2365 Regi: Tuhan benteng hidupku
Shalom Alaichem b'Shem Yeshua Ha Mashiach.
Saudaraku kekasih Kristus, renungan firman Tuhan pagi ini bertemakan:
*Tuhan benteng hidupku*.
Dasar firman:
*Mazmur 27:1-3 (TB)* Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku tetap percaya.
Ungkapan pemazmur Daud ini merasakan rasa bakti dan sembah sujud dari jiwa yang saleh, tekun, setia kepada Allah.
Doa syukur dan kepasrahan diri Daud, dipanjatkan disetiap waktu, terutama diwaktu kesesakan.
Daud merasakan ada kekuatan iman dan pertolongan Allah.
Melalui firman tersebut diatas kita lihat pengalaman iman Daud. Kiranya itu patut kita teladani dalam menjalani kehidupan ini, karena perjalanan hidup tidak semulus yang kita bayangkan, yang selalu enak dan nyaman.
Karena itu milikilah keteguhan hati dan iman yang kuat, dengan pengakuan seperti firman Nya dalam:
*Mazmur 28:7 (TB)* TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
Dan...janganlah kita mengatakan kepada Allah seperti
*Mazmur 10:1 (TB)* Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?
Marilah kita koreksi diri, mengapa Tuhan tidak menolong kita, disaat kesesakan menimpa kita.
Apakah kedekatan hubungan kita kepada Allah, sudah kita bangun dan kita tingkatkan?
Sudahkah kita melakukan perintah- perintah Allah dengan sungguh sungguh?
Ingat apa yang difirmankan dalam
*Yesaya 59:1-2 (TB)* Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Marilah saudaraku, kita menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah yang memiliki hidup ini dengan beseru melalui doa ibadah yang dilakukan dengan tulus, jujur dan kesungguhan hati, yakinlah Allah akan berbelas kasihan:
*Mazmur 18:7 (TB)* Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
Bersyukurlah kepada Allah atas kasih Allah yang tiada pernah berhenti kepada kita dengan racmatNya yang selalu baru.
Selamat beraktifitas
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD .Autopia Malang*
ernawati eliyus R.
Saudaraku kekasih Kristus, renungan firman Tuhan pagi ini bertemakan:
*Tuhan benteng hidupku*.
Dasar firman:
*Mazmur 27:1-3 (TB)* Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh.
Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itu pun aku tetap percaya.
Ungkapan pemazmur Daud ini merasakan rasa bakti dan sembah sujud dari jiwa yang saleh, tekun, setia kepada Allah.
Doa syukur dan kepasrahan diri Daud, dipanjatkan disetiap waktu, terutama diwaktu kesesakan.
Daud merasakan ada kekuatan iman dan pertolongan Allah.
Melalui firman tersebut diatas kita lihat pengalaman iman Daud. Kiranya itu patut kita teladani dalam menjalani kehidupan ini, karena perjalanan hidup tidak semulus yang kita bayangkan, yang selalu enak dan nyaman.
Karena itu milikilah keteguhan hati dan iman yang kuat, dengan pengakuan seperti firman Nya dalam:
*Mazmur 28:7 (TB)* TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
Dan...janganlah kita mengatakan kepada Allah seperti
*Mazmur 10:1 (TB)* Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?
Marilah kita koreksi diri, mengapa Tuhan tidak menolong kita, disaat kesesakan menimpa kita.
Apakah kedekatan hubungan kita kepada Allah, sudah kita bangun dan kita tingkatkan?
Sudahkah kita melakukan perintah- perintah Allah dengan sungguh sungguh?
Ingat apa yang difirmankan dalam
*Yesaya 59:1-2 (TB)* Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Marilah saudaraku, kita menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah yang memiliki hidup ini dengan beseru melalui doa ibadah yang dilakukan dengan tulus, jujur dan kesungguhan hati, yakinlah Allah akan berbelas kasihan:
*Mazmur 18:7 (TB)* Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya.
Bersyukurlah kepada Allah atas kasih Allah yang tiada pernah berhenti kepada kita dengan racmatNya yang selalu baru.
Selamat beraktifitas
Tuhan Yesus memberkati, amin.
*PD .Autopia Malang*
ernawati eliyus R.
Komentar
Posting Komentar