2359 Regi: Adakah iman dalam diri kita
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach, saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, renungan pagi ini diambil dari firman Tuhan:
*Roma 4:20-21 (TB)* Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Dengan tema:
*Adakah iman dalam diri kita*
Sebelum kita merenungkan firman ini mari kita berdoa.
*Bapa yang mahakasih dalam Tuhan Yesus, aku mohon belas kasih HU berikan Roh Kudus HU untuk memberikan terang , pengertian dan hikmat agar aku Kau mampukan untuk melakukan kehendak MU, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, adakah kita memiliki iman seperti Abraham yang tidak pernah sedikitpun meragukan apa yang menjadi perintah Allah untuk dilakukannya, meskipun secara akal manusia hal itu sangat mustahil terjadi?
Atau apakah kita seperti Thomas yang berkata
*Yohanes 20:25 (TB)* Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" *Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, di sinilah ukuran iman kita, apakah kita lebih mengandalkan akal budi kita sendiri ataukah kita lebih mengandalkan Tuhan Yesus yang memiliki kuasa diatas segala kuasa .
Ingat apa yang mustahil bagi manusia, tidak ada yang mustahil bagi Allah kita, demikian juga kita harus sadar bahwa
*Yesaya 55:8-9 (TB)* Sebab *rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN*.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Jika demikian apakah kita tetap mau bertahan untuk terus melakukan apa yang menjadi akal budi dan rancangan kita sendiri yang sangat jauh berbeda dengan rancangan Allah kita?
Ataukah kita mau hidup sebagaimana yang difirmankan dalam
*Amsal 3:5 (TB)* Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Saudaraku dalam Tuhan Yesus, hidup memang pilihan, karena itu kita harus bijak menentukan pilihan, sebagaimana firman di atas maka lebih baik kita belajar untuk taat setia melakukan apa yang diperintahkan Tuhan Yesus dengan iman yang kuat, iman yang sungguh dan harus memiliki keyakinan bahwa *Rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan* bagi kita yang mau percaya.
Keyakinan inilah yang menjadi dasar iman Abraham sehingga ia tidak goyah, tidak bimbang,malah imannya semakin kuat dan ia memuliakan Allah, iapun yakin bahwa Allah melaksanakan apa yang sudah dijanjikanNya itu.
Sebab Abraham yakin dengan firman Allah seperti
*Yesaya 55:11 (TB)* demikianlah *firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya*.
Saudaraku mari kita belajar dan berjuang untuk memiliki iman seperti Abraham, dengan tiada bimbang dan dengan penuh keyakinan hidup seperti
*Amsal 3:6 (TB)* Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Selamat beraktifitas, selamat berjuang hidup mengandalkan perintah Tuhan Yesus, agar apa yang baik yang dijanjikan pada kita terlaksana dengan sempurna.
Tetap semangat, Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
*Roma 4:20-21 (TB)* Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Dengan tema:
*Adakah iman dalam diri kita*
Sebelum kita merenungkan firman ini mari kita berdoa.
*Bapa yang mahakasih dalam Tuhan Yesus, aku mohon belas kasih HU berikan Roh Kudus HU untuk memberikan terang , pengertian dan hikmat agar aku Kau mampukan untuk melakukan kehendak MU, amin*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, adakah kita memiliki iman seperti Abraham yang tidak pernah sedikitpun meragukan apa yang menjadi perintah Allah untuk dilakukannya, meskipun secara akal manusia hal itu sangat mustahil terjadi?
Atau apakah kita seperti Thomas yang berkata
*Yohanes 20:25 (TB)* Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" *Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."*
Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus, di sinilah ukuran iman kita, apakah kita lebih mengandalkan akal budi kita sendiri ataukah kita lebih mengandalkan Tuhan Yesus yang memiliki kuasa diatas segala kuasa .
Ingat apa yang mustahil bagi manusia, tidak ada yang mustahil bagi Allah kita, demikian juga kita harus sadar bahwa
*Yesaya 55:8-9 (TB)* Sebab *rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN*.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Jika demikian apakah kita tetap mau bertahan untuk terus melakukan apa yang menjadi akal budi dan rancangan kita sendiri yang sangat jauh berbeda dengan rancangan Allah kita?
Ataukah kita mau hidup sebagaimana yang difirmankan dalam
*Amsal 3:5 (TB)* Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
Saudaraku dalam Tuhan Yesus, hidup memang pilihan, karena itu kita harus bijak menentukan pilihan, sebagaimana firman di atas maka lebih baik kita belajar untuk taat setia melakukan apa yang diperintahkan Tuhan Yesus dengan iman yang kuat, iman yang sungguh dan harus memiliki keyakinan bahwa *Rancangan Allah adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan* bagi kita yang mau percaya.
Keyakinan inilah yang menjadi dasar iman Abraham sehingga ia tidak goyah, tidak bimbang,malah imannya semakin kuat dan ia memuliakan Allah, iapun yakin bahwa Allah melaksanakan apa yang sudah dijanjikanNya itu.
Sebab Abraham yakin dengan firman Allah seperti
*Yesaya 55:11 (TB)* demikianlah *firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya*.
Saudaraku mari kita belajar dan berjuang untuk memiliki iman seperti Abraham, dengan tiada bimbang dan dengan penuh keyakinan hidup seperti
*Amsal 3:6 (TB)* Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Selamat beraktifitas, selamat berjuang hidup mengandalkan perintah Tuhan Yesus, agar apa yang baik yang dijanjikan pada kita terlaksana dengan sempurna.
Tetap semangat, Tuhan Yesus memberkati, Amin.
*PD AUTOPIA MALANG*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar