggalkan manusia lama dan hidup baru, hidup dalam Kristus. Maka ketika nanti saatnya kita dipanggil,  proses perjalanan akhir hidup kita akan indah dan lebih mudah.
Tetapi jika kita mengeraskan hati, gengsi untuk berubah atau tidak mau berubah karena sudah aman nyaman menurut akal budinya. Maka proses kekudusan di perjalanan akhir hidup kita pun akan terasa sulit dan mungkin menyakitkan.
Karena itu saudara saudara supaya kita bisa merasakan sukacita abadi dengan mudah bersorak sorai menuju ke Sion. Hal itu akan ditentukan dari bagaimana kita hidup sekarang ini. 

 *Galatia 6 : 7-8*
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. *Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.*
Sebab barangsiapa *menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi* *barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.*


Jika kita menabur hidup dalam kekudusan dan kasih maka kelak kita akan menuai hidup yang kekal karena Tuhan itu kudus dan maha kasih. Tetapi jika kita masih asyik dengan kedagingan dan enggan untuk berubah maka kelak kita akan menuai kebinasaan atau proses kekudusan yang tidak mudah. Terus semangat dalam melakukan proyek kekudusan dan kasih karena upah telah menanti baik sekarang maupun di akhir perjalanan hidup kita .

Roh Kudus tolonglah aku untuk mampu melakukan kekudusan hidup ini.
Haleluyah, Amin.

*PD Autopia Malang*

Wita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman