42114 Regi : Karena dikasihi dan disayangi
Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach
Kekasih Kristus.
Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari
*Amsal 3:11-12 (TB)*
Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi.
Tema
*Karena dikasihi dan disayangi*
Mari kita berdoa
*Allah Bapa yang ku sembah di dalam Tuhan Yesus, ku mohon belas kasih HU curahkan kepada ku roh hikmat agar aku dapat mengerti dan memahami serta mampu melakukan apa yang menjadi kehendak HU, terimakasih Bapa, amin*
Kekasih Kristus, kita sebagai orang tua pasti mengharapkan agar anak-anak kita kelak menjadi orang yang sukses, hidup dalam kebenaran, penuh kasih, mau mempedulikan sesama bahkan orang tua mengharapkan kelak bisa hidup bahagia bersama anak-anaknya. Dan tidak ada satupun orang tua mengharapkan anak-anaknya gagal, hidup dalam kesengsaraan, kesulitan, kesusahan atau hal hal yang tidak membahagiakan.
Supaya anak-anaknya dapat menjadi seperti yang diharapkan orang tuanya maka pasti orang tua tidak membiarkan anak anaknya tumbuh semaunya sendiri, ia pasti mendidik, menghajar, menuntun dan berusaha membangun anak-anaknya baik dalam segi jasmani maupun rohani, dan dalam kesemuanya itu jika anak-anaknya tidak taat, berbuat semaunya sendiri maka orang tua pasti tidak akan segan segan menegur, memarahi atau bahkan menghajar dengan pukulan, dicubit dan hal hal lain yang dianggap perlu supaya anak-anak taat dan berhasil sebagaimana yang diharapkannya.
Walau sesungguhnya dalam hati kecil orang tua tidak tega ketika ia melakukan yang dirasa agak kasar atau dirasa menyakiti anak-anaknya, hal ini semata-mata karena orang tua bagaimanapun juga tidak rela hati terhadap darah dagingnya sendiri ketika ia melakukan hajaran atau didikan terhadap anak-anak yang dikasihi dan disayanginya.
Demikian juga Allah kita, ketika IA mendidik, menegur dan menghajar kita sebagai anak anak yang dikasihi-Nya, Ia tidak rela hati melihat anak-anakNya menderita atau tertindas sebagaimana firmanNya dalam
*Ratapan 3:32-33 (TB)*
Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya.
Karena tidak dengan rela hati Ia menindas dan merisaukan anak-anak manusia.
Kita sebagai manusia yang jahat saja masih mau berbuat baik terhadap anak anak kita, terlebih Bapa kita pasti IA akan memberikan kasihNya kepada anak anak pilihan-Nya.
Jadi hajaran dan didikan Tuhan kepada kita sebagai anak yang dikasihi dan disayangi Nya,bukan berarti Allah tidak sayang kepada kita sebagai anak-anakNya ,justru itulah wujud kasihNya agar kita tetap berada di jalan yang Bapa kehendaki.
Ingatlah apa yang difirmankan dalam
*Amsal 13:24 (TB)*
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.
Jadi justru ketika kita tidak mau menghajar, mendidik, membentuk dan membangun anak-anak kita itu sama artinya kita benci bukan kasih terhadap anak-anak kita. Sangat jelas wujud kasih kita kepada anak-anak kita adalah kita mau menghajar mereka pada waktunya artinya ya pada waktu anak anak ini tidak taat pada perintah atau mereka berjalan menurut keinginannya sendiri padahal kita tahu hal itu akan mencelakakan dia, tentu sebagai orang tua baik dan bertanggung jawab pasti akan menegur, mengingatkan dan juga akan menghajarnya.
Demikian juga Allah akan melakukan hal yang sama ketika kita berjalan menurut kehendak kita sendiri, ketika kita tidak taat terhadap apa yang diperintahkanNya. Karena itu kita harus memahami bahwa dalam diri Allah itu bukan hanya kasih saja yang kita ketahui tapi kita juga harus mengetahui dan memahami bahwa dalam diri Allah juga ada sisi kekerasanNya, seperti yang difirmankan dalam
*Roma 11:22 (TSI)*
Jadi, sekarang sudah terbukti bahwa kebaikan hati Allah sungguh luar biasa, dan hukuman-Nya juga sungguh mengerikan! Karena Dia akan menjatuhkan hukuman berat kepada orang-orang yang tidak mau mengikut jalan keselamatan yang diberikan-Nya, tetapi Dia sangat baik hati kepada kalian— asalkan kalian tetap bergantung pada kebaikan hati-Nya itu! Kalau tidak begitu, kalian juga akan dipotong dari pohon-Nya itu!
Apakah sifat Allah ini sudah kita pahami dengan benar? Jika sudah pasti kita akan sadar ketika harus merasakan hajaran dan didikanNya, namun jika belum pasti kita akan berontak dan menghujatNya, yang pada akhirnya kita bisa kehilangan kepercayaan kita terhadap Allah kita.
Karena itu betapa pentingnya kita memahami sifat Allah juga kehendakNya karena bagaimanapun juga kasih Allah itu lebih besar kepada kita yang mau menyadari keberadaan hidup yang penuh dosa dan jika kita mau bertobat, seperti firmanNya dalam
*Ayub 5:18 (TB)*
Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Jika demikian apa yang harus kita katakan kepada Allah kita ketika kita dalam penderitaan atau permasalahan hidup? Haruskah kita tetap dan terus bersungut-sungut, mengeluh dan tidak percaya kepada Tuhan kita?
Atau justru kita bangkit menumbuhkan semangat dan bersyukur atas kasih dan didikan Allah ini?
Sehingga dalam menjalani kehidupan ini dengan segala berkat yang kita alami, kita tetap dan terus memiliki harapan kepada Allah dan dengan menyadari bahwa itu wujud Allah mengasihi dan menyayangi kita sebagai anak anak pilihan-Nya.
Sekali lagi kita diingatkan melalui
*Amsal 24:10 (TB)*
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Sebagai anak anak yang dikasihi dan disayangi Allah tentunya kita tidak lepas dan terus akan merasakan hajaran dan didikanNya selama kita hidup, karena itu pegang firman Tuhan sebagaimana yang tertulis di atas tadi, jika firman itu melekat dalam Roh dan jiwa kita, maka yakinlah daging kita juga akan dikuatkan dan akan dimampukan menanggungnya dan harus kita yakini bahwa
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
*1 Korintus 10:13 (TB)*
Kiranya Roh Kudus semakin menguatkan dan menyadarkan bahwa kita sebagai anak anak yang dikasihi dan disayangi-Nya pastinya akan mendapatkan dan merasakan hajaran dan didikan Allah, jika kita tidak pernah merasakan itu berarti kita bukan anakNya.
Tetaplah bersemangat dalam menjalani kehidupan ini yakinlah hanya di dalam dan bersama Tuhan Yesus kita akan dimenangkan.
Tuhan Yesus memberkati kita amin.
*PD Autopia Malang*
Wibisono
Komentar
Posting Komentar