42111 Regi : AWAL SAMA, AKHIR BERBEDA
Shallom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach.
Tema renungan pagi ini:
*"AWAL SAMA, AKHIR BERBEDA"*
*Bacaan: 1 Samuel 10:1-16*
*Nas: 1 Samuel 10:1*
"Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: 'Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel?"
Saudara, dalam menempuh perjalanan hidup, tidak selamanya kita berhadapan dengan jalan yang lurus. Ada banyak sekali persimpangan, yang apabila kita salah memilih di persimpangan tersebut, haluan hidup kita pun dapat berubah. Salah dalam memilih jalan, akibatnya pasti akan mengarah kepada hal-hal yang buruk. Pertanyaannya: apakah kita saat ini sedang berjalan dengan Yesus Kristus Pemimpin dan Pemandu sejati hidup kita?
Orang yang memiliki penyerahan penuh kepada Tuhan, pasti akan berkata:
"Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,"
*Mazmur 25:4-5a*
Saul dan Daud tak berbeda pada awalnya, Alkitab mencatat bahwa Saul diurapi Tuhan dan Daud pun demikian
*1 Samuel 16:13*
Kedua pemuda ini juga sama-sama memiliki paras elok: Saul "...seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya."
*1 Samuel 9:2*
Demikian pula tentang Daud:
"...Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok."
*1 Samuel 16:12*
Apakah Tuhan memilih kedua pemuda ini karena memiliki paras elok? Tidak. Ada tertulis:
"Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
*1 Samuel 16:7b*
Baik Saul maupun Daud memulai karirnya dengan penuh kerendahan hati, karena itu tangan Tuhan juga berada atas kedua pemuda ini. Keduanya dimahkotai menjadi raja pada usia yang hampir bersamaan.
Namun dalam perjalanan selanjutnya, ketika dihadapkan pada persimpangan-persimpangan, jalan yang mereka pilih berbeda. Daud memilih untuk tetap taat mengikuti jalan Tuhan, dan ketaatannya ini membawa hidup Daud semakin naik dan mengalami peninggian demi peninggian dari Tuhan. Sedangkan Saul di tengah perjalanan hidupnya memilih untuk tidak taat, dan karena ketidaktaatannya ini Tuhan menolaknya sebagai raja atas Israel dan akhir hidupnya pun sangat tragis. sebagai raja atas Israel."
*1 Samuel 15:26 (TB)*
Tetapi jawab Samuel kepada Saul: "Aku tidak akan kembali bersama-sama dengan engkau, sebab engkau telah menolak firman TUHAN; sebab itu TUHAN telah menolak engkau, sebagai raja atas Israel."
Saudara, ketaatan mendatangkan berkat, ketidaktaatan menuntun kepada kehancuran, itulah keadaan Daud dan Saul. Tuhan bersabda dalam kitab Maleakhi;
*Maleakhi 3:18*
Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Bagaimana dengan kita sekarang, ada nasehat Tuhan melalui nabi Yesaya demikian;
*Yesaya 48:18*
Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,
Semangat pagi semangat beraktivitas, Tuhan Yesus menyertai dan memberkati. AMIN!
*PD Autopia Malang*
_eddy mulyono_
Komentar
Posting Komentar