42100 Regi : Siapakah kita ini?

 Shalom Aleichem b'Shem Yeshua Ha Maschiach 

Kekasih Kristus.

Renungan firman Tuhan pagi ini, diambil dari


*Roma 9:20-21 (TB)* 

Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" 

Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?


Tema


*Siapakah kita ini?*


Mari kita berdoa 


*Bapa yang ku sembah dalam Tuhan Yesus, ku mohon belas kasih HU agar Bapa mampukan ku untuk dapat mengerti, memahami dan mampu melakukan apa yang menjadi kehendak HU, terima kasih Bapa amin*


Salah satu hal yang dimiliki manusia adalah lebih mudah protes, bersungut-sungut, iri hati dengan membanding bandingkan atas apa yang dialami dengan orang lain, dari bersyukur atas apa yang telah Tuhan berikan dalam dirinya. Banyak manusia yang tidak mensyukuri berkat berkat Allah dalam hidupnya, banyak yang lupa bahwa manusia adalah ciptaan yang sempurna diantara ciptaan yang ada karena sebagaimana difirmankan dalam 


*Kejadian 1:26 (TB)*  

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 


Hanya manusia saja yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, yang lain tidak, namun pada kenyataannya banyak manusia yang tidak puas dengan apa yang sudah Allah berikan dalam hidupnya, malah ia berkata sebagaimana dalam ayat nas di atas "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" 

Sehingga tidak sedikit yang melakukan operasi wajah atau beberapa bagian tubuhnya menurut keinginan hawa nafsunya sendiri,  belum juga protes dengan kondisi yang dialaminya karena keadaannya yang dalam pergumulan atau permasalahan hidup yang dialaminya.


Seharusnya kita sadar bahwa kita tidak berkuasa atas hidup mati kita, semua hanya otoritas Allah, sehingga hanya bersyukur mensyukuri atas anugerah dan kasih Allah yang sangat luar biasa  terlebih bagaimana Allah telah menebus dosa dosa manusia terutama bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus. Jadi jika kita mau merenungkan betapa besar kasih anugerah Tuhan dlm hidup ini tdk ada alasan bagi kita u tdk mengucap syukur kepada-Nya dan yang harus kita sadari sebagaimana firmanNya 


"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."  

Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah. 

*Roma 9:15-16 (TB)*


Seharusnya dari sini kita paham bahwa Allah tidak bisa dikendalikan oleh kehendak manusia, ingat kita hanyalah ciptaan yang tidak dapat mengatur yang menciptakan kita, dengan demikian kita harus mengerti *"Siapa kita ini?"*, jadi apapun yang terjadi dalam hidup kita adalah merupakan kemurahan dan belas kasih Allah saja. Apapun yang terjadi dan yang kita alami adalah dalam kuasa dan rencana Allah. Seharusnya kitapun mengimani dan percaya bahwa Allah menciptakan kita memiliki maksud dan tujuan seperti yang difirmankan dalam


*Yeremia 29:11 (TB)* 

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.


Apakah ini tidak akan tergenapi? Ingat bahwa setiap firman yang keluar dari mulut Allah akan bekerja menurut perintahNya dan akan berhasil serta tidak kembali sia sia, sehingga firman ini juga akan Allah genapi dan itu ada proses dan harus sesuai dengan kehendak dan rencana Allah sendiri. Walaupun jalan yang harus dilalui penuh dengan liku liku kehidupan baik melalui sakit, permasalahan hidup, sebab tidak ada satupun keberhasilan tanpa perjuangan yang keras disertai penderitaan dan tantangan 


*Mazmur 126:5-6 (TB)* 

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. 

Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya. 


Sekali lagi kita harus sadar dan ingat *"Siapakah kita ini?"* karena itu jangan protes, jangan bersungut-sungut, jangan membanding bandingkan dengan orang lain, tapi marilah berjuang untuk terus bersyukur atas segala berkat Allah dalam segala hal, karena itulah yang berkenan kepada Allah.


Selamat pagi, selamat beraktivitas 

Tuhan Yesus memberkati, amin


*PD Autopia Malang*

Wibisono

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2272 Rema: TUHAN MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN BUKAN YANG KITA INGINKAN

2334 Rema: PERBEDAAN ORANG FASIK DAN ORANG BENAR

520 Rensi: Hukuman Menambah dan Mengurangi Firman